Tandai kalau typo!
Selamat membaca 📖.
.
.
•••
Pukul 16.20 sore, Fazlan berdiri di pinggir jalan menunggu mobil dari mansion datang menjemputnya.
Disamping nya ada Dokter Fathir dan suster Ailee, kedua orang itu nampak setia menemaninya sampai mobil datang pun mereka masih berdiri disana.
"Jaga diri baik-baik, hubungi saya jika Tuan Bagaskara memperlakukan mu dengan kasar. "Ucap Dokter Fathir, tidak ada alasan kenapa dia berucap seperti itu.
Karena dia sendiri tau, bagaimana pahitnya menjalani kehidupan menjadi tuan muda ketiga di keluarga Bagaskara.
Fazlan selalu diperlakukan secara kasar oleh keluarganya, dan selalu di abaikan kehadiran nya. Belum lagi, selama dua bulan lebih ini tidak ada satupun dari anggota keluarga Adiwiyata menjenguk Fazlan selain Antonio, bodyguard yang diutus Bagaskara.
Fazlan mengangguk, walaupun dirinya juga tidak peduli. Dia juga sudah tau masa lalu Fazlan asli karena di perlihatkan sebelumnya.
Dan Fazlan tidak peduli, selagi mereka tidak mencari masalah dengannya, Fazlan akan membiarkannya, tapi jika memang mereka mencari perkara dengannya. Dia yakin, sudah tidak ada toleran untuk memberi kesempatan dan memaafkan mereka.
Karena dia, bukan Fazlan yang dulu. Dan juga bukan Fazlan yang gila perhatian dan terobsesi seperti Fazlan asli.
Fazlan tidak segila itu untuk menarik perhatian orang-orang, dan sama sekali tidak mempermasalahkan nya. Mau diperhatikan atau tidak, dia pikir itu sama saja.
Jika bukan keluarga, bisa jadi orang lain kan? Jadi, tidak perlu segila dan seterobsesi itu hanya untuk menarik perhatian orang lain.
•••
Didalam mobil, Fazlan hanya diam dengan memejamkan matanya. Entah dia tidur atau tidak.
Bodyguard Antonio yang berada di samping Fazlan juga hanya diam, namun diam-diam menatap sinis Fazlan.
"Bunuh yok. "
Suara Arlan tiba-tiba terdengar dan mengagetkan Fazlan yang sedang memejamkan matanya. "Bunuh siapa? " tanya Fazlan masih dengan mata yang terpejam.
"Antonio, eneg gue liat dia. "
Fazlan membuka matanya, menatap Antonio dengan ekor matanya. Bisa dia lihat, jika Antonio menunjukan ekspresi sinis dan jijik saat berada disamping nya.
"Kalau lo ga mau, biar gue aja. "
"Ntar gue lagi yang dituduh, ege. "
"Ga peduli gue, pokoknya tuh orang harus mati. "
"Udah ke psikopat aja lo, anj. "
"Fakta! "
Fazlan terdiam, menggelengkan kepala lalu mengabaikan Arlan yang protes karena tidak mau membunuh Antonio.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅 𝐀 𝐙 𝐋 𝐀 𝐍 : 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐎𝐟𝐟𝐢𝐜𝐞 𝐁𝐨𝐲
Teen Fiction[ERA BROMANCE AND BROTHERSHIP! NOT BL/HOMO!!] Bagaimana jadinya jika pemuda Office Boy ber-transmigrasi kedalam novel dan menempati raga seorang remaja SMA yang berperan sebagai antagonis? ••• 📍Cerita hasil otak yang gabut mikir. 📍No plagiat! 📍...