rumah sakit 2

58 4 0
                                    

Setelah selesai afan pun kembali datang namun dirinya langsung duduk bersandar di bahu kiesha.

"Aku gak menyangka kalau abang jago menyembunyikan hal ini sampai lama begini" ucap afan dalam hati

Karena merasa keberatan kiesha menoleh ke bahu nya dia sangat kaget karena tiba² ada afan tapi dia bingung juga afan nangis dalam bengong.

"Dek" ucap kiesha

Afan pun menoleh dan dirinya kembali duduk biasa, kiesha pun memegang tangan afan yang berada di atas paha afan sendiri.

"Kenapa? Cerita saja" tanya kiesha

"Gapapa kok bang" jawab afan sambil senyum fake

Tak lama dokter datang.

"Bagaimana kondisi nya dok?" tanya mami

"Kondisi nya mungkin belum bisa dibilang stabil" jawab dokter

"Kenapa?" tanya clay

"Karena ada sesuatu yang terjadi setelah selesai pendonoran darah" jawab dokter

"Apa itu dok?" tanya rey

Namun dokter malah pergi karena dirinya diperintahkan oleh afan.

"Buset dah tuh dokter yana kok jelasin nya setengah² sih?" kesal rey

Afan mendekati rakha dan memeluk dirinya lagi dengan penuh tangisan.

"Dek are you okay?" tanya rakha

"Lagi dan lagi ini kedua kali nya loh dek nangis di pelukkan rakha" kata bintang

"Adek, kamu kenapa?" tanya rakha

Pelukan itu pun usai dan rakha menghapus air mata afan yang terus saja mengalir.

"Kenapa ya bang harun jago banget soal beginian?" tanya afan

"Maksudnya kamu?" tanya zara

"Iya kak zara, dia jago lihai banget soal begini sampai² tak ada yang mengetahui nya bahkan juga dia pandai sekali" jawab afan

"Lu bisa jangan bertele-tele begini hah? Gue dari tadi kesal sama lu kenapa waktu itu lu ngelarang saja pasti gak bakalan begini" ucap adara

"Dan lu juga tau nggak kalau suami lu mengidam penyakit sangat langka? Sekali 3 tau nggak?" jawab afan penuh amarah

Semua orang sangat kaget dengan omongan afan apalagi afan baru pertama kali ini emosi tak terkontrol kepada orang yang lebih tua dari dia.

"Maksudnya kamu? Penyakit sekaligus 3?" tanya adara

"Tau nggak kak? Barusan aku donorin darah buat bang harun tapi aku nggak nyangka sih dia hebat dan pandai sekali sembunyi" kata afan

"Sembunyi gimana?" tanya alifa

"Dia pandai sembunyikan sesuatu dan jago sekali tak ada orang menyadari nya kalau dia sakit" jawab afan

"Sudah gausah basa-basi kenapa dengan suami ku?" tanya adara

"Nak bisa jelaskan lebih detail? Kami semua tak paham dengan omongan mu" kata mami

"Ok mi akan aku ceritakan tapi jika aku nangis lagi gausah ladenin" jawab afan

Afan pun menghela nafas dengan kasar dan dirinya mendekati adara.

"Kak, abang harun pandai sekali menyembunyikan penyakit yang dia rasakan sampai kita semua tak tau bahkan mungkin kakak enggak percaya kalau bang harun mengidam penyakit sekaligus 3" ucap afan

"Penyakit sekaligus 3 itu apa saja?" tanya adara

"Pertama gagal ginjal, kedua usus buntu dan yang terakhir kanker paru² sudah stadium akhir atau keempat" jawab afan

"Saat aku donorkan darah dokter mengatakan semua nya dengan jelas dan detail soal penyakit bang harun dia mengalami penyakit batu ginjal yang sudah 3 bulan lama nya, dia juga ngalami usus buntu yang sudah 1 bulan lama nya dan terakhir kanker paru² sudah setahun setengah lamanya, dia bisa sekali jago menyembunyikan soal penyakit yang dia alami sampai² kita hanya tau bahwa dia gapapa aman² saja tapi kenyataan nya sama sekali salah mengira" jelas afan

Mereka semua kaget bahkan tak percaya apa yang dikatakan oleh afan, adara memukul dada afan dengan pelan dan memarahi afan.

"Lu jangan bohong dek gue nggak percaya sama lu, lu itu sudah gue jadikan adek ipar tersayang bukan berarti lu buat cerita begini" kata adara

"Tapi ini benar² terjadi bahkan dokter yana tadi ingin bilang ke kalian semua namun aku halangi karena aku gak bisa melihat respon kalian yang seperti ini, aku juga kaget bahkan tak percaya tapi ini yang dialami bang harun dengan kondisi nya dia jadi drop dan mengalami koma" jelas afan

"Ko-koma?" kata bintang

"Iya bang bintang, andai saja dia gak koma maka aku akan marahi dia enak saja dia bersikap begitu sama diriku bahkan dulu dia sering banget marahi ku soal aku punya penyakit waktu itu tapi di sembunyikan" jawab afan

Ya setelah dengar ucapan afan soal penyakit harun mereka semua menjadi lemah lesu tak berdaya begitu juga afan yang menatap sendiri waktu itu saat sedang donorkan darah untuk abangnya, harun pun di dorong oleh 4 suster yang akan dialihkan ke ruang ICU atas perintah dokter yana.

"Maaf sus ini mau dibawa kemana?" tanya clay

"Kami akan bawa pasien ke ruang ICU untuk periksa lebih lanjut dan akan diawasi lebih ketat" jawab suster

"Apakah boleh beri kami waktu untuk ngomong sama dirinya?" tanya rey

"Baiklah cukup 20 menit saja" jawab suster

"Sayang bangun sayang jawab ini semua gak benar kan? Apa yang dikatakan oleh afan itu bohong kan? Sayang plis bangun jangan buat aku cemas khawatir begini" kata adara

"Akan aku tunggu pembalasan ini bang dan besok pagi akan aku bilang ke kantor polisi tapi aku ingin bersyukur kalau bukan bos rampok nembak abang gak akan ada yang mengetahui nya bahwa penyakit abang ini" kata afan dalam hati

20 menit pun berlalu dan 4 suster membawa harun masuk ke ruangan ICU yang disusul oleh mereka sampai depan ruangan saja.

Youngest childTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang