CHAPTER 41

10.1K 338 159
                                    

Vote + spam komen kalau enggak mau author tabok yah! Capek nih nulis anunya🌞

****

"Kau serius dengan ucapanmu?" ulang Ruby menekan dada Victor dengan menilik dalam- dalam mata suaminya.

"Kau masih ragu padaku?" balas Victor kembali menilik bibir lalu beralih ke mata istrinya. "Kapan lagi Ruby, aku sudah cukup tua. Rune juga sudah besar ia akan menjaga adiknya dengan baik," sambung Victor membawa satu tangan Ruby lalu mengecupnya.

"Kau mengaku sekarang, bahwa kau sudah tua? Really." Ruby berbisik di depan wajah Victor dengan satu alis yang terangkat.

"This fact! Aku pria tua berusia 36 tahun sekarang jika kau hamil di tahun ini. Kau akan melahirkan di pertengahan tahun depan, tepat di usiaku yang 37 tahun dan Rune menginjak umur 5 tahun. Dan di tahun selanjutnya, Rune akan masuk sekolah dasar umurku sudah 38 tahun sedangkan kau baru berusia 32 tahun di mana wanita sepertimu, saat- saat seperti itu sedang cantik- cantiknya."

Mulut Ruby sedikit terbuka, ia tak percaya dengan rinci Victor mengatakan perkataanya tanpa jeda. Apa pria tua ini sudah mencatat semua teks yang ia ucapakan di dalam otaknya?

Tepat di depan bibir Ruby, Victor berbisik dengan suara beratnya yang parau."Jadi bagaimana dengan tawaranku Mrs. Antony? Tidak ada gunanya menolak pesona, aku memang pria tua tapi masih hot."

Ruby memutar matanya, rona merah terlihat kentara memenuhi pipi Ruby. Victor begitu brutal menerangkan maksudnya dan tujuannya, siapa yang bisa menolak? Pria tua yang sedang hot- hotnya meminta dengan suara pelan sedikit serak.

"Maafkan aku Mr. Antony. Tidak akan aku serahkan diriku kepadamu malam ini, sebelum aku menguasai seluruh kekayaanmu dan menjadikan hartamu atas kepemilikan namaku," ucap Ruby berdiri, bertolak pinggang lalu mencoba lari tapi berhasil di tarik Victor yang membopong tubuhnya terbalik. Dengan keras tubuhnya terlempar di atas ranjang yang empuk, pria itu merangkak dengan gagah tepat di atasnya. Mengurungnya dengan kedua tangan yang tepat berada di kedua sisi kepala Ruby.

"Kau ingin aku tampar dengan keras, uh?"

"Lakukan jika kau bisa."

Pria berusia 36 tahun itu tidak suka di tantang, semakin tertantang semakin mengila dirinya. Mabuk, frustasi dan terbakar mendengar ucapan Ruby yang penuh akan daya pikat memancing sensualnya. Malam ini ia bersumpah akan menelanjangi habis- habisan Ruby, mengelitik elok tubuh Ruby dengan kecupan- kecupan lembutnya. Akan ia buat senangtiasa suara mengalun mengisi kesunyian hingga pagi hari.

"Kau berani menatangku, sayang?" bisik Victor tepat di depan bibir Ruby, ia lahap bibir Ruby melumatnya dengan lembut.
Lengan kekar Victor memeluk pinggang Ruby, meremas bokong sintal yang masih berbalut kain berbahan sutra itu.

Victor mencumbu istrinya dengan penuh kerinduan. Tidak ada pemaksaan, ia ingin memperlakukan Ruby dengan lembut selayaknya seorang ratu yang hanya dapat dimiliki seorang raja. Satu persatu tangan Ruby membalut lengan dan leher Victor, memegangnya serta memberikan remasan kecil saat keduanya saling membalas- balas berpangutan yang kian memanas.

Victor melerai ciuman mereka. Menatap dalam- dalam mata istrinya, napasnya terengah- engah. Victor memperhatikan wajah Ruby yang berada di bawahnya dengan tatapan sayu, bibir Ruby membengkak sedikit terbuka. "Berikan aku satu keturunan lagi, akan aku serahkan seluruh kekayaanku termasuk dengan diriku yang akan mengabdi kepadamu seumur hidupku," ucap Victor menelan salivanya dengan bersusah payah saat di tilik intens oleh istrinya.

"Kau akan jatuh miskin, kau yakin tidak menyesal?" bisik Ruby membelai jakun suaminya yang terlihat begitu sexy, mengundangnya untuk menyentuh sedari tadi.

𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐁𝐀𝐁𝐘 𝐁𝐎𝐘𝐒 𝐌𝐑. 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang