Chapter 10

771 82 2
                                    

Kapan terakhir kali ia sebebas ini?
Kapan terakhir kali ia selepas ini berekspresi?
Kapan terakhir kali otak nya setenang ini?

Hanya dengan bermain basket setelah sekian lama ia bisa sebahagia ini.

Tekanan pekerjaan dan deadline waktu serta pikiran yang sangat menguras perhatian nya membuatnya stress setengah mati, walaupun akhirnya ia menyukai pekerjaan nya tersebut.

Bahkan terik panas matahari dimusim ini tidak menghilangkan rasa semangat yang membara.
Mendribble bola untuk melewati Ni-ki. Sedikit kecohan mendribble bola ke belakang kedepan dan kesamping.

Lalu dengan lompatan sedikit ia melempar kan bola tersebut ke ring.

Walaupun scor nya tertinggal jauh setidaknya ia bisa menikmati permainan ini dengan senang.

Bahkan kaos olahraga sudah ia lemparkan ke arah Jungwon disisi lapangan dan menyisakan kaos putih oblong yang ia gunakan.

Sesekali ia bertolak pinggang dan menyisir poninya yang sudah basah oleh keringat kebelakang serta rambut yang ia kuncir tinggi menambah kesan tomboy dirinya. Itu hanya sikap yang tanpa sadar ia lakukan.

Kapan mereka melihat Sam sebahagia ini? Bagaimana anak pemalu yang berhati dingin bisa bersikap mempesona seperti ini?

Wajah yang selalu menunduk itu ternyata menyembunyikan keindahanan nya.

Apalagi gigi taring yang terlihat karena dirinya tertawa.

Senyuman gummy smile yang sangat menawan.

Hanya ada kata ini yang bisa menggambarkan.

Sangat cantik.

Bahkan tarikan lengan baju yang ia lakukan untuk mengurangi gerahnya serta peluh yang terus meluncur dari kening dan lehernya dengan kulit yang terawat putih bersih.

Banyak pasang mata yang melihatnya dan mata rubah itu menyadarinya. Walaupun ia tahu Sam nya tidak akan berpaling, tetap saja kecemburuan itu tidak bisa ia kendalikan.

Padahal tawa itu hanya untuknya. Hanya ia yang bisa melihatnya. Tidak hanya tawa, semua yang ada diri Sammy adalah milik nya.

Dia harus bisa menahan diri, jika tidak ingin gadisnya pergi darinya.


...



...



...

" Ku pikir adik kita terlihat semakin cantik akhir-akhir ini." Matanya memancarkan kehangatan saat melihat adiknya tertawa seperti itu ada terkesan bahagia menggelitik hatinya.

" Bukankah adik kita dari dulu memang sudah cantik?" Menikmati rasa permen berada di mulutnya sembari bersandar pada pagar depan kelas mereka yang berada dilantai tiga.

" Semenjak hilang ingatan banyak hal yang berubah dari dirinya termasuk sifat dan perilaku nya, walaupun kebiasaan nya masih sama." Mata itu terus bergulir mengamati Sam yang sedang mengecoh Ni-ki yang ingin merampas bola dari dirinya.

" Apa karena ia melupakan insiden tersebut?" Menghadap kakak kembar nya untuk melihat ekstensi sepenuhnya.

" Sepertinya, kupikir ini memang sifat aslinya karena sama seperti saat ia kecil. Tetapi karena insiden tersebut ia menjadi pribadi yang menutupi dirinya."

" Kau benar Jay-yaa." Perkataan tersebut keluar sesudah ia mengeluarkan permen dari mulutnya.

" Sepertinya kita harus menyembunyikan insiden itu sekarang sambil menunggu waktu yang tepat." Teman dari kembar itu memberikan saran.

SUNOO I'M COMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang