pemula cerita

585 28 0
                                    

Suatu pagi hari seorang pria dengan TB 194 cm sudah bangun bahkan dirinya sedang turun dari anak tangga sesampai di ruang makan dia lihat ada pembantu nya sedang siapin sarapan.

"Selamat pagi bibi aira" sapa nya

"Pagi den afan, kok sudah bangun pagi sekali biasanya susah dibangunin loh" jawab pembantu

"Iya bi ada keperluan di sekolah lagian kan aku ketua osis banyak kerjaan, oh ya ini makanan buat siapa?" tanya nya

Bibi aira? Afan? Ya itu nama mereka, bibi aira pun menjelaskan nya sambil nunjuk makanan untuk siapa saja namun afan malah ambil bon cabe saat pembantu lengah dan dirinya menaruh ke makanan milik arie.

"Haha emang enak makan tuh bang makanya jadi orang jangan usil" ucap afan dalam hati sambil senyum

Tak lama kakak² nya datang yang bernama rey, bintang, kiesha, dan eby.

"Tumben nih anak bontot sudah bangun? Biasanya perlu dibangunin bang rakha dulu" tanya eby

"Kerjaan osis banyak, oh ya bang aku pamit duluan ya ke kelas?" jawab afan

"Enggak sarapan dulu dek?" tanya rey

"Enggak dulu bang nanti aku makan di kantin sekolahan saja" jawab afan

Afan pun pergi dengan terburu-buru membuat kiesha dan bintang melihat si bontot kebingungan, tak lama rakha dan arie datang.

"Bang kalian lihat afan nggak?" tanya rakha

"Barusan pergi dengan tergesa-gesa sampai lupa makan" jawab bintang

"Duh kenapa abang nggak halangi dia sih?" tanya rakha

"Astaga aku baru ingat, kan adek punya derita penyakit maag" kata eby

"Astaga kok bisa ya tadi aku biarin dia pergi?" ucap rey

"Sudah sudah lebih baik kita sarapan saja dan kamu rakha nanti berikan dia bekal" kata kiesha

Mereka pun sarapan setelah itu bersiap untuk pergi ke sekolah ★informasi sedikit... clay dan harun sudah bekerja namun mereka kerja nya di luar negeri, bintang, arie dan kiesha sudah memasuki perkampusan dengan jurusan beda, rey masih anak SMK kelas 12 begitu juga rakha namun rakha SMA kelas 12, eby kelas 11 SMA dan afan kelas 10 SMA. Eby afan dan rakha satu sekolah hanya saja kelas nya berbeda dan juga tingkat kelas nya★ rakha mendapatkan telpon dari afan membuat dia mengangkatnya terlebih dahulu.

📞on
"Halo bang" ucap afan

"Iya kenapa dek?" tanya rakha

"Sudah di jalan?" tanya balik afan

"Belum masih di rumah, kenapa?" jawab rakha

"Ambilin nebulizer ku di kamar, abang tau kan tempat nya dimana" balas afan

"Tau tau kok, ehh kamu lupa lagi membawa nya?" kata rakha

"Hehe iya bang untung saja ada di UKS nebulizer" jawab afan sambil nyengir

"Astaga dek, jadi asma mu kumat? Terus maag nggak?" panik rakha

"Aman ini lagi makan di kantin" jawab afan

"Cepetan kesini bawain nebulizer nya dan minta bang eby yang nyerahin ke aku" sambung afan

"Oke bentar" jawab rakha
📞off

"Siapa yang nelpon rak?" tanya arie

"Si bontot" jawab rakha

"Kenapa lagi dia?" tanya kiesha

"Kebiasaan nya melupakan nebulizer dan asma nya kumat" jawab rakha

"Terus bagaimana?" tanya rey

"Tenang kan di UKS selalu sediakan keperluan orang yang sakit dan kemungkinan adek kesana" jawab eby

"Ya tepat sekali yaudah bentar aku ke kamar dia dulu dan nanti kamu eby anterin ke kelas nya" balas rakha

"Ya" kata eby

Setelah rakha mengambil dan mereka pun pergi oh iya kedua orang tua mereka sedang tidak ada di rumah karena kesibukan bisnis di luar negeri sama seperti clay dan harun.

Sesampai di sekolahan eby langsung mendatangi adeknya itu yang katanya berada di ruang OSIS tak lupa dia juga membawa bekal untuk adeknya.

"Nih makanya kalau ingin pergi itu dilihat dulu apa yang kurang jangan main pergi² saja dan ini juga bekal disuruh bawa oleh bang bintang" ucap eby

"Ya galak" jawab afan

Afan pun mengambil nebulizer dan masuk ke dalam saku nya sedangkan bekal nya dia taruh diatas meja. Oh ya afan selain memiliki maag dan asma dia juga memiliki penyakit jantungan jadi dirinya tak bisa kaget maka akan jantungan.

"Ini lagi rapat osis emang bahas apa?" tanya eby

"Jangan kepo ngapain masih disini?" tanya afan dengan cuek

"Lupa? Kan gue osis juga" jawab eby

"Yaudah duduk disana jangan ganggu" balas afan

Eby pun duduk diantara teman osis nya dan mereka pun memulai rapat osis, afan adalah ketua osis yang sangat adil dan baik sedangkan wakil nya bernama aniya yang sekelas dengan afan juga.

Youngest childTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang