Askara - 2

245 32 3
                                    

Oline sudah siap dari tadi di samping Civic Ferio yang sedang dia hidupkan untuk memanaskan mesin. Terlihat raut wajah malas menunggu di wajah Oline. Mana ini udah tinggal 25 menit dari waktu janjiannya dengan Erine.

"Buruan dekkkkk" ucap Oline sedikit kesal karena Ribka tak muncul-muncul.

"Sabar napa sih" ucap Ribka melalui vn.

"GAUSAH CANTIK-CANTIK, ADEKNYA OLINE UDAH CANTIK DARI LAHIR" teriak Oline sembari memuji adiknya.

"Bisa ga sekali aja gausah teriak, dimarahin Mommy baru tau rasa" kesal Ribka yang sudah di depan Oline.

"Widihhhh cantik bener" puji Oline.

"Makasih" balas Ribka malas karena sudah dipastikan si Oline Oline ini akan meledeknya.

"Mau ketemu Moreen kan ya makanya cantik" ledek Oline yang langsung membangkitkan macan di tubuhnya Ribka.

"MULAI, PERLU RIBBI BOGEM BIAR BISA DIEM?" kesal sekaligus marah Ribka kali ini.

"Udah jangan marah gitu, cantiknya ilang ntar. Nanti pulang tak beliin coklat kesukaan kamu sama susu yang biasa buat bikin kopi susu kesukaanmu" ucap Oline yang tau cara melunturkan emosi adiknya.

"Minta maaf dulu" ucap Ribka.

"Gamau wlekkkkk" ledek Oline yang langsung membuka pintu pengemudi dan masuk ke kabin.

"Punya abang sebiji ngeselinnya ampun dah" kesal Ribka sambil berjalan menuju kursi di samping pengemudi.

Mommy Indah yang melihat interaksi kakak adik itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Deket kek Tom & Jerry eh pas ditinggal Oline muncak gunung selama 3 hari Ribka kangen sampe demam.

Oline mengendarai Civic Ferio membelah jalanan kompleks perumahannya dengan santai. Sebenarnya dia pengen ngebut tapi karena ada anak kecil yang ikut di kabin mau ga mau mending pelan pelan saja.

"Tumben ga ngebut bang?" tanya Ribka yang melihat Oline mengendarai mobil dengan santai, bahkan sambil menghisap vape. Ini kalo Erine atau Mommy tau uhhhh abis nih anak satu.

"Bawa kamu, ga mungkin kan ngebut nanti kalo amit-amit kena musibah di jalan kamu ikutan kena. Kalo cuma sendiri mah gapapa ga mengakibatkan orang lain cedera" terang Oline santai sambil menghisap vape.

"Kirain punya abang cowo bisanya ngeselin doang, eh ternyata sesayang itu sama Ribbi" ucap Ribka yang langsung mencium pipi kakaknya itu.

"Ya gimana lagi, kamu adik satu-satunya mana perempuan lagi. Ga boleh ada yang nyakitin ataupun bikin kamu nangis. Pokoknya selagi ada Oline, Ribbi gaakan ada yang bisa nyakitin Ribbi ataupun bikin Ribbi sedih. Oline janji" ucap Oline yang dapat disimpulkan sesayang apa dia ke adiknya.

"Asekkkkkk, bagi duit dong bang kalo gitu" ledek Ribka.

"Tuh dompet ada di konsol tengah, ambil aja kamu mau berapa. Uang yang buat beli coklat, susu, sama buku udah ada kok" ucap Oline yang mempersilahkan adiknya untuk mengambil sendiri.

"Becanda kali bang, udah dikasih sama Mommy tadi kok sebelum berangkat" ucap Ribka.

Civic Ferio melaju terus mengikuti jalan yang ditunjuk oleh Ribka menuju ke rumah Trisha. Oline yang melihat Ribka seperti tak nyaman karena terganggu asap dari vape miliknya memilih menyimpan vapenya di tempat rahasia yang ada di mobilnya daripada ketahuan Erine ataupun Mommy Indah.

"Nah itu depan, belok kiri trus rumah ke 4 kak" ucap Ribka yang hafal arah jalan menuju ke rumah Trisha.

Oline hanya mengikuti arahan dari adiknya. Mereka berhenti tepat di depan sebuah bangunan yang sangat elegan tapi bernuansa tahun 90an.

POKOKNYA OSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang