Chapter 15

487 59 0
                                    

Susah sekali rasanya memejamkan matanya. Ketika matanya tertutup ntah kenapa bayangan ular berkepala manusia yang dipenggal di film itu terlintas dipikirann nya.

Sial! Sam tidak akan mau menonton film horor apapun yang terjadi.

Bahkan jika di bayar berapa pun ia tidak akan mau melakukan hal itu.

Tik....
Tik...
Tik....

Suara jarum jam yang bergerak kenapa menambah kesan horor dikamarnya.

Dan jendela kamarnya.

Melirik sekilas.

Siluman yang sangat tinggi ntah kenapa juga memenuhi otaknya.

Jika tiba-tiba ada sosok yang melintasi jendela nya bagaimana?

Sekali lagi dia melirik ke arah jendela tersebut.

Tik...
Tik...
Tik...

Menelan ludahnya kasar. Melirik kekiri dan kekanan.

Ia merasa ada yang mengawasinya sekarang.

Sudut kamarnya.

Atas lemarinya.

Bawah tempat tidurnya.

Langit atas kamarnya.

Dan terakhir jendela.

Mengeratkan genggaman selimut yang ia kenakan.

Sumpah Sam benar-benar sangat penakut jika dihubungkan dengan hal-hal ghaib.

Bahkan jantung nya berdetak tidak nyaman. Keringat dingin mulai mengucur dari sela-sela pelipis nya.

Mata itu melirik kekiri dan kekanan dengan tidak tenang.

Tegang sekali rasanya.

Sungguh frustasi dengan ketakutannya sendiri.

Argghhhhhh... Persetan tidur dikamar sendirian.

Dia punya saudara, yah benar.

Oke kita putuskan untuk tidur dikamar Abangnya.

Dan abangnya adalah seorang gay.

Dia akan aman tidur sekamar dengan abangnya.

Oke ide yang bagus!

Dengan langkah cepat ia membuka selimut dan berlari untuk membuka pintu kamarnya.

Brakk...
Suara bantingan pintu dengan keras.

Sialan! dia benar-benar ketakutan setengah mati.


Tok.. tok...

Sam senantiasa menunggu dengan boneka diperlukannya. Udara dingin terasa di kakinya karena menggunakan piyama selutut.

Cklek..

Terlihat Jay membuka pintu dan melihat adiknya yang menggemaskan dengan boneka diperlukannya.

" Ada apa Sam?" Ucap Jay mengelus lembut kepala Sam karena merasa gemas.

Sam berpikir lebih baik tidur dikamar bang Jay daripada si jahil bang Sunghoon.

Setidaknya bang Jay adalah orang lembut terhadap dirinya walaupun cerewet seperti ibu-ibu.

" Apakah aku bisa menginap di kamar bang Jay?" Tanyanya dengan penuh harap.

" Tentu. Tapi apa yang terjadi?" Tanya Jay penasaran, adiknya tidak pernah mau tidur dengannya dari dulu kecuali ada motif tersembunyi yang mengganggunya.

" Itu..." Sam terdiam sebentar memikirkan alasan yang masuk akal.

Tapi memikirkan apapun tidak ada alasan masuk akal kecuali alasan sebenarnya yang ia rasakan sekarang.

SUNOO I'M COMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang