••END••
Cullen, penyanyi yang sedang naik daun bertemu dengan perempuan yang membuatnya jatuh cinta. Suatu hari, salah satu dari mereka mengalami kecelakaan yang menyebabkan ingatannya hilang. Apa yang akan terjadi dengan keduanya?
Lima bulan setelah menikah, Valeria dan Cullen belum sempat berbulan madu. Mereka berdua baru bisa mendapat waktu sekarang di saat Valeria sedang mengandung anak kedua. Sebenarnya, Valeria sangat penasaran dengan jenis kelamin anak keduanya tetapi, Cullen meminta dirahasiakan agar menjadi kejutan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pemandangan resort menyapa mereka yang telah tiba. Sejuknya angin dan pepohonan hijau sangat menyegarkan. Bahkan terdapat air terjun di resort tersebut. Sungguh indah sekali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cullen merebahkan tubuhnya di sofa, Valeria mengikutinya dan naik, duduk di perut suaminya. Tidak, Cullen tidak merasa keberatan. Ia justru menyukainya. Dengan lembut, ia membelai rambut istrinya lalu beralih emegangi perut istrinya yang membesar dan mengelusnya. Senyumnya menandakan bahwa Cullen merasa bahagia.
Selagi Valeria berganti pakaian, suaminya sudah berada di kolam renang hangat sambil menikmati pemandangan sejuk di hadapannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ekhmm..." Valeria berdeham. Cullen menoleh ke belakang dan tersenyum melihat istrinya melepas handuk dan bertelanjang,
"Hati-hati." Perlahan, Valeria turun ke kolam renang mendekati Cullen.
"Beautiful." Bisik suaminya.
"Tapi berat badan aku naik."
"Do not talk like that, our baby will be sad. My wife will look even sexier when she's pregnant."
"Masa sih?"
CUP!
Kecupan singkat mendarat di bibir Valeria. Cullen memeluk istriya dari belakang menikmati pemandangan, ia kembali mengecup Valeria, bedanya kini ia mengecup pundak Valeria.
Beberapa menit mereka menikmati pemandangan, Valeria membuat suaminya mendesah karena ulah tangannya yang nakal. Tangannya menyentuh bibir, leher, dada hingga perut suaminya.
"Why?"
"Steak ini bikin aku lapar." Valeria menujuk perut sixpack Cullen.
"Makanlah sepuasmu." Cullen menarik tangan Valeria dan menyimpannya di perutnya.
CUP!
Tanpa melepas sentuhannya pada steik yang membuatnya lapar alias perut sixpack Cullen yang ingin ia makan, Valeria mencium bibir suaminya penuh cinta. Ciuman yang berubah menjadi lumatan itu sangatlah penuh sensasi. Rintik hujan pun menambah kesan romantis.
"Ahhh.." Tangan Valeria mengelus bibir Cullen, suaminya menahan tangannya dan menciumnya, mengulum jari telunjuk Valeria.
"Babymoon time." Senyum Cullen membuat jantung Valeria berdebar. Cullen menggendongnya dan mendudukkannya di tepi ranjang, ia menata bantal agar Valeria merasa nyaman berbaring.
Setelah memastikan Valeria berbaring dengan nyaman, Cullen memulai aksinya. Bibirnya mengendus dan mengecup paha sang istri. Valeria menggigit bibirnya menahan rasa geli namun juga nikmat.
"Cullen- ahhh.." Desah Valeria yang menikmati persatuan mereka.
"My baby, mpph." Cullen mengecup perut Valeria.
Karena merasa Valeria sudah sedikit tidak nyaman, Cullen memintanya untuk mengubah posisi. Cullen menuntun Valeria untuk duduk diatasnya dan memimpin. Valeria pun memimpin perlahan.
"Akhhh sayang.." Cullen mendesah ketika Valeria memainkan putingnya.
"Sshhhh, no no no.. Va-Vale, not so fast, you're pregnant." Cullen mengingatkan Valeria untuk melakukannya perlahan dan lembut agar tidak mengganggu kandungannya.
Hujan di luar sana sangat mendukung suasana romantis babymoon mereka, mungkin udaranya dingin tetapi rasanya masih tetap hangat karena keduanya sedang saling menumpahkan rasa cinta dan bahagia mereka.
Tanpa rasa lelah mereka terus melakukannya. Kini, hari telah berganti. Sinar matahari membangunkan Cullen dari tidurnya. Karena seluruh ruangan menyatu dan jaraknya tidak jauh, Cullen bisa melihat Valeria sedang memasak sesuatu untuk sarapan. Sambil menunggu, Cullen membersihkan tubuhnya terlebih dahulu. Kamar mandi itu transfaran sehingga siapapun bisa melihatnya. Valeria tidak ingat bahwa kamar mandinya transfaran, ia menoleh ke belakang untuk melihat apa Cullen sedang membersihkan tubuhnya.
DEG!
Valeria melihat tubuhnya yang besar dan kekar, steik yang semalam ia makan pun terlihat jelas ada disana. Ia berpura-pura kembali memasak, Cullen menangkap Valeria sedang melihat ke arahnya.
"How cute." Kekeuh Cullen.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selesai membersihkan tubuhnya, Cullen datang menghampiri istrinya dan memeluknya dari belakang, ia mencium pundaknya.
"Harum."
"Ayo sarapan!"
"Wait."
"Hm?"
CUP!
"Morning kiss." Ujarnya.
Cullen memang sangatlah manis. Mereka berdua menghabiskan sarapan sambil bercanda gurau di kursi depan resort yang menghadap ke air terjun. Waktu berharga seperti ini tidak akan pernah mereka lupakan.