Chapter 7

894 99 1
                                    

Terlihat seseorang lelaki sebuah kamar sedang tersenyum senang sambil menaruh telapak tangan berada di bibirnya.

Mengendus dengan khidmat, masih terasa dengan jelas tangan yang lembut berada dibibirnya tadi pagi walaupun hanya berlangsung beberapa detik.

Tidak memperdulikan ada yang berbeda dengan gadisnya setelah ia hilang ingatan.

Tidak masalah dan sangat senang karena gadisnya sudah menurunkan kewaspadaan nya terhadap dirinya dan mulai menerima semua perlakuan nya. Itu saja sudah cukup untuk sekarang.

Setidaknya gadisnya sekarang lebih ekspresif dan bahkan tidak sungkan memegang tubuhnya.

Mengambil sapu tangan dan mencium harum nya dengan rakus, seperti orang gila yang kehilangan akal, ia bahkan terus tersenyum dan terkekeh hanya dengan meletakkan sapu tangan tersebut di atas hidungnya.

Tidak tahu apa yang ia pikirkan sehingga ia terus tersenyum seperti orang yang kurang waras.

" Sepertinya aku membutuhkan air dingin untuk mandi sekarang. "

...



....



...



Berjalan lesu ke kelas dengan menenteng sebuah tas bekal di tangannya, tadi pagi Jay memberikan nya sebuah bekal karena khawatir ia tidak makan selepas pulang sekolah kemarin dan hanya berdiam diri dikamar.

Terlihat kantung mata tertera jelas di bawah matanya yang menghitam. Sam kurang tidur karena banyak yang ia pikirkan semalaman.

Sejenis patah hati dengan hati masih bertumbuh dengan semangatnya. Sangat menyakitkan. Adil sekali memberikan rasa jatuh cinta dan patah hati dalam kurun waktu satu hari.

Melihat Ni-ki yang bersandar didepan kelas, Sam berniat untuk mengabaikan, mood nya benar-benar buruk saat ini.

Tetapi ketika ingin melewati nya terlihat sebuah permen yang disodorkan dihadapannya.

Tanpa sungkan Sam mengambil nya dan membuka bungkus permen tersebut. Sesuatu yang manis di mood yang jelek bukanlah hal yang buruk.

Setidak rasa lemon ini membuat hatinya sedikit lebih baik.

Berjalan di ikuti Ni-ki yang berada dibelakang nya. Menaruh tas dan menikmati permen yang di berikan Ni-ki untuknya, melirik Sunoo yang berkutat menulis sesuatu di bukunya.

Yahhh Kim Sunoo seorang pria tampan sekaligus cantik dengan perawakan yang sempurna disertai dengan wajah imut yang murah senyum.

Sifatnya yang baik dan lucu ketika di jahili membuat orang makin senang mengganggu nya. Sangat sempurna bahkan kulit nya terlihat sangat putih dari dirinya. Mata rubah tersebut tajam tapi ketika menyipit tertawa akan terasa sangat indah.

Itulah yang Sam baca di novel nya dan itu memang benar adanya sangat sesuai seperti yang digambarkan dinovelnya.

Tidak heran perempuan dan lelaki pun menyukai dirinya. Siapa yang bisa menolak pesona Kim Sunoo? Bahkan ia pertama kali melihatnya ia sudah di buat jatuh cinta oleh Kim Sunoo.

Sam sudah merasakan nya sendiri jadi tidak heran Abang beserta teman Abangnya juga terpikat dalam pesona Sunoo bahkan sampai ke tahap terobsesi.

Benar-benar pesona seorang tokoh utama.

Terbesit keinginan nya untuk menculik Sunoo dan membawanya keluar negeri dan hidup bahagia berdua.

Tapi apakah keinginan nya tersebut bisa disetujui oleh author novel ini? Apakah tidak mengapa bila ia merusak alur novel ini dan mencarikan perempuan yang lebih baik untuk Abang beserta teman abangnya tersebut agar Sunoo terlepas dari mereka dan berbahagia bersamanya?

SUNOO I'M COMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang