30

55 6 0
                                    

Book tidak pernah menghabiskan dua jam yang tidak mengenakkan seperti ini. Setelah meninggalkan bioskop, lengan kiri Force penuh dengan cakaran.

"Ini yang kau sebut menarik?" Wajah Book pucat setelah meninggalkan bioskop.

"Bukankah menarik?" Force berdiri di koridor bioskop, berbicara dengan lembut.

Book mulai meragukan orang macam apa dia di mata Force yang meninggalkan kesan seperti itu.

Dia menoleh dan berkata dengan tegas, "Aku akan mengatur kencan kita mulai sekarang."

"Kenapa?" Force bingung.

"Tidak perlu tanya!"

Keesokan harinya, Book menerima pesan Mr. Earth telah menyelesaikan pertemuan puncak industrinya dan kembali ke kota utara.

Book mengeluarkan kartu nama sekretaris Mr. Earth, yang bertuliskan Neo Trai dan nomor telepon. Dia belum pernah menghubungi Sekretaris ini sebelumnya. Dia kebetulan mendapatkan kartu namanya di sebuah pesta koktail.

Book memutuskan untuk langsung menghubungi nomor tersebut.

Telepon berdering beberapa kali, tetapi panggilan itu segera ditutup.

Tidak menyerah, dia menelepon lagi, tetapi tetap saja ditutup.

Sudah biasa bagi sekretaris eksekutif untuk tidak menjawab panggilan dari nomor yang tidak dikenal.

"Dia tidak mengangkatnya?" Force melihat panggilan ditolak di layar ponsel Book.

"Ya." Book mengangguk.

"Kalau begitu, kita langsung saja," usul Force.

Book berpikir sejenak dan mengangguk.

Dia pernah bertanya kepada Phii Janhae tentang kantor Saturn Group tempat Mr. Earth berada sebelumnya. Book dengan cepat menemukan lokasi tersebut di maps dan mengirimkannya ke ponsel Force.

Butuh waktu lebih dari setengah jam selama jam sibuk pagi bagi Toyota hitam itu untuk tiba di gedung kantor Saturn. Gedung itu terletak di daerah yang ramai, tetapi didekorasi dengan sangat elegan. Ada dua pilar tinggi di pintu masuk dengan kata-kata flamboyan "Saturn" di atasnya. Di sebelah lobi ada fitur air, dikelilingi oleh bambu hijau. Hal ini sangat jarang terjadi di distrik komersial yang ramai di kota utara.

Bekas hotel keluarga Plookphol juga memiliki area kantor seperti itu, tetapi selera Oliver Plookphol sangat buruk. Ia meminta pengrajin membuat dua singa raksasa yang jelek untuk diletakkan di pintu masuk. Setiap kali Book lewat, ia merasa matanya ternoda.

Keduanya memasuki gedung kantor Saturn. Saat itu adalah jam sibuk pagi hari, dan banyak pekerja kerah putih dengan lencana kerja mereka bergegas masuk. Keduanya berdesakan bersama orang banyak.

Tak lama kemudian, Book mengikuti orang banyak itu ke meja resepsionis. Ia dengan sopan bertanya apakah Mr. Earth akan menerima tamu hari ini, tetapi diberi tahu bahwa tanpa membuat janji, mereka tidak dapat memasuki area kantor.

Book terdiam sejenak, lalu meminta resepsionis untuk membuat pengecualian dan membantunya menelepon Sekretaris Mr. Earth.

Si resepsionis melihat sikapnya yang tulus dan dengan enggan setuju, "Biar saya coba."

Kali ini, panggilan tersambung, tetapi orang di ujung sana menutup telepon setelah mendengar apa yang dikatakan si resepsionis.

Resepsionis hanya bisa meminta maaf dan tersenyum padanya, "Mungkin dia sedang sibuk."

Pada pagi hari kerja, ada lebih banyak rapat, jadi itu hal yang wajar. Book dengan sabar terus menunggu di meja resepsionis.

Namun, hingga jam istirahat makan siang, telepon Sekretaris Mr. Earth masih tidak dapat dihubungi.

✅[BL] Your Cosy Touch (ForceBook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang