Χαρούμενα γενέθλια - 4

422 40 1
                                    

Oniel melompat dari ketinggian 3000 kaki bersama dengan Lulu yang ada di pelukannya. Lulu tampak menutup matanya karena takut ditambah dia juga tidak bisa berenang. Oniel yang paham hal itu langsung mengeratkan pelukannya pada Lulu.

"Pegangan bahu papah dan tetaplah tenang di punggung papah, papah akan coba cari sesuatu yang bisa mengapung untuk Lulu naiki" ucap Oniel yang berusaha agar tetap mengambang meskipun ada Lulu yang memeganginya.

Oniel menoleh kesana kemari, keadaan yang masih habis subuh ditambah dinginnya air laut membuat Oniel cukup kesusahan melihat sekeliling. Oniel dengan sisa-sisa tenaganya tetap memaksakan diri untuk mengambang dan mencari benda yang dapat mengapung di tengah laut yang dingin dan gelap.

"Buka mata Lulu, lihatlah sekitar ada yang bisa mengapung dan kita naiki atau tidak" ucap Oniel.
"Arah jam 2 pah, kayaknya ada perahu nelayan kosong" ucap Lulu.
"Berapa meter?" tanya Oniel.
"Asumsi Lulu ga sampe 50 meter" ucap Lulu.

Oniel langsung berenang dengan Lulu di punggungnya untuk mencapai perahu tersebut. Mereka tidak tahu apakah ada penumpang lain yang selamat atau hanya mereka berdua. Benar apa yang dilihat Lulu, Oniel menggapai perahu tersebut dan mempersilahkan Lulu untuk naik terlebih dahulu.

"Pegang tangan Lulu pah" ucap Lulu yang sudah berada di atas perahu ntah milik siapa mengapung tanpa awak di tengah laut.
"Naik pahhhhhhh" Lulu mencoba menarik tubuh Oniel yang sudah lemas karena mengapung cukup lama tanpa bantuan apapun.

Oniel langsung tak dapat berbuat apapun saat sudah di atas perahu. Tenaganya sudah terkuras habis ditambah dinginnya air laut membuatnya semakin menggigil. Begitu juga dengan Lulu, dia juga terlihat menggigil.

"Apakah kita akan selamat pah?" khawatir Lulu.
"Berdoalah pada Tuhan bahwa Dia akan menyelamatkan kita" balas Oniel.

------++++-------

"BILANG KE GUE KALO PESAWAT YANG HILANG KONTAK BUKAN NOMOR PENERBANGANNYA ITU!!!! BILANG KE GUE SEKARANG JUGA" bentak Adel ke salah satu petugas SAR yang ada di bandara.
"Del udah del" tarik Olla agar Adel tak lepas kendali.
"Papahhh........." ucap Adel mulai menangis di pelukan Mommy Indah.
"Papah pasti selamat Del, gue yakin" ucap Olla untuk meyakinkan Adel.

"BAPAK IBU KELUARGA KORBAN SEKALIAN, KAMI SUDAH MENERBANGKAN BEBERAPA HELIKOPTER DAN JUGA PESAWAT MILIK TNI AU UNTUK MEMERIKSA LOKASI KOORDINAT TERAKHIR SEBELUM PESAWAT JATUH. SETIDAKNYA SUDAH ADA 9 HELIKOPTER MILIK SAR 7 HELIKOPTER MILIK TNI AL 5 HELIKOPTER MILIK TNI AU DAN BEBERAPA PESAWAT MARITIM TNI AL SEDANG BERUSAHA MENCARI KEBERADAAN PESAWAT ATAU MUNGKIN BEBERAPA KORBAN SELAMAT. JADI TENANGLAH DAN TETAP BERDOA UNTUK ORANG TERKASIH" ucap Komandan TNI AU yang didampingi petinggi TNI AL dan SAR.

















Helikopter dan pesawat maritim terus memantau kemungkinan lokasi jatuhnya pesawat yang hilang kontak tersebut. Sementara itu, salah seorang pilot heli melihat adanya potongan ekor pesawat yang mengapung dipermukaan. Dia berinisiatif mengurangi ketinggian helinya dan untuk memastikan.

"Halo disini Capt Gracia, kami menemukan potongan ekor pesawat di koordinat 4.42667°N/98.2875°E" ucapnya ke pusat komando.
"4.42667°N/98.2875 Copy Capt Gracia, Pusatkan pencarian di sekitar koordinat tersebut. Bagi menjadi 2 tim, Tim Alpha kalian mencari lokasi pasti petunjuk tentang pesawat dan Tim Beta kalian menyisir sekitar lokasi untuk melihat apakah ada korban selamat. KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) berada sekitar 30menit dari koordinat yang dibagikan dan sudah bersiap untuk berlayar" ucap pusat komando yang langsung dipatuhi seluruh pilot.

Para awak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam posisi siaga penuh siap bertugas sebagai kapal bantu rumah sakit jika saja ada korban selamat maupun tak selamat. Seluruh obat-obatan dan ruangan semua dalam kondisi siap pakai untuk penyelamatan.

POKOKNYA OSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang