Tandai kalau typo!
Selamat membaca 📖.
.
.
•••
Pukul 07.00 pagi, seperti semalam Dokter Fathir dan suster Ailee kembali keruangan Fazlan. Karena Fazlan yang belum bisa pulang, jadilah Dokter Fathir harus sering datang untuk memeriksa bagaimana perkembangan kondisi tuan mudanya.
Dokter Fathir adalah dokter pribadi keluarga Bagaskara sejak dulu bahkan sekarang pun masih sama.
"Selamat pagi Tuan muda Nata. " sapa dokter Fathir seraya tersenyum, dibelakangnya ada suster Ailee dan satu orang lagi tapi Fazlan tidak tau siapa dia.
Fazlan tidak menjawab, dirinya sibuk memakan buah dengan kaki yang ia lipat. Melihat itu, Dokter Fathir sontak panik dan langsung meluruskan kaki Fazlan.
"Tuan muda, tulang kaki Anda masih retak dan belum sembuh. Jangan di patahkan dulu, nanti semakin parah. " ucap Dokter Fathir yang hanya dianggap angin lalu oleh Fazlan.
"Bagaimana keadaan Tuan Muda saya, Dokter? " tanya pria itu dengan menatap fokus pada Fazlan. Dia bodyguard yang di utus Tuan Bagaskara untuk melihat Fazlan.
Dokter Fathir menoleh dan mengangguk. "Keadaannya sudah lebih membaik, dan tidak ada luka lagi selain tulang kakinya. " jawabnya.
"Kapan dia bisa pulang? "
"Satu minggu atau dua minggu lagi. "
"Kata Tuan Bagaskara, sembuh atau tidak Tuan Muda Nata harus pulang. "
Dokter Fathir terkejut mendengar itu, sontak dirinya menatap bodyguard itu, Antonio. "Bagaimana bisa Tuan Bagaskara berbicara seperti itu? Tidak, saya tidak izinkan. Kondisi kakinya belum membaik, jika dipaksakan maka akan semakin parah. " tolak cepat dokter Fathir.
"Turuti jika Anda masih ingin bekerja. " dingin Antonio dan pergi dari sana.
"Udahlah nurut aja, lagian nih kaki oke-oke aja. " cetus Fazlan membuat dokter Fathir menggeleng.
"Tidak bisa Tuan muda, anda masih harus berada disini. " ucap dokter Fathir.
"Gue mau pulang! "
Dokter Fathir dan suster Ailee terkejut mendengar suara dingin Fazlan, belum lagi ekspresi dingin nya.
"Baiklah, sebentar sore Anda pulang. " ujar pasrah Dokter Fathir dan berlalu keluar, masih banyak pasien yang harus ia tangani.
Suster Ailee pun mengikut kebelakang.
Sepeninggal keduanya, Fazlan menatap kosong luar jendela. Ingatannya berputar-putar, apalagi pada kejadian semalam.
Flashback ....
"Mn? Tempat apa'an nih? Sunyi amat, tapi i like it. "Fazlan berjalan dengan menatap sekelilingnya yang nampak asing, belum lagi hampir semua tidak ada barang sedikitpun disekitarnya dan bernuansa gelap.
"Gue mati dua kali kah? Masa sih? Padahal gue cuma tidur doang.... "
Sibuk dengan pikiran nya, Fazlan sampai tidak sadar jika dia sudah terlalu jauh dari tempatnya tadi.
"Lah, ada danau... " sesaat dirinya sadar, Fazlan terkejut melihat ada danau didepannya namun anehnya, air danau tersebut warna hitam.
"Lo.... Fazlan Gyanendra? "
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅 𝐀 𝐙 𝐋 𝐀 𝐍 : 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐎𝐟𝐟𝐢𝐜𝐞 𝐁𝐨𝐲
Teen Fiction[ERA BROMANCE AND BROTHERSHIP! NOT BL/HOMO!!] Bagaimana jadinya jika pemuda Office Boy ber-transmigrasi kedalam novel dan menempati raga seorang remaja SMA yang berperan sebagai antagonis? ••• 📍Cerita hasil otak yang gabut mikir. 📍No plagiat! 📍...