Bab 50

471 13 4
                                    

Setelah kejadian dramatis yang menimpa Mahen dan keluarganya, hubungan antara Mahen dan Kanaya semakin erat. Ketika Mahen sedang dalam masa pemulihan di rumah sakit, Kanaya selalu setia mendampinginya. Perhatian dan kepedulian Kanaya terhadap Mahen membuat Mahen merasa lebih kuat dan dihargai.

Suatu hari, ketika Mahen sudah lebih baik dan bisa berjalan-jalan di sekitar taman rumah sakit, mereka berdua duduk di bangku taman. Mahen menatap Kanaya. "Aku belum pernah benar-benar mengucapkan terima kasih atas semuanya. Kamu selalu ada di sisiku, bahkan saat situasi paling sulit." kata Mahen.

Mahen sudah sepenuhnya menerima jati dirinya yang baru sebagai seorang pria, mustahil kalau dia berhubungan dengan seorang pria dengan keadaan yang seperti ini.

Biarlah itu menjadi rahasianya sendiri untuk selamanya. Mahen juga sudah membuka hatinya untuk Kanaya.

Kanaya tersenyum lembut. "Aku melakukannya karena aku pedui. Kamu berarti untukku. Aku tulus sama kamu."

Mahen menggenggam tangan Kanaya. "Aku juga merasakan hal yang sama. Kanaya, setelah semua yang kita lalui, aku semakin yakin bahwa aku tidak ingin kehilanganmu. Aku ingin kita bisa bersama, menghadapi segala tantangan, dan menjalani hidup bersama."

Mata Kanaya berbinar-binar mendengar ucapan Mahen. "Aku juga ingin hal yang sama. Aku mencintaimu."

Mereka berdua saling mendekat dan berpelukan, merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang mengalir di antara mereka. Hubungan mereka menjadi lebih kuat dan kokoh, didasari oleh rasa saling percaya dan cinta yang tulus.

***

Beberapa tahun  kemudian.

Situasi keluarga mereka membaik, Mahen mengajak Kanaya untuk makan malam romantis. Di restoran yang elegan, di bawah sinar lilin yang redup, Mahen mengambil cincin dari sakunya.

"Kanaya, kau adalah orang yang paling berarti dalam hidupku. Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpamu. Will you marry me?" tanya Mahen dengan penuh harap.

Kanaya, yang terkejut dan bahagia, mengangguk dengan air mata kebahagiaan mengalir di pipinya. "Yes, Mahen! Aku akan menikah denganmu!"

Mereka berdua berpelukan dengan penuh kebahagiaan, disambut dengan tepuk tangan dari para tamu restoran yang ikut merasakan kebahagiaan mereka.

Pernikahan Mahen dan Kanaya berlangsung dengan indah, dihadiri oleh keluarga dan teman-teman terdekat. Meskipun mereka telah melalui banyak cobaan, cinta mereka menjadi semakin kuat. Mereka tahu bahwa bersama-sama, mereka bisa menghadapi apa pun yang datang dan menjalani hidup dengan penuh cinta dan kebahagiaan.

........END........

#Terima kasih yang sudah mau membaca dan memberikan votenya🙏🏻🙏🏻🙏🏻

#Maaf jika ending-nya gak sesuai harapan mungkin.

#Kasih saran menurut kalian bagaimana ceritanya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐌𝐀𝐇𝐄𝐍 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang