Chapter 19

548 58 1
                                    

Hari ini adalah hari yang ia tunggu setiap minggunya, hari dimana ia bebas dari si kembar beserta antek-anteknya.

Hari dimana ia bisa merasa bebas tanpa takut ada yang mengintai dan mengikuti dirinya.

Dia akan mengelabui mereka untuk tidak mengikutinya kali ini. Memikirkan hal itu membuat Sam bersemangat sendiri.

Oke sudah saatnya ia bersiap mandi dan berangkat lebih pagi untuk menghindar si kembar.

Memasuki Minggu kedua musim gugur membuat cuaca cerah bersuhu rendah.

Sam bersiap dengan bergegas merapikan penampilan nya dan mengenakan jaket tebal pada seragam nya kali ini. Mengenakan sepatu dan turun kebawah.

Dapur terlihat sepi, sepertinya si kembar masih berada di kamarnya masing-masing.

Dengan cepat ia mengambil susu dan apel kesukaannya di kulkas dan segera pergi menuju halte bus.

Kenapa jantung nya berdebar memikirkannya apa yang akan ia lakukan nanti saat pulang sekolah. Mengenakan earphone ditelinga dan mendengarkan lagu kesukaannya akhir-akhir ini.

Berjalan menelusuri trotoar sambil mengeratkan jaket tebalnya.

Udara terasa sangat dingin mungkin dikarenakan waktu menunjukkan jam 6.45 masih terlalu pagi untuk pergi ke sekolah karena sekolah nya mulai pada jam 8 pagi.

Mengunyah apel dan meminum susu saat berjalan Sam dengan santai mengamati keadaan sekitarnya.

Beberapa orang berlalu lalang dengan kesibukan masing-masing. Seperti para penjaga toko yang sedang menyiapkan barang jualannya dan beberapa petugas kebersihan yang menjalankan tugasnya.

Ini hidup yang ia cari walaupun banyak orang disekitarnya tetapi mereka tidak memperdulikan keadaannya sehingga ia merasa santai dan nyaman.

Sam sampai di halte bus dengan beberapa siswa dan pekerja kantoran. Terbilang cukup sepi dari saat pertama ia mencoba menaiki bus tersebut.

Tak berselang lama bus datang, Sam pun memasuki bus dan membayar bus menggunakan kartu yang biasa disebut T-Money.

Sam memilih tempat paling belakang dipojok dekat jendela. Mendengarkan lagu dan melihat pemandangan kota di bus serta angin yang menyejukkan wajahnya adalah hal yang Sam sukai saat menaiki bus.

Tiba-tiba Sam merasa ada tepukan di pundak nya. Melepaskan earphone dan menoleh kesamping. Ternyata itu adalah Kim Sunoo.

" Aku baru melihat mu menaiki bus." Sam bahkan tidak bisa menyembunyikan senyum kesenangan karena melihat Kim Sunoo.

" Kebetulan supir pribadi ku sedang sakit." Sunoo menjawabnya dengan tersenyum.

" Sam juga, setelah sekian lama aku baru melihatmu menaiki bus lagi." Lanjut Sunoo.

" Ahh.. aku dulu sering menaiki bus?" Sam bergeser perlahan untuk membiarkan Sunoo duduk disampingnya.

" Umm. Aku sering melihatmu dulu menaiki bus, Sam lupa?" Tanyanya kembali.

" Sebenarnya setelah kecelakaan itu, aku kehilangan ingatan ku." Tutur Sam kepada Sunoo.

" Benarkah? Tidak mengherankan jika sikap kedua kakak mu tiba-tiba menjadi posesif kepada dirimu."

Bahkan tidak ada ekspresi terkejut seperti perkataan nya. Sunoo malah terlihat tersenyum seperti sudah mengetahui hal tersebut.

" Sammy-yya!" Suara teriakan dari depan bus mengalihkan perhatian.

" Eh.. Kemana motormu?" Tidak biasanya Jake berangkat sekolah menggunakan bus.

Ia lebih sering berangkat dengan motor bersama si kembar tentu itu membuat Sam kebingungan.

SUNOO I'M COMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang