26

685 53 0
                                    

Axel POV:

Di rumah aku masih saja kepikiran dengan kejadian kemarin, melamun sendiri dalam kamar membuat ku nampak seperti orang bodoh yang tak berpendidikan, padahal aku sudah kls tiga SMA dan gak lama lagi akan menyandang gelar mahasiswa di sebuah universitas ternama di jogjakarta.

PLAKKK

tiba tiba dari arah belakang, pundak ku di tampar cukup keras oleh seseorang yang setelah ku lihat ternyata mama datang berkunjung ke rumah nenek dan kakek, bersama dua kurcaci kembar yang siap mengawal ibu berpergian kemana mana.

"dari tadi mama panggil in gak jawab jawab, lagi banyak pikiran ya?" ucap mama sambil duduk di sebelah ku, sedang kan si kembar duduk di lantai menghadap kami berdua.

jujur aku gak tau harus mulai dari mana, untuk menceritakan semua hal yang terjadi kemarin kepada mama. terlalu lama bergulat dengan pikiran membuat ku semakin bimbang dan pada akhirnya aku memutuskan untuk berbohong "ah masa sih, dari tadi axel di sini kok gak mikirin apa apa, mama teriak nya gak cukup keras kali makanya aku gak denger" jawab ku dengan menampilkan ekspresi tengil untuk menutupi keluh kesah di dalam pikiran ini.

Beruntung mama kelihatan gak curiga dan malahan beliau nampak mengeluarkan tatapan kesal, sama seperti dulu saat aku masih tinggal bersama nya. Huh... Klo di pikir pikir aku jadi kangen tinggal bareng mereka deh... Apa lagi dengan membayangkan masakan mama yang sering membuat ku lapar sepulang sekolah, jadi ingin kembali ke sisi mereka lagi :(

"Kamu ini ya, dari dulu gak pernah berubah kurang keras gimana lagi mama teriakin nama mu bahkan sampai di samping telinga mu aja kau masih tak mendengar nya" omel mama sambil menarik telinga kiri ku.

Sakit sih... Tapi aku senang, karena dengan begitu perasaan ku jadi bisa damai untuk sesaat, menghabiskan waktu bersama ortu adalah momen terbaik dalam hidup ku, apa lagi mereka adalah satu satunya orang yang akan mengerti dengan kondisi anaknya dan akan memberikan solusi jika bagi nya hal itu membantu.

"hah.. sudah lha mama mau bantu nenek mu di dapur, yuha yura jaga abangmu di sini dan jangan biarkan dia melamun takut nya kesurupan setan" pamit mama sambil beranjak dari duduknya, tak lupa juga ia menitipkan pesan kepada si kembar untuk selalu bersama ku.

"siap mama" jawab keduanya kompak sambil memberikan hormat kepada mama sebelum beliau benar benar pergi, sedang kan aku? aku hanya menatap kepergian mama Dengan tatapan yang sulit di artikan.

"kak lain kali kalo ada masalah cerita aja ke mama jangan di pendam sendirian, kami tau kok tadi itu kakak bohong kan di depan mama?" jeletuk Yura yang membuat ku sedikit kaget, tapi di detik kemudian aku hanya tersenyum ke arah mereka berdua dengan penuh arti.

Dari sini aku percaya bahwa teori keterikatan Bowlby (1969) dan teori psikologi tentang ikatan kakak adik itu benar adanya, "iya lain kali kakak cerita, maaf ya tadi sempat berbohong karena kakak gak mau masalah ini jadi salah paham" jawab ku sambil memeluk mereka berdua dengan penuh kasih sayang.

tak mau terjadi salah paham Sorenya aku menghampiri nathan yang baru saja selesai mandi dengan niatan ingin mengajak dia jalan jalan sore ini ke tempat pertama kali kami jadian, gak perlu ku sebut kan di mana tempatnya karena aku yakin pasti kalian semua sudah tau kan....

Kalo ada nebak di dalam kamar, maka kalian salah besar. "Sayang sore ini sibuk gak?" Tanya ku berbasa-basi

"Tidak, emang nya kenapa? Kau ingin jalan jalan ke suatu tempat?" Tanya Nathan yang langsung ku iyakan dengan anggukkan kepala.

"Sebutkan kemana tempat yang ingin kau kunjungi putri kecil kesayangan ku...., pengawal mu ini akan selalu siap menemani sampai nafas terakhir nya" goda nathan sambil mencubit kedua pipi Ku yang mulus.

Ya... Setidaknya dengan respon Nathan seperti itu... Aku yakin jika dia tidak akan meninggalkan ku sendirian, karena orang yang ingin berselingkuh tidak akan peduli dengan pasangannya sendiri.

"Siapa yang kau katakan putri? Aku ini laki laki jadi gak mungkin akan menjadi tuan putri dan seharusnya aku menjadi pangeran" jawab ku sambil menggembungkan kedua pipi menatap Nathan.

"Pangeran? Coba kita lihat pangeran mana yang bisa hamil selain seorang putri, sayang ku..." Jawab Nathan yang semakin gemas membuat kamu berdua jadi terbawa suasana dan hampir melakukan hal itu lagi jika saja suara Ado yang keras gak mencari perhatian kami.

Apa yang terjadi dengan anak itu?, Sejak pulang dari rumah temannya kemarin, sifat Ado jadi terlihat sangat aneh. Bahkan saat dia bertemu dengan aku sekali pun dia terlihat seperti malu malu kucing.

Apakah dia baru saja di gagahi oleh seseorang? Tapi siapa, setau ku Ado itu remaja normal jadi gak mungkin dia bisa di gagahi oleh seseorang, itupun jika dia masih memegang teguh prinsip nya....

Karena penasaran kami berdua mengintip sedikit dari celah celah pintu kamar, samar samar dapat ku lihat jelas jika ada seorang pria sedang bersujud di depan Ado hanya saja aku gak bisa melihat wajahnya.

"Nath, kau bisa lihat wajah pemuda yang bersujud di depan Ado gak?" Tanya ku siapa tau Nathan melihat nya, namun sayang Nathan juga tidak bisa melihatnya.

𝐓𝐛𝐜, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢𝐚........

Cerita hampir end ehhh author baru ingat kalo kisah cinta nya argan, Ado dan Noah belum selesai.... 🗿

Kek nya bakal lanjut deh otw ke 60 bab....

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 𝑺𝒆𝒂𝒔𝒐𝒏☞︎︎︎2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang