16

914 65 1
                                    

selagi Nathan dan pemilik mainan berdebat panjang lebar tentang kejadian tadi....., eh si axel malah fokus melihat lihat sekeliling hingga tatapan mata axel tertuju ke salah satu jajanan di sana dan jelas axel tertarik untuk mencoba nya, kebetulan lokasi sang penjual jajanan tak jauh dari tempat mereka main.

tanpa ba-bi-bu dia langsung menuju lokasi meninggalkan Nathan begitu saja...... "sumpah demi tuhan saya bukan snaiper pak, tadi itu saya hanya iseng coba buat dapetin hadiah nya untuk di..... lha ell" ucap Nathan disambut menunjuk orang di sampingnya namun orang yang di maksud tidak ada di lokasi, jelas hal itu membuat Nathan panik sesaat sampai manik hitam mata nya tertuju kepada seseorang yang lagi membeli makanan di seberang sana.

"mana mas orang nya? kok gak ada" tanya sang pemilik game

"di sana pak orang nya lagi jajan" jawab Nathan tanpa mengalihkan pandangan nya menatap axel dari kejauhan, mas mas yang penasaran juga ikutan menatap ke arah orang yang di maksud dan barulah beliau paham "ohhh... selera mu unik juga ya mas, btw istri nya hamil berapa bulan tuh?" tanya nya lagi

"enam bulan pak" jawab Nathan setelah itu menyusul kekasihnya di seberang sana.

"lha lha lha main pergi aja tuh orang, padahal gw belum selesai nanya cok" gumam mas mas yang ngajak Nathan ngobrol tadi, sejenak beliau menghembuskan nafasnya setelah itu ia Kembali bekerja.

Kembali ke sisi Nathan yang baru sampai menghampiri sang pujaan hati, "kenapa gak nunggu" tanya Nathan yang membuat Axel kaget.

Untung anak orang gak jantungan, kalo gak..... Bisa berabeh ini masalahnya, "astaga Nat, jangan ngagetin lha.... Gak lucu tau" ucap Axel dengan reflek memukul pundak sang calon suami.

"Kenapa perginya sendirian? Kenapa gak nunggu aku?, aku khawatir tau, ku kira kamu ilang, lain kali jangan kek gitu. Tapi untung masih bisa ketemu, kalo gak aku akan lapor polisi" ucap Nathan yang memang sempat mengkhawatirkan kekasihnya ini

"Iya iya aku salah, maaf.... Habis nya tadi kamu hayal ngomong sih dengan mas mas nya, makanya aku tinggalin gitu aja" jawab Axel yang sedikit membela diri.

Walaupun salah harus tetap membela diri sendiri, karena uke selalu benar.... Iya kan?, iya in aja walaupun gak 👊🗿

"Hah.... Setelah ini mau coba yang lain?" Tawar nathan yang gak mau memperpanjang masalah

"Mauu tapi kali ini kamu yang nentuin" ucap Axel sambil berdecak pinggang.

"Dekk ini bakso bakar nya, semua jadi sepuluh ribu ya.." sela Abang Abang tukang jual bakso bakar kesukaan Axel,

"Aaaa iya mas, nih uang nya kembaliannya ambil aja buat mas" ucap Axel yang mengulur kan uang dua puluh ribu ke mas mas tukang penjual.

(ingat berbagi itu berkah....)
-axel-

"o..-oh makasih dek" ucap abang abang yang menerima uang pemberian axel dengan perasaan bahagia.

"mau." tawar axel sambil mengulur kan setusuk bakso bakar ke mulut Nathan.

"gak usah, kamu aja ya makan"  tolak Nathan sambil mengajak kekasihnya kembali jalan jalan mengelilingi pasar malam,

Keduanya nampak bahagia menikmati momen kebersamaan di sana, berbagi macam makanan telah mereka jelajahi dan beli demi memuaskan hasrat kemauan sang calon istri tercinta.

Berbagi macam wahana juga mereka coba, kecuali wahana yang membahayakan keselamatan Axel. Contohnya..... rumah hantu, rolekoster, dan lainnya lagi. kini Nathan sedang mengajar axel untuk naik bianglala untuk menikmati pemandangan di atas sana.

jujur sebenarnya axel ingin nolak karena takut ketinggian tapi....., berhubung rasa menasaran nya lebih besar dari pada rasa takutnya alhasil axel menyetujui ajakan tersebut dan.....

di sini lha mereka berada menaiki biang lala menikmati pemandangan desa yang ternyata cukup menyeramkan saat di malam hari:), dan lihat lha ekspresi wajah axel yang sudah pucat fasih bak mayat hidup.

kulitnya dingin seperti es, keringat bercucuran keluar membasahi jidat dan pelipis matanya, kaki gemetaran serta...... tatapan mata Nathan yang sepertinya merasa bersalah telah mengajak sang calon istri tanpa bertanya, apakah dia takut ketinggian atau tidak.

"ell kamu gak kenapa kenapa kan?" tanya Nathan memastikan.

"kita turun nya kapan?" tanya axel yang keberaniannya sudah ada di ujung jarum,

"emmm satu putaran lagi baru kita bisa keluar" jawab Nathan sambil memegangi telapak tangan axel yang sangat dingin.

axel yang mendengar hal tersebut jelas langsung cemberut karena ia benar-benar ingin turun dan segera keluar dari wahana ini. sedang kan Nathan sendiri berusaha berpikir keras bagaimana caranya agar axel tidak takut seperti sekarang, atau gak ya membuat Axel sedikit hayal....

'astaga kenapa aku tidak mengajak nya untuk berbicara saja agar dia bisa sedikit santai dan.... setidaknya membuat dia hayal hingga giliran tiba, tapi aku harus mulai dari mana?" batin Nathan.

segala nya telah ia coba untuk menenangkan axel dengan cara mengajak anak itu berbicara tentang hal absur di atas langit mengenai bintang bintang, (untung axel mudah di goblok in jadi ya... gampang buat di ajak bicara hal absur..., alias gak nyambung)

Hingga akhirnya mereka berdua bisa keluar dengan perasaan lega, meskipun pada ujung ujungnya Axel mual mual setelah naik biang Lala tadi. "Lain kali kita gak usah naik wahana ini lagi" ucap Nathan sambil memijit pelan punggung sang istri

"Hmm" jawab Axel singkat yang masih Mera mual.

"Ingin pulang sekarang?" Tawar nathan sambil memberikan sebotol minuman ke axel

"Ayo lah, kepala ku udah pusing banget sumpah" jawab Axel mengiyakan ajakan Nathan, tapi belum sempat kaki mereka melangkah seseorang menyapa mereka.

"Kak Nathan....?"

𝐓𝐛𝐜, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢𝐚........

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 𝑺𝒆𝒂𝒔𝒐𝒏☞︎︎︎2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang