29

636 49 7
                                    

Axel POV:

Sepanjang perjalanan menuju arah parkiran, aku tak henti hentinya memberontak sambil mengumpat in Nathan tanpa peduli dengan tatapan mata orang orang di sekitar. Karena tangan ku telah di cengkram erat oleh Nathan hingga meninggalkan bekas kemerahan yang melingkar di sekeliling pergelangan tangan ku, merasa tak tahan dengan kasar aku menarik tangan ku kebelakang hingga cengkeraman Nathan jadi terlepas saat kami bertiga sampai di parkiran.

"Nath lu kenapa sih....? Dari tadi gw minta di lepasin kenapa gak lu dengar?" Ucap ku dengan tatapan penuh tanda tanya, hanya saja Nathan tak langsung menjawab nya dan malah menyuruh ku untuk masak kedalam mobil.

Aku nurut dan hendak masuk ke dalam mobil sebelum akhirnya Lala menyerobot tempat duduk ku yang berada di depan, jelas hal itu membuat ku tambah kesal dan ingin sekali membunuh wanita itu sekarang juga.

"Mau lu apa sih? Perasaan sejak kita ketemu sampai sekarang, lu ngejar ngejar Nathan terus deh. Mau berapa kali gw bilang kalo Nathan itu sudah punya tunangan jadi stop ngejar ngejar dia, paham" ucap ku kepada Lala dengan penuh kekesalan.

"Axel stop marahin Lala, dia gak salah yang salah di sini itu kamu El" saut Nathan yang cukup membuat ku sedikit kaget....., sejak kapan Nathan jadi membela gadis ini? Dan Kenapa malah aku yang di salahkan sini?.

"Gw..? Gw yang salah? Maksud lu apa sih Nath, jelas jelas dia yang salah kenapa malah jadi gw yang di salahkan?" Tanya ku sambil berbalik badan mendekati Nathan meminta penjelasan.

"Lala itu perempuan El.., seharusnya kau tidak membentak dia... Lagi pula ini hanya masalah tempat duduk, kenapa harus di besar besar kan?. Mobil kita kan masih punya tempat duduk belakang jadi kau bisa duduk di sana sementara waktu" jawab nathan yang membuat ku terdiam seribu bahasa.

"..... Nath ini bukan masalah tempat duduk nya, tapi lu sadar gak sih Lala itu hanya ingin menghancurkan hubungan kita doang dan gw gak suka liat dia dekat dekat dengan lu" ucap ku dengan mulut yang bergetar menahan air mata, tak ku sangka jika dia akan membela penuh perempuan jalang ini..... Secara terang-terangan di depan kekasihnya ini....., apa yang terjadi sebenarnya? Di mana Nathan ku yang dulu? Kenapa sekarang dia tiba-tiba jadi berubah?, bukan nya tadi dia terlihat sangat romantis? Lalu kenapa sekarang dia jadi sangat berbeda?, ayo lha ini hanya mimpi kan? Aku mohon siapapun tolong bangun kan aku dari mimpi buruk ini.

"El aku rasa kau sedikit berlebihan, aku dan Lala hanya berteman, kami berdua gak mempunyai hubungan lebih selain adik kakak" jawab Nathan meyakinkan ku, namun hati ini sudah sakit. Aku tau aku alay tapi ayo lha siapa sih yang suka melihat orang yang dia cintai bersama wanita lain? Sedang kan kita sendiri seperti orang ketiga di antara mereka?

"teman? kau bilang kalian cuma teman?, kasih tau aku teman seperti apa yang selalu nempel bagaikan parasit di pasangan orang lain? bahkan sampai rela meninggalkan tunangan nya sendiri an di pintu utama mall. kau tau kan aku gak bisa menaiki anak tangga dengan cepat.....? lalu kenapa kau meninggalkan ku sendirian hingga aku tersesat dan bertemu dengan orang asing yang setia menemani ku, dengan harapan kau segera mencari ku disana, tapi nyatanya apa? kau tidak datang mencari ku malahan kau bersenang-senang dengan dia" ucap ku yang mengutarakan isi hati, memicu pertengkaran di antara kami berdua.... tidak ada yang mau mengalah apa lagi di salah kan bahkan jika ada orang yang mendengar nya pun kami tidak tidak peduli.

Hingga suara Lala menghentikan suara kami berdua "kak Nathan sudah lah, kasihan kak Axel.... Dia sedang hamil jadi wajar jika dia sensitif kepada ku, lagi pula dulu aku sempat menyukai kakak makanya dia seperti itu. Percaya lha Dia hanya takut kehilanganmu" ucap Lala menenangkan Nathan dan aneh nya dia langsung diam dan terlihat sangat tenang, layak nya tidak terjadi apa apa sama kami berdua.

Waw... Mantra apa yang di gunakan Lala sampai sampai ampuh membuat Nathan langsung jinak hanya dengan ucapan saja, "kak Axel...kau hanya salah paham Percaya lha Dengan kak Nathan Kami berdua hanya teman, dan masalah tadi.... Maaf kan aku, aku tak bermaksud ingin mengambil kak Nathan dari mu, tadi itu aku hanya ingin mengajak kak Nathan melihat restoran yang sudah aku siapkan untuk kencan kalian berdua di lantai atas, hanya saja pas kami kembali kau sudah tidak ada" jawab Lala dengan senyuman manis di wajah nya, aku tau itu bukan senyuman tulus dari melainkan senyuman licik yang mengartikan bahwa kali ini dia menang.

"Kau lihat Lala yang gak salah aja minta maaf sama lu, sedang kan kau sendiri masih saja jahat dengan dia, El lu jangan egois semua orang bisa berubah. Mungkin iya dulu Lala suka sama gw tapi sekarang dia sudah ada yang lain el...., Lala gak seburuk yang ada di pikiran lu" Nathan terus meyakinkan kan ku bahwa Lala adalah orang yang baik.

"Ya.. kau benar semua orang bisa berubah tapi...... Ada dua tipe orang yang tidak akan pernah bisa berubah"  setelah mengatakan itu aku langsung berlenggak pergi meninggalkan mereka berdua dengan penuh rasa penyesalan dan sakit hati.

sial nya semua kenangan yang telah aku buat bersama Nathan selama ini malah muncul bersama an dengan guyuran hujan di malam hari yang dingin, tapi rasa dingin ini tak sebanding dengan rasa sakit yang aku alami sekarang, luka tapi tak berdarah... itu lha yang ada di benak ku sekarang.

Di malam yang berbeda, namun di jam yang sama dan di tanggal yang sama, aku berdiri tepat dimana kami berdua mengawali kedekatan satu sama lain, meskipun perasaan ini belum tumbuh. Dari kejadian tadi aku sadar.... Jika aku sama hal nya dengan Lala.

Dulu Nathan adalah milik Kenji tapi kehadiran ku malah mengubah segalanya, Nathan jatuh cinta kepada  ku dan rela meninggalkan orang yang selalu ada bersama nya sejak mereka smp, Dan sekarang kejadian yang pernah Kenji alami terjadi juga pada diri ku.

Mungkin ini yang dinamakan karma... Dan aku layak mendapatkan nya, jika ada yang nanya apakah aku menyesal? Jawaban iya. seharusnya dari awal aku tidak menerima Nathan dalam hidup ku... Karena orang yang pernah selingkuh akan berselingkuh lagi sampai dia mendapatkan ganjaran nya dan itu sama hal nya dengan seorang pelakor yang akan terus terusan menjadi hantu di hubungan orang lain.

Selagi masih ada peluang... Mungkin ini adalah pilihan yang pas untuk mengakhiri semuanya..... Masalah anak ini? Aku akan merawat nya sendiri di jogjakarta, sambil melanjutkan pendidikan aku akan cari pekerjaan par waktu untuk mencukupi kebutuhan anak ku.

tutt tutt tuttt ku hubungi no Nathan di seberang sana, beruntung dia menjawab panggilan ku... meski telinga ku seperti mendengar suara lala yang seperti mendesah kenikmatan, aku mencoba tegar saat mendengar nya hingga suara nathan muncul di balik sepiker hp "ℎ𝑎𝑙𝑜 𝑒𝑙𝑙 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎?"

"gpp aku hanya ingin bilang, kalo lebih baik hubungan kita sampai di sini aja, terima kasih atas semuanya dan mungkin aku tidak akan muncul lagi di hadapan mu sampai kapanpun" ucap ku todepoin setelah itu mematikan panggilan tanpa menunggu respon dari Nathan.

(Sayur asem bisa bisa nya aku lupa nempel teks ini 🗿)

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 𝑺𝒆𝒂𝒔𝒐𝒏☞︎︎︎2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang