Burung-burung sudah saling menyapa dengan cuitannya, matahari pun mulai kembali bertugas menerangi bumi. Pagi itu, Valeria keluar dari kamarnya, ia mendapati Cullen yang sedang berolahraga di ruang tamu. Dengan ide jahil yang tiba-tiba muncul di benaknya, Valeria duduk di atas punggung Cullen dan terkekeh senang.
"Ughh, Vale kok kamu makin berat."
"Alahh alasan, bilang aja kalau gak kuat. Tjih lemahh, otot aja gede."
GREP!
Cullen berdiri dan menarik lengan Valeria yang hendak pergi, laki-laki itu langsung menggendong Valeria lalu melakukan scoat jump untuk membuktikan bahwa Cullen tidaklah lemah.
"Hmmm boleh juga." Ujar Valeria.
Dengan menyeringai, Cullen menghentikkan kegiatannya, ia membawa Valeria dan menjatuhkannya ke sofa. Tangannya membelai rambut Valeria dan tatapannya tidak beralih, menatap kedua mata Valeria.
CUP!
Keduanya saling berciuman di pagi hari, saling melumat satu sama lain. Valeria mengalungkan tangannya pada leher Cullen sementara tangan Cullen mengelus paha ibu dari anak perempuannya.
"Mami.. Papi.. Mami sama Papi lagi ngapain?"
DEG!
Angel sudah bangun dari tidur lelapnya dan tak sengaja melihat kemesraan kedua orang tuanya. Valeria dan Cullen langsung terduduk dan mematung di sofa. Angel melihat keduanya dengan tatapan aneh.
"Angel, nak. Udah bangun? Sini." Valeria memintanya untuk datang dan duduk bersama mereka tetapi tidak..
"Engga ahh, cie cieee pacarann!" Teriak Angel sambil berlari kembali masuk ke dalam kamarnya.
Kedua orang tuanya dibuat memerah wajahnya.
Siang hari, sepulangnya Angel dari sekolah. Cullen membawa mereka dengan tujuan ingin memberi sebuah hadiah. Dengan kain, Cullen menutup kedua mata Valeria dan Angel, ia menuntun mereka berjalan ke suatu tempat.
Kain penutup mata dibuka, Valeria terkejut dengan hadiah yang diberikan Cullen. Laki-laki itu bilang bahwa hadiah yang ia berikan hanyalah hadiah kecil, tetapi tidak bagi Valeria karena hadiah itu merupakan hadiah yang sangat besar dan mampu mengingatkan kembali ke masa kecilnya.
"Cullen, ini..."
"Aku renovasi sebisa mungkin mirip sama toko ibu sewaktu kamu kecil."
Hadiah yang Cullen berikan kepada Valeria dan Angel ialah toko roti yang sempat habis terbakar, ia bangun kembali sangat mirip dengan dulu kala.
"Jangan nangis, hm?"
"I'm happy, thank you Cullen."
Angel berlari masuk ke dalam toko dengan semangat karena rupanya ia pun senang membuat roti, Angel sering membantu Valeria. Meskipun impian Valeria menjadi seorang pelukis tetapi ia tidak bisa mewujudkannya. Valeria tidak bersedih, ia ingat resep-resep rahasia ketika dirinya membantu Ibunya membuat roti. Maka dari itu, Valeria tidak ingin menyia-nyiakannya, ia memutuskan untuk membuka toko roti meneruskan sang Ibu.
Di dalam toko, ada satu ruangan yang kembali membuat Valeria bahagia. Sebuah ruangan khusus para pengunjung yang ingin melukis sambil ditemani roti lezat dan minuman manis. Dengan itu juga, Cullen ingin Valeria mengembangkan bakatnya.
CUP!
"I love you." Ucap Valeria.
"Me too, u know that." Senyum Cullen.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND ME IN YOUR MEMORY 🔞 || LEE HYUNJAE
Romance••END•• Cullen, penyanyi yang sedang naik daun bertemu dengan perempuan yang membuatnya jatuh cinta. Suatu hari, salah satu dari mereka mengalami kecelakaan yang menyebabkan ingatannya hilang. Apa yang akan terjadi dengan keduanya?