26; Red Wedding⚠️

50 2 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan hanya dihadiri oleh beberapa kerabat, Cullen resmi menikahi teman masa kecilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan hanya dihadiri oleh beberapa kerabat, Cullen resmi menikahi teman masa kecilnya. Wajah kedua pengantin baru terlihat sangat berseri, mereka bahagia. Rencana tuhan memang tidak ada yang tahu, tak disangka jodohnya ialah teman masa kecil. Dengan memakai gaun dan tuxedo yang serasi, mereka berciuman dihadapan para tamu undangan. Di balik ciuman yang mesra, ada hati seorang laki-laki yang berusaha mengikhlaskan perempuan pujaannya. Galen bertepuk tangan dan tersenyum melihat perempuan itu bahagia bersanding dengan laki-laki lain.

"Happy wedding, Valeria. Please be happy." Ucap Galen.

Valeria melihat punggung Galen yang menjauh dari pelaminan, ia merasa tidak enak kepada laki-laki baik yang selalu berusaha membuatnya bahagia.

Mobil pengantin sudah siap, Cullen mengendarai mobil itu menuju ke rumahnya selesai acara pernikahan. Dengan tatapan yang mampu membuat hati siapapun luluh, ia menatap istrinya dan menggenggam tangannya erat.

CEKLEK!

Pasangan suami istri sudah tiba di rumah, mereka memutuskan untuk tinggal di rumah Cullen.

"Aaaaakkk." Valeria berteriak ketika Cullen menggendongnya.

" Valeria berteriak ketika Cullen menggendongnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SRETT!

Tangannya masuk ke dalam gaun Valeria dan mengangkatnya sampai ke atas paha setelah Cullen menidurkan tubuh Valeria. Ini bukan pertama kali, Valeria disentuh oleh Cullen. Tetapi rasa gugupnya masih selalu ia rasakan bahkan lebih gugup dari sebelumnya. Cullen meremas paha Valeria dan mencium bibirnya lalu melumatnya.

Namun ciuman itu berhenti saat mereka mendengar suara jendela pecah di lantai bawah. Cullen pergi untuk memeriksanya seorang diri. Valeria merasa gerah, ia memutuskan untuk mengganti gaunnya dengan pakaian nyaman.

"Ck, susah bang– ada apa, Cullen? Apa yang pecah?"

Tangan laki-laki membantu menurunkan resleting baju di punggungnya.

"Cullen, geli." Telinganya di jilat oleh seseorang.

"Ah haha udah ah–"

DEG!

"Hi, baby." Valeria mundur setelah mengetahui seseorang dibelakangnya bukanlah Cullen tetapi Justin. Ia merasa bingung mengapa Justin ada di kamarnya.

"Cantik banget deh." Langkah Justin terus mendekati Valeria yang berusaha menjauh darinya.

"CULLEN!" Valeria berteriak memanggil Cullen tetapi Cullen tidak kunjung datang. Justin memukul Cullen dari belakang dan menyekapnya di gudang.

Valeria berlari keluar dari kamarnya saat Justin lengah. Tetapi, hendak turun dari tangga. Justin menodongkan pistol kepadanya membuat Valeria berhenti berlari.

Di dalam gudang, Cullen tersadar. Bodohnya, Justin tidak mengikat tubuh Cullen agar ia tidak bisa melarikan diri, hanya mengunci pintu gudangnya saja. Cullen berusaha mendobrak pintu tersebut dan berhasil. Ia langsung lari untuk menyelamatkan Valeria. Sorotnya tertuju kepada sang istri yang membelakangi anak tangga dan mengangkat kedua tangannya karena Justin menodongkan pistol kepada perutnya.

"JUSTIN!" Teriak Cullen yang langsung lari dan memukul Justin, berhasil menjatuhkan pistol dari tangannya. Cullen terus menghajar Justin hingga terjadi perkelahian.

"Vale, lari!" Tetapi Valeria tidak menuruti perkataan suaminya karena cemas.

"Vale, dengerin aku!" Akhirnya dengan berat Valeria menuruni anak tangga tetapi baru tiga anak tangga, suara keras sangat terdengar olehnya. Langkahnya terhenti.

BRAK!

Cullen jatuh dari lantai dua yang cukup tinggi saat ia tengah lengah memastikan Valeria meninggalkan rumah dengan selamat. Darahnya mengalir deras dari kepala suaminya. Valeria berteriak, menangis histeris, ia berlari menuruni anak tangga itu dan memeluk Cullen yang setengah sadar. Di atas sana, Justin menyeringai puas.

"Gue gak akan biarin lo bahagia sama cowok manapun selain gue!"

DOR!

Justin menarik pelatuknya dan menembak Valeria tepat sasaran pada perutnya. Gaun pengantin berwarna putih itu berubah menjadi lautan darah. Valeria memegang perutnya menahan rasa sakit dan darah yang mengalir.

"Va–Vale, Valeria.." Suara Cullen bergetar dan semakin lemas hingga akhirnya ia pun tak sadarkan diri bersama istrinya.

"Valeria!" Teriak seseorang dari luar.

"To–tolong.." Lemas Valeria.

Seseorang itu ialah Galen, rupanya sebelum Cullen keluar dari gudang. Ia menghubungi Galen terlebih dahulu untuk meminta bantuan, karena merasa hal buruk akan terjadi.

"Vale, jangan tutup mata kamu."

"Galen– tolong– tolong selamatin Cullen."

"Pertama, saya harus bawa kamu dulu."

"Eng–engga, gue gapapa. Cullen, dia–jatuh dari atas.. akhhh." Valeria merintih kesakitan, darah semakin mengalir deras.

"Vale, dengarkan saya. Kamu sedang mengandung, kamu harus segera diselamatkan. Saya sudah hubungi ambulan, nanti Cullen akan dibawa ke rumah sakit yang sama dengan kamu. Di sekitar sini, ada rumah sakit." Akhirnya, Valeria dibawa oleh Galen menuju rumah sakit. Tak lama, ambulan datang membawa Cullen.

Justin, ia kabur dari penjara dan menjadi buronan.

FIND ME IN YOUR MEMORY 🔞 || LEE HYUNJAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang