CHAPTER 17 - Berita televisi

3.5K 267 4
                                    

Tandai kalau misalnya ada typo!
Happy reading🥀

Mansion Adiwiyata saat ini didatangi teman-teman Dipta, putra kedua Bagaskara dan Dhea. Ada juga teman-teman Daffa, anak keempat mereka yang turut hadir.

Seperti biasa, anak pertama mereka tidak akan berkumpul sebab pria itu berada di luar kota. Mungkin sudah sekitar dua bulan?

"Ihh abang! "

Bagas dan Dhea tersenyum melihat Serra yang sekarang ini sudah sangat berantakan. Karena Dipta yang menjahili nya.

"Abang! Rambut Serra berantakan ini. " sungut Serra, lantas menggembungkan pipinya yang membuat mereka semua terpekik gemas melihat keimutan Serra.

"Dipta, berhenti menjahili putri ayah. " tegur Bagas seraya mengusap kepala Serra dan menyisir nya dengan tangan.

"Ayah, abang nakal. " adu Serra.

"Nanti ayah pukul dia. " ucap Bagas yang membuat Serra mengejek Dipta.

"Rasain tuh. Abang akan dipukul sama ayah. " ejeknya.

Dipta sendiri berlari dan memeluk Serra. "Sayangnya abang, abang minta maaf ya? " ujar Dipta lembut.

Serra membalas pelukan Dipta. "Serra maafin kok, tapi abang harus beliin Serra makanan. " balas Serra dengan senyum jahilnya.

Dipta tanpa ragu mengangguk, demi Serra dia akan melakukannya. "Apapun itu, yang penting kamu gak marah lagi sama abang. " ujarnya.

Mereka yang ada disana tersenyum, tidak dengan dua manusia dingin yang selalu memasang wajah datar. Entah apa yang mereka pikirkan, dan apa yang membuat mereka diam seribu bahasa.

'Kemana kamu Nata? 'Batin Egan frustasi.

'Balik cepat, Nata. Sahabat mu tidak pernah keluar karena mu. Kembali supaya saya bisa menghabiskan waktu bersama alter ego mu. 'Lanjut Ryan dengan mata terpejam.

Sungguh, kepergian Fazlan yang tidak mereka ketahui dimana tempat tujuannya membuat mereka kehilangan tujuan hidup. Entahlah, seakan-akan Fazlan adalah sumber kehidupan mereka?

Kemana saja mereka selama ini? Kenapa baru sekarang bisa merasakan yang namanya kehilangan? Selama ini mereka baik-baik saja dan tidak peduli dengan Fazlan yang selalu membuat keributan.

Namun, kenapa saat Fazlan keluar dari rumah sakit dengan sifat yang berbeda mereka jadi protektif seperti ini? Bahkan mereka tidak mau Fazlan pergi jauh. Harusnya Fazlan bilang pada mereka jika dia akan pergi. Supaya mereka tidak uring-uringan seperti dua bulan ini.

Pertanyaannya, mereka ada hubungan apa dengan Fazlan? Sampai-sampai Fazlan harus berpamitan pada mereka, hm? Teman? Bukan. Keluarga? Bukan juga. Lalu? Mereka hanya orang asing yang terang-terangan membenci Fazlan.

Tapi situasi sekarang sudah berbeda. Mereka tidak lagi membenci Fazlan, namun ingin menjadikan Fazlan sebagai salah satu keluarga atau sahabat?

Menghela nafas kasar, Ryan beranjak dari sofa dan berjalan ke luar mansion Adiwiyata. Egan ikut beranjak.

Tidak ada yang mengetahui gelagat mereka, mungkin ada tapi berpura-pura tidak lihat?

𝐅 𝐀 𝐙 𝐋 𝐀 𝐍 : 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐎𝐟𝐟𝐢𝐜𝐞 𝐁𝐨𝐲 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang