afan kena tembak

140 6 0
                                    

Pagi hari lagi dan lagi novia yang bangun duluan daripada afan, novia langsung mandi setelah itu dirinya berdiri di balkon sambil ngelus perut nya yang sudah membesar.

"Besar juga ya ini perasaan 5/6 bulan enggak begini deh" kata novia

Tak lama afan datang langsung memeluk sang istri dari belakang buat novia kaget.

"Sana mandi main peluk² aku, aku sudah mandi sayang" ucap novia

Namun afan malah diam saja dirinya mencium aroma leher novia dimana itu titik afan suka.

"Jangan begitu dong aku gak mau ihh" kata novia

Afan pun mencium dan melumbat leher novia tak lupa dia mengelus perut novia, novia hanya pasrah saja apa yang dilakukan sama suami nya itu.

"Sayang" ucap novia

"Hem" dehem afan

"Mandi sana" jawab novia

"Mandiin" balas afan

"Manja kamu ihh! Katanya enggak mau manja depan anak²" kata novia

"Kan anak² lagi enggak ada gapapa lah" jawab afan

"Terus yang di perut ku ini apa?" tanya novia

"Ya kan dia masih kecil juga belum mengerti manusia di bumi ini" jawab afan

Namun saat afan mengelus perut novia tiba² ada tendangan kuat yang berasal dari dalam perut buat afan kaget.

"Tuh kan dia marah sama kamu sayang" ucap novia

"Kok nendang nya sangat kuat banget? Emang nya kamu enggak merasakan kesakitan apa?" tanya afan

"Sakit sih tapi gapapa lah sudah terbiasa juga, sudah sana kamu mandi" jawab novia

"Iya deh iya aku mandi" balas afan

Afan pun pergi ke kamar mandi sedangkan novia duduk di sofa kamar nya menunggu afan selesai mandi, tak waktu sangat lama afan keluar dari kamar mandi dirinya sudah memakai pakaian baju lengan pendek dan celana selutut.

"Sayang" ucap novia

"Iya kenapa?" tanya afan

"Kita periksa kandungan yuk? Aku jadi penasaran dengan perut ku mengapa dia sangat besar ya? Padahal kan baru usia 6 bulan" tanya novia

"Iya nanti ke rumah sakit untuk check kondisi kehamilan kamu tapi habis sarapan" jawab afan

Setelah afan bersiap mereka pun keluar dari kamar menuju ruang makan, di ruang makan terlihat ada mami papi rakha mala rey zara clay dan laura serta anak² mereka saja.

"Loh kemana bang arie bang bintang bang harun bang eby bang kiesha kak kania kak adara kak devi dan kak leona kak alifa?" tanya afan

Tak lama yang di sebut afan mereka pun baru datang dan langsung menikmati sarapan.

"Mi pi bang rakha bang rey aku izin pergi dulu ya?" tanya afan

"Masih saja sama izin nya pasti sama suami ku dan kak rey" balas mala

"Mau kemana lagi kamu nak?" tanya papi

"Ke mana saja boleh" jawab afan

Dan afan mendapatkan cubitan dari tangan sang istri membuat afan rengek kesakitan.

"Mau izin ke rumah sakit pi" jawab novia

"Ke rumah sakit? Ngapain?" tanya kania

"Iya ngapain ke rumah sakit?" tanya alifa

"Mau ke rumah sakit mana? Dan buat apa kesana?" tanya clay

"Aku mau periksa kandungan kak, karena aku bingung usia kandungan ku sudah 6 bulan tapi kok kayak 8 bulan?" jawab novia

"Itu kamu artinya mendapatkan anak kembar" balas kania

Ya kania adalah seorang dokter kandungan jadi dirinya memahami soal kehamilan ini.

"Ah masa sih? Gak percaya aku" tanya novia

"Kalau gak percaya lebih baik bawa ke klinik ku dan aku sendiri yang bakalan memeriksa serta mencheck kondisi janin" jawab kania

"Yaudah kalian berdua saja pergi ngapain juga bawa afan" balas bintang

"Oh bagus deh berarti aku bebas pergi kemana-mana" ancam afan

"Sayang bisa tonjok muka mulus nya itu enggak?" tanya rakha sambil nunjuk

"Apa kau kak mala, gue enggak takut lagi wlee" ejek afan

Namun malahan antara mala dan afan berlarian enggak karuan sampai lah mereka di balkon.

"Ampun kak cuman bercanda saja kok" kata afan

"Alah bohong! Kenapa sih suka banget buat suami gue kesal?" tanya mala

"Bang rakha kesal? Kesal kenapa?" tanya afan

"Gausah sok enggak tau deh! Gara² omongan lu tuh bikin dia kesal lama² gue bakar juga lu" kesal mala

Namun afan malah melihat di bawah bahwa ada seseorang yang siap menembak tetapi target nya arah mala.

Dan dorr suara tembakan berbunyi membuat mereka kaget begitu juga yang berada di ruang makan.

"Suara tembakan berasal darimana itu?" tanya rey

"Ehh bentar kok aku dengar suara itu dari pagar ya?" tanya adit

Tiba² mereka mendengar suara teriak mala.

"Aaa... Afan bangun fan" teriak mala

"Suara istri ku dan berasal dari mana itu?" tanya rakha

"Mengapa dia bilang afan bangun?" tanya clay

"Seperti nya suara itu berasal dari balkon deh" jawab eby

Mereka pun berlari menuju balkon dan ternyata benar saja afan sudah mengeluarkan darah sangat banyak di tubuh nya buat mereka panik ditambah lagi novia yang baru datang juga ikutan kaget.

"Sayang bangun sayang kenapa kamu bisa begini sih?" tanya novia

"Nov bisa pergi dulu sebaiknya kita bawa afan ke rumah sakit takut nya dia kenapa²" kata arie

Arie pun menggendong afan dan eby menyiapkan sebuah mobil untuk membawa afan ke rumah sakit, sesampai di rumah sakit clay langsung memeriksa kondisi tubuh afan di dalam UGD.

"Kok bisa sih dia begini?" tanya kiesha

"Tadi aku ribut sama dia karena aku ngeluh sama dirinya yang selalu buat suami ku kesal dengan dirinya" jawab mala

"Terus?" tanya rey

"Dan dia sudah bilang sama diriku kalau ada orang yang siap menembak arah kami berdua tapi aku gak mendengar kan nya dan tiba² afan di depan ku dan aku mendengar suara tembakan itu juga" jelas mala

"Tuh anak sangat nyebelin tapi kalau dia begini kok jadi sedih ya?" kata alifa

Mereka pun menunggu informasi clay tetapi ada yang mengisi data afan itu adalah eby sendiri dan juga bayar administrasi tanpa orang lain tau.

Youngest childTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang