Chapter 36 (S2)

214 24 0
                                    

Ruangan yang menjadi tempat menyambut acara penerimaan mahasiswa baru membuat nya sesak. Selain kesal karena beberapa wanita mendekati Sunoo, Sam juga kesal dengan senior yang seenaknya memaksa dirinya untuk minum. Sam tidak menyukai alkohol, rasa pahit yang membakar tenggorokan membuat tidak betah untuk sering meminumnya. Untung Ni-ki dan Jungwon mau menggantinya minum, walaupun pada akhirnya mereka berdua yang mabuk.

Kenapa harus ada budaya minum di negara ini? Bahkan minuman disini sudah seperti makanan pokok orang dewasa dalam keadaan apapun selalu saja minuman itu muncul.

Mungkin ia melakukan pilihan tepat untuk keluar dari ruangan sana sekarang, menghirup udara segar malam lebih menyenangkan dari pada menghirup bau alkohol dan rokok disana, belum lagi olahan makanan pedas yang menusuk hidung.

Hah... Suasana hatinya sedang sangat buruk sekarang, ia kesal setengah mati kenapa Sunoo harus diam saja saat di dekati wanita tersebut. Walaupun mendiamkan nya lebih baik dari pada Sunoo menanggapi nya. Tetapi tetap saja hatinya sakit melihat hal itu.

Dengan kesal ia menendang beberapa kerikil yang berada didepan kakinya untuk melampiaskan rasa emosi yang menggebu-gebu. 

" Apa kau sedang kesal dengan senior itu? " Sam tau  siapa pemilik suara bariton yang sangat familiar ditelinga nya itu.

" Tidak. " balas nya singkat, ia sedang kesal dengan pria yang mengajaknya berbicara ini.

 " Makanlah ini. Sepertinya suasana hati mu sangat buruk. " sebuah coklat putih tertangkap indra penglihatan nya.

Sam sontak mengadakan kepalanya untuk melihat pemilik mata rubah tersebut.

' itu sumua karena dirimu ' lanjut nya dalam hati sembari menatap dalam mata Kim Sunoo. Hingga beberapa detik kontak mata itu terputus dan Sam mengambil coklat tersebut.

Mereka berdua terdiam sambil bersandar pada dinding restoran. Sunoo tidak mempermasalahkan hal tersebut sembari meminum coklat panas dalam cup dan menemani Sam.

Banyak yang Sam pikirkan dengan mulutnya yang masih memakan coklat tersebut. Apa ia menyatakan perasaan sekarang? Tapi bagaimana jika malah terjadi kecanggungan di antara mereka dan membuat hubungan mereka renggang. Tapi ia juga kesal dengan beberapa wanita yang mendekati Sunoo, jika dulu Sunoo mengabaikan mereka, beberapa kali mereka mencoba lagi dan tetap di abaikan, mereka dengan cepat akan langsung menyerah.

Lalu mengapa wanita universitas ini berbeda. Semakin Sunoo mengabaikan nya, mereka malah semakin terang-terangan mendekati Sunoo dengan ugal-ugalan.

Bagaimana jika Sunoo luluh dan mereka berpacaran. Tidak! Itu tidak boleh terjadi! Sunoo hanya baik dan bersikap ramah kepadanya. Berarti Sunoo juga menyukainya kan?

Sunoo pasti juga tidak ingin menghancurkan pertemanan mereka hanya karena perasaan nya. Baiklah ia yang akan mengakhiri friendzone ini.

Matanya melirik kesamping untuk melihat Sunoo. Ketika Sunoo sadar dengan pandangan nya dan melihatnya, Sam dengan cepat membuang muka.

" Apa ada yang ingin kau katakan? " Sunoo bertanya karena paham dengan tabiat Sam.

" Itu... " jujur Sam masih ragu dengan keputusan untuk menyatakan cinta.

" Katakanlah. Tidak apa-apa. " Sunoo tersenyum kecil yang seolah berkata semuanya akan baik-baik saja.

" Aku menyukaimu. " Suara Sam kecil sekali untuk di dengar karena seperti gumaman pada dirinya sendiri. 

Walaupun begitu Sunoo masih bisa mendengarkan nya dan merasa kaget, kepalanya sontak menoleh melihat Sam, ia tidak sala dengar kan?

" Apa? " perkataan itu seolah keluar dari mulutnya sendiri.

SUNOO I'M COMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang