penculikan afan

113 9 0
                                    

Di sisi lain saat afan ingin bersandar di kursi mobil dia sangat bingung karena dirinya merasa kalau dia tak bersama bodyguard dan juga dia dengar orang yang nyetir itu nelpon.

"Bos perangkap masuk tikus dengan sendiri nya tanpa rencana" ucap nya

"Perangkap? Apa maksud dia perangkap?" tanya afan dalam hati

Afan melihat sekitar mobil bahkan arah jalan pun juga dan kini baru dia sadari bahwa dirinya bukan bersama bodyguard melainkan penculik.

"Sialan kok baru sadar sih gue kalau ini bukan mobil kesukaan gue bahkan juga gue gak sama bodyguard melainkan penculik" ucap afan dalam hati

Kebetulan dirinya berada di samping pintu mobil, saat semua lengah dia bergegas membuka mobil dan loncat keluar dari mobil.

"Akhh sial kalian kenapa bego bisa² nya dia kabur" ucap orang itu dengan kesal

Di sisi lain afan malah pingsan tubuh nya sangat kotor penuh debu dan kepala nya berdarah akibat terpentok sebuah batu.

Di sebuah hotel mereka semua panik bahkan novia meminta semua anak buah serta bodyguard afan untuk cari keberadaan afan bahkan mereka semua ikut serta.

"Duh si vando nyusahin saja kenapa coba pake acara kabur segala?" tanya alex

"Bisa diam nggak lu? Lu tanya begitu nggak nyelesaikan masalah!" kesal novia

"Kita bagi tugas saja untuk cari afan di berbagai tempat" saran arie

"Good oke keluar dari hotel ini ada persimpangan 5 jadi gue, rakha, harun, rey, dan bang alex ke kanan" ucap clay

"Kalau gue, kiesha, arie ke kiri" kata bintang

"Gue dan anak² afan ke depan" kata eby

"Kalau kami akan ke serong kiri" kata naura

Mereka pun berpencar mencari afan tak lupa mereka sering nelpon afan untuk mengetahui dimana keberadaan afan.

Di sisi lain afan terbangun karena suara di ponsel nya yang sering berdering selalu dirinya pun mengangkat telpon itu.

📞on
"Ha-halo" ucap afan dengan lemah

"Lu dimana vando? Bisa gak jangan nyusahin?" tanya alex

"A-bang to-long" ucap afan

"Lu saat ini berada dimana?" tanya alex

Tiba² penculik itu datang kembali membawa afan.

"Gak gue enggak mau ikut bersama kalian" ucap afan

"Ikut nggak! Atau nyawa lu taruhan nya" kata orang itu

"Oke jika taruhan nya nyawa gue silahkan tembak saja tapi gue gak akan ikut kalian!" keras afan
📞off

Telpon pun terputus membuat alex jadi panik cemas khawatir sama afan.

"Rey hubungi eby dan suruh pulang ke rumah!" kata alex

"Tapi bang kita masih nyari afan" jawab clay

"Ini demi vando cepat!" bentak alex

Rey pun menelpon eby, kini mereka sudah berada di dalam rumah kediaman avanta bahkan eby juga sudah siapkan keperluan yang diinginkan alex.

"Eby lu pintar check lokasi vando sekarang pake nomor nya" kata alex

"Tapi kenapa bang?" tanya eby

"Jangan ngebantah dan jangan banyak tanya!" marah alex

Walaupun eby masih bingung dengan sikap alex tapi dirinya menuruti apa keinginan alex dan mereka mendapatkan sebuah gudang kosong di jalan naenyakja.

"Ini sudah dapat bang" ucap eby

"Salin dan kirim ke gue so rakha lu hubungi anak buah mami papi bahkan pihak kepolisian dan kirim lokasi nya ke mereka" jawab alex

"Bang! Gue mau tanya kenapa lu begini? Kok panik? Vando akan baik² saja kok" kata harun

"Vando gak akan baik² saja jika gue gak bertindak begini! Saat ini dia di masa² sulit apalagi ini ultah nya jangan sampai kalian mengucapkan begitu lagi" marah alex

Alex pun pergi dan rakha menuruti nya walaupun mereka masih bingung dengan sikap alex seperti itu.

Di sisi lain kini alex sudah berada di tempat sesuai apa kata eby dan benar saja ada afan sedang diikat tangan dan kakinya bahkan tubuh afan juga banyak lebam dimana-mana.

"Vando tenang saja alex disini untuk selamatkan dirimu" ucap alex dalam hati

Afan yang ngerasa ada yang menatap dirinya dari jendela itu pun menoleh dengan pelan karena dia sangat kesakitan.

"A-abang" ucap afan dalam hati

Ya afan melihat kalau ada alex di jendela itu bahkan alex juga melihat kalau afan menatap dirinya dan mengode untuk tenang.

"Gue harus kerjasama dengan abang ini" kata afan dalam hati

"Bro boleh garuk kaki gue nggak?" tanya afan

"Dih siapa lu? Bisa nggak gausah banyak cingcong?" ucap orang itu

"Tapi bang kaki gue gatal" jawab afan

"Diam! Gausah bacot lu!!" tegas orang itu

Afan bingung apalagi yang harus dia lakukan untuk keluar dari sini apalagi tubuh nya sangat sakit saat dia mencoba larikan diri orang itu tak segan² memukul dirinya sampai tubuh nya lebam sampai saat ini.

Youngest childTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang