keusilan afan

74 5 0
                                    

Malam pun tiba kini mereka semua sedang berkumpul di ruang makan untuk menikmati makan malam bersama.

"Akhirnya gue kangen banget deh kita bisa berkumpul begini" ucap arie

"Apalagi gue sejak dulu gak pernah afan kesini lagi setelah dia memiliki istri apalagi saat ini sudah punya anak" jawab eby

"Gue harus buat usil sama mereka semua ini sebelum gue mati dan kemungkinan besok/lusa gue akan mati" ucap afan dalam hati

"Lah emang nya papa begitu ya om? Sampai om kangen sama papa" tanya rafa

"Beuh dia parah sekali apalagi nih ya nanti pasti rebutan ayam goreng sama" ucap bintang

Baru saja di ucap afan dan kiesha malah rebutan ayam goreng padahal masih banyak.

"Ishh bang ngalah sama adek" ucap afan

"Dih apaan sih ini ayam ku ya!" jawab kiesha

"Enak saja ini ayam ku, aku yang ambil kok" balas afan

Ya begitulah sikap afan dan kiesha yang tak mau mengalah sampailah alex mengambil ayam goreng itu dan memakan nya.

"Ayam goreng ku" ucap afan dan kiesha

Sumpah sih ini bikin geli hanya karena ayam goreng buat semua mereka tertawa.

"Haha mampus kau dek emang enak?" ucap rey sambil tawa

"Ishh semua salah bang kiesha!" kesal afan

"Dih kenapa jadi abang? Harusnya tuh kamu ya!" jawab kiesha

"Masih rebutan tak habisin ayam goreng nya" ucap harun

"Ehh jangan dong" jawab kiesha dan afan

Mereka pun mengambil satu persatu tanpa rebutan buat mereka geli bahkan anak² nya juga yang melihat hanya kebengongan saja.

"Itu ayah kita bun?" ucap lydia

"Kayak nya lain deh" jawab leona

"Apaan sih kalian berdua!" kesal kiesha

Mereka hanya tertawa dengan tingkah laku kiesha dan afan seperti anak kecil saja tetapi di sisi lain clay hanya diam saja sambil nunduk kepala.

"Gini deh kita semua ceria kok ada yang nggak ceria ya?" tanya arie

"Ehh anak karau siapa yang gak ceria?" tanya afan

"Ini anak ya! Bikin kesal mulu lu sudah kesal sama ica yaudah jangan sama gue juga dong!!" kesal arie

"Siapa yang di maksud mu nak? Siapa yang gak ceria?" tanya mami

Arie hanya mengode ke arah clay dimana dirinya menangis sambil nunduk kepala.

"Abang pasti ingat kejadian tadi dimana dirinya periksa aku pasti dia sangat sedih" ucap afan dalam hati

Afan pun mendekati dan memeluk clay buat dirinya sangat kaget.

"Abang jangan mikir soal penyakit ku, aku gapapa kok asal kalian bahagia aku ikut senang" bisik afan

Clay pun menoleh ke belakang bahwa ada afan yang memeluk dirinya dari belakang.

"Kenapa sayang?" tanya laura

"Gapapa cuman pusing banyak kerjaan saja" jawab clay

"Kerja mulu dokter" ucap rey

"Lu juga dokter kali bang" balas rakha

"Ini siapa aja sih yang jadi dokter?" tanya alex

"Rakha dokter hewan, rey dokter penyakit dalam, dan clay dokter umum tapi dia bisa hendel semua penyakit dari penyakit luar sampai penyakit dalam dia kuasai" jawab mami

"Bang rey nanti pagi pas abang bangun terus abang buka pintu dan" ucap afan

"Jangan mulai nakal! Kamu disuruh tidur disini tuh karena mami ingin bersama anaknya bukan berarti kamu usil ya" tegur rey

"Oh tentu tak bisa kalau gak usil bukan afan nama nya ya kan bang rakha?" tanya afan

"Iya in aja lah biar kau seneng dek" jawab rakha

"Haha mampus tuh dengan paksa jawaban dari rakha" tawa arie

"Tawa lu maemunah" kesal afan

"Apa? Lu bilang gue maemunah?" marah arie

Dan terjadi lah arie dengan afan kejar² an tak lupa afan teriak² tak jelas saat berlari membuat mereka geleng² kepala.

"Dek kau bisa buat kami bahagia dan kesal sama dirimu tapi disini aku sangat sedih dek" ucap clay dalam hati

Kini afan sudah di dapatkan oleh arie dan mereka mengeluarkan banyak keringat.

"Sudah olahraga kecil nya?" tanya papi

"Ihh apaan sih pi!" kesal arie

"Oh ya tizo" kata afan

"Heh! Nggak sopan" tegur rakha

"Canda, maksud ku bang alex kok abang bisa pulang ya? Dan kenapa gak bawa cucu menantu anak serta istri abang kesini?" tanya afan

Seketika suasana menjadi sedih karena pertanyaan dari mulut afan yang menanyakan hal seperti itu kepada alex.

"Nak, biar papi yang akan jawab" balas papi

"Gausah pi dia tanya sama aku dan aku yang harus nya jawab" sambung alex

Alex pun menghela nafas dengan kasar.

"Saat aku menikah ternyata istri ku ini mandul tak bisa punya anak jadi kami adopsi anak yatim piatu di pondok yatim piatu tetapi cuman 3 tahun aja anak itu pergi lagi ke pondok ke asal nya karena sudah kontrak nya terus kami adopsi lagi di pondok adopsi anak kami memilih sang bayi" jawab alex

"Terus?" tanya afan

"Tapi saat anak itu sudah besar sudah remaja dia malah pergaulan bebas sampai hamil akhirnya dengan paksa kami balikin dia ke asal lagi dan menikahi dia dengan pria yang berbuat dia seperti itu hanya 2 tahun istri ku mengidam penyakit kanker jantung yang sudah parah setelah ketahuan penyakit nya cuman 1 bulan saja dia pergi meninggalkan abang jadi abang duda gak akan menikah lagi" jelas alex

Semua pun ikutan sedih dengan cerita alex yang dia alami saat menikah.

"Sungguh mengejutkan tapi om tetap sabar ya?" ucap adit

"Selalu makanya om kesini datang apalagi di usia afan saat ini menuju 50 tahun" jawab alex

Tanpa di sadari afan dari tadi menangis histeris tak ada yang menyadari nya kecuali mala.

"Loh fan? Cengeng lagi kau?" tanya mala

Mereka semua menoleh ke arah afan dimana dirinya malah menghapus air mata.

"Ya mungkin cerita bang alex buat kamu sedih iya kan?" tanya harun

"Kamu gapapa sayang?" tanya novia

"Aku mau ke kamar mau istirahat dan kamu menyusul jangan lama² takut kamu kemalaman tidur" jawab afan

Afan pun pergi dengan menghapus air mata nya.

"Gue tau lu sedih karena pengalaman bang alex dek tapi gue tau juga lu nangis begini karena tak bisa pergi plis lu bisa berjuang walaupun hasil nya tak memungkinkan" ucap clay dalam hati

"Ini sudah malam bahkan kita sudah makan malam lebih baik kita bubar ke kamar masing² aja biar bisa istirahat" ucap mami

Mereka pun membubarkan diri ke kamar masing-masing.

Youngest childTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang