••END••
Cullen, penyanyi yang sedang naik daun bertemu dengan perempuan yang membuatnya jatuh cinta. Suatu hari, salah satu dari mereka mengalami kecelakaan yang menyebabkan ingatannya hilang. Apa yang akan terjadi dengan keduanya?
"Lo belum jawab gue. Sebenernya lo itu siapa? Kenapa di kejar banyak orang kaya tadi. Abis ngelakuin kesalahan apa lo? Oh atau jangan-jangan-"
Perempuan itu menutup mulutnya dengan kedua tangannya, beracting terkejut.
"Mikir apa, lo?"
"Cewek-cewek itu korban lo, ya? Lo udah permainin perasaan mereka.. Wah, gak bener nih, gue salah nolongin orang."
"Udah gue bilang, percuma gue kasih tahu kalau ujungnya lo gak akan ta-"
"Lo haus gak, sih? Jajanin gue es kelapa muda, gak mau tahu!"
Diam-diam, Cullen terkekeh seraya menggelengkan kepalanya melihat perempuan itu berjalan cepat dengan semangat menuju tempat es kelapa muda.
Lo masih sama bawelnya kaya dulu. -batin Cullen.
Dengan menyeruput es kelapa muda, Cullen tak berhenti menatap perempuan itu. Tangannya bergerak menyelipkan helai rambut yang menghalangi wajah perempuan itu karena angin. Perempuan itu pun terdiam dengan sikap Cullen.
"Sorry."
"Hmm, iya gapapa." Jawabnya.
Hari sudah sore, tak di sangka mereka berdua menyaksikan senja tanpa mengenal satu sama lain. Keduanya duduk di pasir menikmati senja, entah mengapa rasanya mereka sudah sangat dekat dan saling merasa nyaman.
"Ah, siall."
"Kenapa?" Tanya Cullen.
"Gue harus pulang cepet, demi keselamatan gue."
"Ada apa?"
"Mana bisa gue cerita sama orang asing tentang kehidupan pribadi gue, lo mau gue anter balik atau di tinggal sendirian disini?"
"Hotel Prama."
"Yaudah buruan!"
Dalam perjalanan, keheningan muncul. Mereka sudah terlalu nyaman meskipun baru bertemu dan belum saling berkenalan. Mengingat itu, perempuan bersurai panjang merasa aneh jika ia harus terus berbicara dengan laki-laki asing. Maka dari itu, ia berusaha untuk berdiam diri.
"Dah sampe."
"Thanks."
"Ya."
BRAK!
Hendak turun dari mobil, Cullen kembali masuk ke dalam dan menutup pintu mobilnya.
CUP!
Ciuman mendarat di bibir perempuan itu. Cullen menciumnya tiba-tiba membuat perempuan tersebut sangat kaget.
"Thank you, Vale." Bisik Cullen dan segera pergi.
Perempuan itu belum tersadar dan masih terdiam di mobilnya.
Tiba di hotel, manager terlihat sangat cemas. Tetapi, Cullen hanya tersenyum seorang diri sambil melihat ke arah luar jendela.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.