Siapa yang tidak akan khawatir, ketika mendengar bahwa seseorang yang kau cintai sedang mengalami serangan atas tuduhan yang tidak benar. Begitulah pertama kali perasaan Victor mendengarnya, belum selesai satu masalah. Ia harus mendengar lagi masalah baru yang membuat dirinya langsung mengambil penerbangan cepat hanya untuk menemui wanitanya.
Victor tidak akan membiarkan perlakuan buruk datang menimpa Ruby. Tidak perduli seberapa kaya, hebat, atau gelar apa yang tersemat pada nama mereka. Dia tidak akan membiarkan seseorang bernapas lega setelah memperlakukan Rubyjane Antony dengan tidak pantas.
"Dia pasti sangat ketakutan. Dan pasti ia kembali menangis diam- diam," batin Victor.
Benar apa yang di katakan oleh Victor. Ruby menangis dengan keras saat ia sampai di apartemennya, dengan terpaksa Ruby meninggalkan kelasnya demi menghindari rumor perselingkuhan yang menyeret namanya. Bukan permasalahan itu saja, ia menangis setelah menerima sebuah amplop yang terletak di depan pintu apartemennya-sebuah undangan pernikahan.
Charlotte & Victor.
"Siapa yang harus aku percaya? Tidak ada!" batin Ruby masih menangis memeluk lututnya sendiri.
Menangis dengan suara yang begitu memilukan. Ruby hancur, ia benar- benar hancur sekarang seperti sebuah mimpi buruk.
****
Victor duduk di sofa, jemarinya menyentuh undangan pernikahan dirinya dan Carly. Cincin yang dia berikan kepada Ruby telah terlepas, mata Victor menatap wajah Ruby yang tertidur dengan air mata yang telah mengering pada pipinya."Entah berapa lama kau menangis. Matamu begitu bengkak, maafkan aku." Monolog Victor mencoba untuk menyentuh wajah Ruby tapi, ia tarik kembali tangannya.
"Dokter mengatakan wanita hamil tidak boleh bersedih, tapi aku sumber dari semua air matamu."
Victor menundukkan kepalanya dan bergumam lirih "Maafkan aku--"
Semua yang Victor katakan tak luput dari pendengaran Ruby. Ruby tidak benar- benar terlelap, ia hanya menahan dirinya untuk tidak menangis lagi terlalu banyak.
"Kau datang?" kata Ruby singkat
Victor mengangkat kepalanya dan melihat Ruby telah mengubah posisinya menjadi duduk. Mereka hanya terpisah jarak satu meter tetapi rasanya Victor telah terpisah cukup jauh dari Ruby, ia merasa bersalah.
"Kau sudah makan?" tanya Ruby melirik singkat ke arah Victor. Lalu ia berdiri dan berjalan menjauh dari Victor, bersikap seolah- olah tidak terjadi apa pun adalah hal yang paling menyakitkan.
"Rubyjane--"
"Mmmh? Apa kau butuh sesuatu, tunggu dulu. Aku lupa apa ada makanan untuk malam ini atau tidak," balas Ruby masih terus sibuk melihat isi kulkas.
"Ruby. Maafkan aku," imbuh Victor mencoba untuk meraih bahu Ruby.
"Untuk apa?" sahut Ruby menepis tangan Victor.
Ruby menarik napasnya meletakan gelas kaca dengan kencang. Ia menoleh dan menatap dalam mata Victor, Victor terlihat menangis di hadapannya. "Maaf atas pernikahanmu atau maaf atau rumor itu, uh? Katakan padaku apa lagi kesalahan yang membuatmu meminta maaf," sambung Ruby dengan tenang.
"Seumur hidup itu lama. Apa lagi jika aku mejalani dengan orang yang salah, kau terlalu plin plan atau aku yang terlalu bodoh! Aku tidak merebutmu sama sekali!! Aku yang bertemu dengan terlebih dulu. Tapi semua orang lebih percaya pada artikel dari pada mendengarkan perkataanku. Mereka tak akan mau mendengarkan, dan justru berpikir aku menyangkal mati- matian.
"Tidak ada yang mau mendengar, tidak ada yang akan percaya dan tidak ada juga orang yang dapat aku percaya! Aku sungguh tidak bersalah," ucap Ruby dengan air mata yang tak bisa lagi di tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐁𝐀𝐁𝐘 𝐁𝐎𝐘𝐒 𝐌𝐑. 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄
Romance⚠️ Konten mengandung hal yang dewasa, brutal dan banyak bahasa yang kasar! CERITA AKAN DI PRIVATE SECARA ACAK JIKA INGIN BACA PART LENGKAP DI HARAPKAN FOLLOW DULU. BALAS BUDI! Begitulah yang terjadi Ruby tak menyangka. Victor Anthony meminta kemba...