2000+ kata vote
Selamat membaca****
Carly yang berada di meja makan hanya diam. Meskipun makanan yang ia sukai berada di depan matanya, seketika nafsunya hilang pikirannya entah berada ada dimana. Setelah Victor menghubunginya dan mengatakan bahwa malam ini dirinya membantu Ruby untuk pindah.
Seharusnya Carly tidak bersikap seperti ini. Ia sudah mengatakan sejak awal bahwa ia percaya kepada Victor, pria itu tidak mungkin berselingkuh di belakangnya apa lagi bersama wanita yang tak jelas statusnya.
"Nona, apa ada sesuatu yang anda butuhkan?" Chef datang menghampirinya.
"Ummh, tidak ada. Maaf aku sedang tidak bernafsu makan malam ini, kalian boleh membereskannya." Carly berdiri dari meja makan.
Carly berjalan menaiki tangga menuju lantai dua. Terus berjalan melewati lorong dan membuka sebuah pintu besar, sebuah kolam renang berada tak jauh dari posisinya saat ini. Dirinya melangkah masuk dan berjalan menuju ke arah kolam renang yang di batasi pembatas kaca. Awalnya ia tak berniat berenang di malam hari, hanya sekilas menatap pantulan riak air kolam yang menenangkan— tapi seketika pikirannya berubah tubuhnya terjun bebas, masuk ke dalam air yang sangat dingin lengkap dengan setelan piyama.
Carly terus berenang sampai ke dasar kolam. Menenggelamkan dirinya adalah salah satu cara agar pikirannya kembali tenang, tidak perlu khawatir akan pernapasannya saat remaja Carly seorang atlet renang-menahan pernapasan di dalam air merupakan keahlian khusus yang Carly miliki.
"Carly aku mencintaimu, tidak perduli akan apa yang terjadi di masa depan. Aku akan selalu bersamamu."
Kilas balik ingatan dimana pertama kali Victor menyakinkan dirinya untuk berada dalam hubungan ini. Carly yang tidak percaya akan cinta mencoba untuk memulai hubungan manis hanya karena kasihan dengan pengorbanan Victor untuk mendapatkan hatinya. Semuanya berjalan begitu saja, cinta Carly juga bertambah setiap harinya. Sampai di tahun kelima ini, Victor masih menjadi salah satu pria yang ia cinta dengan sepenuh hati.
Tubuh Carly kembali naik kepermukaan. Ia mendekati pinggiran kolam mengambil napas sebanyak- banyaknya, menyisir naik surai yang menghalangi pandangannya.
"Tidak ada yang akan terjadi Carly," ucap Carly di dalam batinnya.
Sedangkan disisi lain Victor juga sedang berenang lantai dasar mansion. Ucapan Ruby membuatnya merasakan kepanasan, apalagi setelah mendengar bahwa Ruby membanggakan mantan pacarnya.
"Aku orang yang pertama. Janji yang tidak bisa di percaya," gumam Victor mendongak dan menatap ke arah jendela kamar yang tertutup gorden.
Disana letak kamar Ruby, entahlah apa yang di lakukan wanita itu sekarang, dengan lampu kamarnya masih hidup. Mungkin saja sedang menghubungi Noah pria jelek yang tidak bisa menandingi keahlian dirinya, Noah hanya sebuah debu yang menempel di jas mahal Victor, tentu sangat mudah untuk menyingkirkannya jika ia menginginkan.
"Sial! Seharusnya dalam surat perjanjian aku meletakan syarat untuk tidak mendekati pria manapun," kata Victor kembali menyesali kenapa ia tidak memikirkan hal ini sebelumnya.
Tirai gorden terbuka, Victor melihat tubuh kecil yang berdiri di depan jendela. Membuka jendela balkon dan berdiri pada pagar pembatas, dengan surai yang berkibar di sapu oleh angin. Victor menunggu momen dimana Ruby melihat melihat ke bawah, bibirnya terus menghitung sampai di detik ke sepuluh akhirnya Ruby membalas tatapannya.
Victor mengangkat sedikit kepalanya tersenyum smirk ke arah Ruby, Victor mengangkat jemarinya dan menunjuk ke arah kolam—Victor memberi isyarat kepada Ruby untuk bergabung.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐁𝐀𝐁𝐘 𝐁𝐎𝐘𝐒 𝐌𝐑. 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄
Romance⚠️ Konten mengandung hal yang dewasa, brutal dan banyak bahasa yang kasar! CERITA AKAN DI PRIVATE SECARA ACAK JIKA INGIN BACA PART LENGKAP DI HARAPKAN FOLLOW DULU. BALAS BUDI! Begitulah yang terjadi Ruby tak menyangka. Victor Anthony meminta kemba...