lahiran novia anak ke-6 (2)

45 3 0
                                    

Setelah menunggu yang sangat membosankan dan penuh kecemasan di raut wajah mereka yang nunggu di depan ruang persalinan itu tiba² mereka mendengarkan suara tangisan bayi.

"Adek datang" ucap noah

Semua orang menatap wajah noah bahkan mereka dengar ada suara tangisan bayi buat mereka senang bahagia.

"Adek usil berhasil membobol bahkan dia mencapai rekor dia inginkan sesuai janji nya waktu itu" kata eby dalam hati

Tak lama afan datang dengan tangisan dirinya tak bisa di tebak dengan raut wajah afan seperti itu.

"Loh kok nangis? Harus nya bahagia dong" ucap alifa

"Iya ih aneh sekali istri mu melahirkan anak mu lagi loh" sambung zara

Rakha pun mendekati dan memeluk afan serta suruh afan duduk di kursi tak lupa beri minuman kepada afan.

"Sudah merasa tenang?" tanya rakha

Afan hanya menganggukkan kepala nya saja sebagai jawaban.

"Bisa cerita? Kenapa dan apa yang terjadi? Bukan nya anak mu sudah melahirkan? Harus nya senang tapi kok nangis?" tanya mala

"Sepupu ku gapapa kan?" tanya devi

Namun afan hanya diam saja.

"Papa plis pa jangan diam kami semua ingin tau kenapa dan apa yang terjadi sama mama" ucap adit

Afan pun menatap wajah anak² nya dan dirinya memeluk semua anaknya dengan tangisan.

"Papa are you okay?" tanya mawar

Pelukan itu pun telah usai tak lama dokter datang.

"Jadi bagaimana pak afan? Kondisi nya sangat tak memungkinkan untuk hidup lebih lama bahkan juga kami sudah berusaha tapi jika tuhan bertindak lain bagaimana?" tanya dokter

"Izinkan beri waktu dan nanti akan saya bilang ke anda" jawab afan

Dokter pun kembali masuk ke dalam ruang persalinan.

"Apa yang terjadi sama novia?" tanya mami

"Dia melahirkan anak pria tapi ternyata ada lagi di kandungan rahim nya yang kemungkinan jenis kelamin wanita tapi tidak bisa di lahirkan secara normal ditambah novia kondisi nya drop kritis jadi harus di operasi tapi ini sangat tak bisa aku ambil alih karena 2 nyawa taruhan nya" jawab afan

"2 nyawa? Maksud mu?" tanya devi

"Jangan bilang di antara mereka akan pergi dari dunia ini dan juga ada yang selamat iya kan?" tanya kania

Afan hanya mengangguk kepala saja dirinya masih bingung harus memilih siapa antara anak dan istri yang harus di selamatkan.

"Pa kalau boleh saran ambil nyawa adek saja aku gapapa kok daripada aku kehilangan mama" ucap mawar

"Tapi bukan nya kamu inginkan seorang adek perempuan?" tanya naura

"Iya benar tapi percuma jika ada pilihan begini lebih baik rela adek meninggal daripada mama ku" jawab mawar

"Aku juga setuju kata kak mawar pa, karena kalau adek nanti bisa aja papa mama buat lagi tapi jika mama meninggal aku tak bisa mikir jernih apalagi aku dan kak mawar belum menikah" balas adit

"Dek pikir baik² siapa yang kamu selamatkan?" tanya rakha

"Bang clay pake motor tadi?" tanya afan

"Iya kenapa?" jawab clay

"Aku minjam motor nya ya?" tanya afan

Clay pun memberikan nya karena di paksa oleh afan.

"Kamu mau kemana nak?" tanya mami

"Aku akan pergi tapi cuman sebentar saja kok nanti aku kesini lagi, bang kiesha ikut aku" jawab afan

Kiesha dan afan pun pergi, sesampai di kuburan afan mencari kuburan kedua orang tua novia.

"Bunda ayah ini menantu pertama mu kesini untuk ngasih tau soal anak kalian sedang di masa sulit bahkan aku juga ayah bunda" ucap afan

Afan pun menceritakan semua nya tiba² di mata kiesha ada sinar yang sangat terang mengalahkan sinar matahari tak lama muncul sosok arwah mertua afan buat kiesha kaget.

"Bang jangan mulai" ucap afan

"Tapi ini arwah mertua mu dek" jawab kiesha

"Kiesha, kamu adalah kakak kandung afan jadi ayah mertua nya ingin bilang tolong kamu sampaikan ya" ucap bunda

"Ba-baik tante" jawab kiesha dengan gugup

"Menantu jika kamu benar² ingin anak ku yang selamat maka kamu silahkan saja tapi kamu akan kehilangan anak mu namun kamu berdoa meminta sama tuhan untuk semua nya bakalan baik² saja dan aku yakin novia dengan anak kalian berdua tidak terjadi apa²" kata ayah

"Dan jika benar² terjadi itu maka kamu harus sabar untuk hadapi ini semua dan jangan pernah ngeluh dengan keputusan kamu" sambung bunda

Arwah kedua orang tua novia pun pergi dan kiesha menceritakan apa yang dikatakan oleh mereka berdua tadi setelah itu afan kembali ke rumah sakit yang kebetulan ada dokter.

"Jadi bagaimana pak afan? Saya tak jamin ibu novia gak akan baik² saja" ucap dokter

"Saya sudah mendapatkan keputusan" jawab afan

"Keputusan apa itu? Dan pastikan keputusan kamu ini gak buat kamu nyesal" tegur papi

"Gak akan, jadi keputusan ku adalah selamatkan ibu nya" balas afan

"Tapi anak anda yang akan mati" kata dokter

"Soal anak nanti bisa aja buat lagi tapi saya tak bisa hidup jika novia gak di samping saya" jawab afan

"Baiklah jika itu keputusan anda maka kami akan segera melakukan operasi lahiran sesar" balas dokter

Dokter pun pergi dan operasi pun dimulai mereka semua cemas khawatir dan takut kenapa² terjadi kepada novia begitu juga afan dan anak² nya.

Youngest childTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang