••END••
Cullen, penyanyi yang sedang naik daun bertemu dengan perempuan yang membuatnya jatuh cinta. Suatu hari, salah satu dari mereka mengalami kecelakaan yang menyebabkan ingatannya hilang. Apa yang akan terjadi dengan keduanya?
Di sebuah acara musik, Cullen kembali menampilkan suara manisnya membawakan lagu baru ciptaannya secara live. Valeria dan Angel hadir disana, sangat terlihat jelas bahwa Angel menyukai Papinya berada di atas panggung.
Acara musik selesai, Cullen bergegas mencari keberadaan Valeria dan anak perempuannya. Ia mengendarai mobilnya sendiri tanpa Manager dan Manager pun memahaminya.
TIN TIN!
Di sebuah halte bus, Cullen menemukan Valeria dan Angel.
"Papi!!!!" Teriak Angel kegirangan.
Cullen memanggil mereka dan menyuruhnya segera masuk ke dalam mobil. Karena bunyi klakson mobil di belakangnya, Valeria terpaksa menuruti permintaan Cullen.
GREP!
Tangan laki-laki itu menggenggam erat tangan Valeria yang duduk di sebelahnya. Sebenarnya Valeria merasa malu jika bermesraan di depan Angel.
"Ciee pegangan." Goda Angel dari belakang membuat wajah Valeria memerah. Sementara Cullen, ia hanya terkekeh dengan godaan Angel.
Tiba di taman hiburan, Angel berteriak senang karena diajak ke tempat seperti itu oleh Cullen. Pertama kalinya bagi Valeria melihat Angel sangat bahagia. Mereka bertiga jalan bersama seraya saling berpegangan, Angel berada di tengah-tengah kedua orang tuanya. Sejujurnya, Cullen takut akan ketinggian. Tetapi ia memaksakan untuk ikut menaiki beberapa wahana demi anak perempuannya.
"Udah ya jangan maksain kalau gabisa."
"Gak bisa apa?"
"Aku tau ya, kamu tuh gak biasa naik wahana kaya gini karena kamu juga takut ketinggian. Udah deh jangan maksain, lihat wajah kamu udah pucet gitu. Angel biar sama aku aja."
"Rasa takut itu gak seberapa, Vale. Aku ingin menebus waktu-waktu yang gak bisa aku lalui sama Angel. Aku ingin anak kita bahagia, aku juga ingin kamu bahagia." Cullen mencubit hidung Valeria.
"Papi, ayo naik itu!" Lengannya di tarik oleh Angel.
"Mami gak di ajak? Mentang-mentang ada Papi." Valeria sengaja memasang wajah cemberut.
"Kalaupun ada Papi tapi Angel juga gabisa tanpa Mami, ayo ayo!" Angel pun memegang tangan keduanya.
Anak sama bapak kenapa doyan ngasih bawang kaya gini. -batin Valeria.
"Ih kenapa di buka maksernya!" Bisik Valeria.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Vale, pake masker terus-terusan juga aku engap kali. Lagian kita kan lagi naik bianglala, gak akan ada yang tahu."
Angel hanya menggelengkan kepalanya melihat pertengkaran-pertengkaran kecil kedua orang tuanya. 'Ya allah tolong jangan pisahin Angel sama Papi lagi ya, biar Mami juga bahagia terus kaya gini' Diam-diam, Angel berdoa dengan tulus dalam hatinya.
"Angel, lihat deh bintangnya banyak tuh di langit."
"Mana?"
CUP!
Cullen hanya beralasan saja agar ia bisa sedikit bermesraan dengan Valeria. Dengan cepat, Cullen mengecup bibir Valeria yang duduk di depannya bersama Angel yang sedang melihat ke belakang.
"Ih Mami, kok goyang.."
"Go–goyang? Eng–engga kok. Sini pegangan sama Mami."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.