𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐁𝐀𝐁𝐘 𝐁𝐎𝐘𝐒 𝐌𝐑. 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄

CHAPTER 15

YUK BISA YUK VOTE 60 SAJA
IF YOU WANT NEXT CHAPTER💅

******

Tidak pernah terpikirkan oleh Ruby bahwa ia akan sampai pada titik ini. Menyaksikan cinta pertamanya menemukan kebahagian, beberapa menit lagi pesta pertunangan Victor dan Carly akan segera berlangsung.

Ruby yang merasa asing untuk tinggal diam di dalam sana. Memilih pergi menghirup udara segar di luar gedung, duduk dengan kedua kaki yang saling bersilang. Meneguk satu kaleng minuman soda, menunggu kedatangan Noah ternyata menjadi hal yang membosankan bagi Ruby.

"Mr. Leo selamat atas pertunangan putrimu."

Ruby sedikit memutar tubuhnya menoleh ke arah dua orang yang berada tak jauh darinya. Sedikit di lindungi pohon, tetapi Ruby dapat mendengar jelas pembicaraan mereka.

"Terima kasih Mr. Hendrick," balas Leo menerima uluran tangan seseorang yang dulu sempat rivalnya, kini berubah menjadi sahabatnya.

"Aku pikir kau menolak untuk menerima calon dari keluarga Antony," balas Hendrick merogoh sakunya dan mengeluarkan satu batang rokok, dan membakarnya ujungnya dengan cepat.

"Tentu saja aku menolak! Tapi setelah aku berpikir panjang, tidak ada salahnya memanfaatkan putra Antony sebaik- baiknya." Leo menerima uluran rokok dan di bakar oleh pemantik milik Hendrick.

"Sungguh malang pria itu, hanya di manfaatkan olehmu. Lalu bagaimana dengan putrimu? Apa kau juga tidak kasihan nantinya," sahut Hendrick dengan seringai jahatnya.

Mendengar hal itu membuat mata Ruby terbuka lebar. Ia sampai berdiri dari posisinya dan mendekati pohon, Ruby ingin terus mendengar pembicaraan dua orang di sana.

"Apa kau pikir putriku semudah itu jatuh cinta? Ia juga berada sampai di posisi ini sebab ingin mengambil kekuasan, dengan menjadi istri putra Antony. Carly akan lebih banyak kesempatan yang akan menguntungkan," jawab Leo menghisap rokok terakhirnya sebelum membuang dan menginjaknya.

"Putriku Charlotte pantas mendapatkan pria terbaik dan tentu saja bukan Victor Antony," sambung Leo tersenyum smirk.

Ruby memutar tubuhnya ia segera berlari kecil meninggalkan taman. Tidak, pikirannya saat ini hanya tertuju kepada Victor! Pria itu tidak boleh sampai bertunangan dengan Carly. Tubuh kecilnya terus berlari melewati ballroom hanya untuk menemukan Victor, napasnya terputus- putus sampai akhirnya tubuhnya di hentikan oleh sebuah tangan yang menarik.

"Ada apa denganmu?" suara berat Victor yang mencoba berbisik, menutupi tubuh kecil Ruby dan melindunginya.

"Victor——" Ruby menatap mata Victor intens, menarik napasnya sedikit menundukkan kepala. Ruby tak akan bisa menyampaikan secara benar jika Victor menatapnya dengan intens.

"Ada apa Ruby? Apa ada yang mengancammu," sahut Victor juga ikut panik melihat Ruby.

"Jangan bertunangan dengar Carly," jawab Ruby mengangkat kepalanya menatap wajah Victor. "Jangan bertunangan Victor, wanita itu tidak pantas bersamamu," sambung Ruby mengepalkan tangannya.

"Apa maksudmu? Kenapa kau melarangku," ucap Victor meletakan tangannya di sisi Ruby.

"Aku mendengar ayah Carly menceritakan tentangmu, percayalah padaku. Dia dan ayahnya hanya ingin memanfaatkan dirimu," jelas Ruby kembali mencoba menyakinkan Victor akan pilihannya.

"Aku sudah tau," celetuk Victor.

Sekarang Ruby yang justru terkejut dengan ucapan Victor. Apa maksud Victor bertunangan jika sudah tau bahwa dirinya di manfaatkan?