rumah sakit 4

60 4 0
                                    

"Oh terimakasih dok nanti saya akan panggilkan orang tersebut" ucap clay

"Iya dokter clay, kalau bisa nanti jika sudah ada orang nya langsung suruh masuk saja" jawab dokter

Dokter pun pergi dan rakha mendekati afan yang asik main hp dari tadi.

"Dek, abang mau tanya apakah kamu mengenali kenalan bang harun dengan nama vando?" tanya rakha

Afan diam dirinya berhenti main hp dan menatap wajah rakha dengan seksama.

"Kenapa?" tanya afan

"Tadi kata dokter yang nama nya vando itu sering disebut oleh harun nak apakah kamu mengetahui nya?" tanya mami

"Dan orang itu suruh masuk untuk temuin bang harun di dalam" sambung eby

"Tapi aku nggak mau bang aku lagi bete sama dia" jawab afan

"Bentar! Emangnya siapa sih yang dimaksud dokter tadi jadi suami ku menyebut nama vando² dan respon kamu malah begini" tanya adara

"Astaga aku baru ingat" kata rey

"Ingat soal apa?" tanya zara

"Kan afan ini waktu kecil sering banget bang harun manggil dia vando" jawab rey

"Nak kamu mau ya datang ke abang mu? Papi juga baru ingat kalau kamu ada nama vando nya" balas papi

"Boleh, asalkan ada ini" jawab afan dengan kode

"Oke akan abang transfer" balas bintang

"Yaelah canda doang bang" kata afan

"Sudah kamu masuk sana! Jangan sampai suami ku nungguin lu ya" ucap adara

Afan pun masuk ke ruang ICU dan dia ketemu oleh dokter yana lagi.

"Loh pak afan ngapain masuk?" tanya dokter

"Mau ketemu pasien bernama gabriel harun" jawab afan

Tak banyak omong dokter pun menyediakan baju khusus dan diwajibkan afan memakai nya sebelum ketemu harun.

Kini afan sudah berada di samping harun dia pun duduk di sebelah nya tak kuasa afan menatap abang nya yang penuh banyak luka dan juga penuh banyak alat di tubuh harun.

"Bang bangun lihat vando mu sudah disini dan vando mu ini tadi gak mau kesini loh karena vando mu lagi kesal marah emosi sama kamu bang" ucap afan

Ya afan pun mulai ngomong bahkan dirinya memarahi harun tapi tak ada respon dari harun namun afan sadar kalau ada tetesan air mata dari mata harun.

"Ehh bercanda kok bang, jangan nangis ya? Aku cuman bercanda saja tadi marah nya karena vando mu ini pengen kamu sadar" kata afan

Afan yang ngerasa sudah cukup dirinya pun pergi tetapi dia tak bisa pergi dari posisi itu dan ngerasa kalau ada yang memegang dirinya.

"Kenapa dengan tangan ku ini ya? Kok berasa ada yang megang tapi siapa?" tanya afan dalam hati

Saat afan menoleh ke belakang dirinya sangat kaget bahwa harun membuka mata nya segera afan teriak memanggil dokter dan afan pun keluar dari ruangan itu.

"Aku dengar kamu teriak manggil dokter, bang harun gapapa kan?" tanya eby

"Gapapa bang justru dia malah bikin aku ikutan nangis" jawab afan

Mereka semua bingung tak memahami apa yang dimaksud afan kecuali rakha dirinya memahami apa yang dikatakan oleh adeknya itu dan mereka pun menunggu berita terbaru dari sang dokter.

Youngest childTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang