Sebuah ruangan tua terdapat seseorang dengan tangan yang dirantai. Mengenakan baju dress putih selutut dengan cantik.
Rambutnya yang panjang membuatnya terlihat semakin anggun.
Tatapan kosong yang dalam.
Ternyata ada orang lain juga berada didalam ruangan tersebut.
Berjalan mendekat.
Menarik rambutnya dengan keras sehingga wig itu tercabut dari kepalanya.
Mencengkram erat pipinya.
" Wajahmu benar-benar mirip dengannya." Seringainya itu terlihat jelas. Menolehkan kepalanya ke kiri dan kanan untuk memeriksa dengan cermat.
" Gunakan wig mu, jangan menampakkan rambut pendekmu hm? Kau tahukan aku tidak menyukai rambut aslimu!" Ancaman pelan itu terdengar.
Dengan cepat ia mengambil wig dan memakainya kembali.
" Benar seperti itu." Tepukan dikepalanya membuatnya panas dingin.
" Bahkan dengan melihat wajahmu aku sudah bergairah. Wajahmu sudah sempurna mirip dengannya. Tersenyum lah sayang!"
Dengan terpaksa ia mengikuti apa yang si gila ini katakan demi kelangsungan hidupnya dan tujuannya.
" Sayang sekali gigi ini merusak kemiripan kalian. Haruskah aku mencabut nya dan menggantikan nya dengan gigi taring sehingga kalian berdua semakin mirip." Senyuman miring itu terlihat menyeramkan.
Menggeleng dengan panik.
" Kenapa? Kau harus benar-benar mirip dengannya walaupun kau bukan orang yang sama." Terlihat tangan kirinya terdapat benda yang membuatnya ketakutan.
" Haruskah kita mulai?" Terkekeh kecil.
...
...
...
...
Sunoo terbangun dari tidurnya dengan cepat.
Sial! Mimpi itu datang lagi setelah sekian lama. Bahkan keringat membuat bajunya basah.
Karena kalimat sama yang ia dengarkan kemarin membuatnya terus memikirkan hal tersebut.
Gila!!
Hal itu terjadi karena ayahnya.
Ayahnya yang sering memukul dirinya membuat nya menjadi pribadi yang rendah diri sehingga tidak mampu melawan para bajingan yang menyiksanya.
Kalau saja Sunoo memiliki keberanian sedikit saja mungkin ia bisa melindungi kekasihnya dengan baik tanpa harus terlibat dalam masalah nya sendiri.
Kalau saja keluarganya tidak bangkrut ia tidak perlu berurusan dengan si kembar gila.
Kalau saja ayah nya becus mengurus perusahaan.
Kalau saja ayahnya tidak memaksa dirinya untuk meminta bantuan kepada si kembar Park.
Ralatt....
Kalau saja ia memilih kabur dan tidak tunduk kepada ayahnya dari awal.
Kejadian itu tidak akan terjadi.
Wanitanya tidak perlu mengalami hal mengerikan seperti itu.
Pemikiran-pemikiran yang membuatnya emosional sehingga meneteskan air mata.
Sunoo sungguh sangat menyesal hal itu terjadi.
Setidaknya ia bisa memperbaikinya sekarang.
Demi kekasih tercintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNOO I'M COMING
FanfictionSialan! Figuran seperti dirinya malah jatuh cinta kepada pria yang memiliki harem di Novel BL ini. Bagaimana ia melawan takdir ini dan mewujudkan cintanya? Terlebih kepada seseorang yang tidak tertarik kepada wanita seperti dirinya?