CHAPTER 23

9.6K 249 6
                                    

Ruby menarik napasnya dengan dalam. Ia berusaha untuk terlihat tenang, saat kakinya kini telah membawanya menuju salah restoran bintang lima yang terletak di pusat kota dan sedikit jauh dari mansion Victor.

Hanya untuk menemui seseorang.

Seperti yang di katakan, seorang pria dengan setelan jas langsung menyambut kedatangan Ruby.

"Miss Rubyjane?"

"Iya," balas Ruby dengan sedikit mengangguk.

"Nona, telah menunggu anda di dalam," sambung pria yang sudah berumur itu.

Ruby mengangguk dan mengikuti langkah kaki pria tua yang berjalan lebih dulu darinya. Ruby terus berjalan dengan memegang erat tas miliknya, hari ini ia mengunakan pakaian yang sedikit formal. Entahlah apa yang terjadi pada perubahan stylenya hari ini, tapi yang terlintas dalam benak Ruby ia harus menunjukkan bahwa dirinya juga bisa berpenampilan menarik dan berkelas.

Mata Ruby langsung tertuju pada satu meja yang berada di ujung. Carly terlihat begitu anggun mengangkat gelasnya dan meminumnya, mungkin wanita itu belum menyadari kedatangan dirinya. Tetapi insting waspada yang ada pada diri Ruby berkerja dua kali lebih cepat, ia sangat yakin anda tujuan dan maksud Carly ingin bertemu dengan dirinya secara rahasia.

"Hallo Miss Charlotte, maaf aku datang sedikit terlambat dari waktu yang ada tentukan," kata Ruby mengambil posisi duduk di hadapan Carly, lalu meletakan tasnya di sisi kanannya.

Carly yang mendengar sambutan darinya terlihat biasa saja. Tidak juga membalas tidak juga menatap kearahnya, Carly hanya terlihat meletakan kembali cangkir miliknya. Lalu menatap perlahan ke arah dirinya, mata itu terlihat memperhatikan Ruby secara seksama. Entah apa yang ada di dalam pikirannya liciknya, mungkin ia sedang mencari cela untuk merendah dirinya.

"Kau terlihat lebih berkelas sekarang."

"Terima kasih Miss Charlotte. Aku menerima dengan besar hati pujian yang anda berikan," balas Ruby dengan seuntas senyum tipis.

"Tidak, aku tidak memujimu," celetuk Carly lagi. Ia jijik kepada hama yang telah dirinya berikan kepercayaan, tapi justru menjadi perusak dalam hubungannya.

"Apa pun itu, aku tetap akan berterima kasih." Ruby masih dengan senyumnya, ia tau lawan bicaranya ini mulai memperlihatkan ketidaksukaannya kepada dirinya.

"Lihatlah... Sekarang kau terlihat begitu percaya diri berbicara di depanku," sindir Carly dengan tangan yang terkepal.

"Kepercayaan diri itu penting Miss. Wanita harus percaya diri, agar harga dirinya tidak di pandang rendah oleh siapa pun. Termasuk dirimu," balas Ruby atas sindiran yang Carly lontarkan kepadanya.

"Tapi kau memang rendahan Ruby, percaya diri itu penting tapi kau juga harus sadar! Kau terlihat sangat murahan saat merayu milik orang lain," kata Carly "Harus aku sebut apa dirimu sekarang? Setelah apa yang kau lakukan padaku, apa kau tidak merasa bersalah?" sambung Carly lagi yang berusaha meredamkan emosinya.

"Kau berpikir aku merebut Victor darimu, uh? Jauh sebelum Victor mengenal dirimu, aku sudah lebih dulu bersamanya. Bahkan saat Victor berusia 13 tahun," imbuh Ruby yang mulai terpancing emosi mendengar tuduhan Carly.

"Omong kosong! Kau dan Victor tidak mungkin mengenal selama itu. Lebih tepatnya, Victor tidak mungkin mengenal wanita murah yang berasal dari kelas rendah yang tidak jelas asal usul."

"Aku tidak lagi perduli dengan ucapan anda Miss Charlotte Matthews. Terserah anda mau mengatakan apa tentang diriku, kau berhak untuk berpendapat." Ruby berdiri dari kursinya, ia pandangi lagi dengan tajam wajah Carly yang menarik gelas dan mencoba untuk menyiramkan ke arahnya. Tetapi Ruby dengan cepat menghindar, lalu membalas perlakuan Carly dengan memberikan tamparan sebagai hadiah darinya.

𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐁𝐀𝐁𝐘 𝐁𝐎𝐘𝐒 𝐌𝐑. 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang