Tersisa dua Minggu lagi hingga musim gugur berakhir dan memasuki musim dingin.
Sam yang baru pertama kali merasakan hal ini, menjadi hal yang sangat baru untuk dirinya karena kehidupan dulunya negara nya hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan hujan.
Karena belum terbiasa dengan dingin nya negara empat musim membuat Sam mudah sekali terkena flu untung saja dia sudah meminum obat sehingga flu nya sudah sembuh walaupun belum sepenuhnya.
Berjalan menuju halte bus bersama abangnya Sunghoon dan Jay.
Sejak ia gemar menaiki bus dan tidak lagi menumpang pada kedua abangnya, mereka berdua pun mengikutinya dan menaiki bus bersama dengan dirinya.
" Kau kedinginan? Hidungmu sangat merah Sam." Jay dengan telaten membenarkan posisi syal yang berada di lehernya.
" Kau sudah minum obat kan?" Tanya Sunghoon yang menggenggam tangannya di sebelah kiri.
Hanya anggukan persetujuan yang Sam berikan kepada Sunghoon.
Sam sudah terbiasa dengan perhatian-perhatian dari kedua abangnya. Walaupun tingkah overprotektif nya sangat menyebalkan tetapi ia tahu bahwa kedua abangnya hanya khawatir kepada dirinya.
Mereka berjalan beriringan menuju halte bus dengan Jay yang menggenggam tangan kanannya dan memasukkan tangan mereka berdua kedalam saku jaket.
Sehingga kehangatan itu cukup untuk membuatnya tidak terlalu kedinginan dan Sunghoon juga melakukan hal sama disebelah kirinya.
Dengan tinggi nya yang hanya mencapai dada kedua abangnya membuatnya terlihat seperti anak ayam yang mengikuti kedua induknya. Apalagi dengan setengah wajahnya yang tenggelam dalam syal rajut mocca miliknya.
Sangat menggemaskan.
Mereka pun sampai di halte bus. Beberapa pasang mata menatap mereka bertiga karena melihat seorang gadis yang di gandeng kedua pria tampan.
Sudah seminggu ini mereka melihat ketiga anak ini selalu bersama-sama tetapi masih takjub karena ini adalah pemandangan yang baru.
Siapa gadis beruntung tersebut pikir mereka tanpa tahu bahwa mereka adalah seorang saudara.
Bus berhenti dan mereka bertiga memasuki bus dengan Jay yang membayar biaya mereka bertiga sekaligus.
Melihat sekitar dengan bangku yang terisi penuh, sehingga mereka pun memilih berdiri dengan Sam yang berada ditengah diapit oleh kedua abangnya karena takut Sam akan terhuyung jika tidak di tahan oleh mereka berdua.
Karena tangannya sudah bebas dari kedua manusia tersebut Sam pun mengambil roti di dalam tasnya dan memakannya secara perlahan.
Jay yang melihat hal itupun muncul di otaknya ide untuk menjahil adiknya itu. Dengan sengaja ia mendekatkan wajahnya ke arah roti dan di pahami oleh Sam bahwa abangnya meminta roti darinya.
Tanpa sungkan Sam menyodorkan roti tersebut dan langsung di gigit Jay dengan gigitan yang besar sehingga hanya menyisakan sedikit roti yang tersisa.
Sontak melihat hal tersebut Sam langsung mendongak ke atas menatap Jay dengan cemberut.
Bibirnya melengkung ke bawah dengan mata yang terlihat murung.
Melihat ekspresi adiknya yang menggemaskan membuatnya tertawa kecil dan tanpa sadar mengacak lembut rambut adiknya.
" Khehehe... maafkan aku, ini roti milikku. Makanlah!" Dengan cepat Jay mengambil roti di saku celana yang sebelah dan memberikan kepada Sam.
" Umm!!" Sam memakan roti sisa yang Jay gigit untuk menghabiskan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNOO I'M COMING
FanfictionSialan! Figuran seperti dirinya malah jatuh cinta kepada pria yang memiliki harem di Novel BL ini. Bagaimana ia melawan takdir ini dan mewujudkan cintanya? Terlebih kepada seseorang yang tidak tertarik kepada wanita seperti dirinya?