21

741 58 2
                                    

semuanya sudah siap di tempat nya masing masing?" tanya pak lurah yang menjadi wasit di acara kali ini, walaupun sebelum sebelumnya beliau emang keseringan jadi wasit sih.....

"sudah pak" jawab semuanya kompak

"baik.. dalam hitungan 3....2....1.... mulai"

tali di lepas dan kedua kubu juga saling bahu-membahu untuk meraih kemenangan namun sayang di babak pertama tim bima harus kalah karena kalah tenaga+ posisi mereka juga salah.

"do tukar posisi" pinta bima dengan kesal, karena teman nya yang kita panggil aja si A telah menempatkan ado di bagian belakang.

"lha kenapa bang?" tanya ado takutnya ia relah melakukan kesalahan dalam tim, makanya mereka sampai kalah

"lu cebol wajib depan, gak cocok lu di posisi belakang yang harus jadi kunci tenaga tim kita" jawab bima sambil sedikit mendorong tubuh ado untuk kedepan, hingga ia harus berhadapan langsung dengan orang yang menyebalkan di dunia

"pffftt banci kok ikut lomba tarik tambang, gw gak yakin kalo kalian bisa menang" goda argan yang sengaja memanas manasi ado.

"diam kau babi" tegas ado dengan kesal namun di tertawakan oleh argan secara terang terangan.

"udah do gak usah kau dengarin, emang anak babi dia" saut teman bima yang bernama C untuk menenangkan si bocah gampang esmoni.

"habis nya dia nyebelin banget sumpah" jawab axel sambil menunjuk ke arah argan.

argan yang di tunjuk melah tersemsem bahagia cuman gara gara di tunjuk crush nya 'uhh gemes nya, jadi pengen cepat cepat kawin dehh' batin argan mengulum senyumnya.

Sekitar jam 17.30 sore, perlombaan di balai desa baru saja selesai dengan tim argan yang menang juara satu, tim bima juara 2 dan tim orang lain sebagai juara 3, kebetulan sore itu hujan gerimis mulai turun membubarkan kerumunan.

Bahkan peserta yang ingin ikut lomba bermain layang-layang pun harus di tunda sampai esok hari.

Ado yang ingin pulang tiba-tiba di kaget' kan dengan argan yang main nyosor naik ke motor nya, hanya untuk di anterin pulang ke rumah "lu ngapain naik motor gw sih, kan rumah lu dekat dari sini.... Ngapain minta anter juga?" Tanya ado dengan kesal

"Aku cape jalan kaki gara gara lomba tadi, jadi anterin gw ya sampai ke rumah" jawab argan yang membuat Ado kesal namun tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa ngedumel di dalam hati 'ASTAGA.... UNTUK RUMAH DEKAT AJA LU NGELUH CAPEK, TERUS GW YANG TINGGAL DI UJUNG DESA GIMANA? APA GAK CAPE HA?... SAMA GW JUGA CAPEK BANGSAT, BAHKAN GW LEBIH CAPEK TIAP KALI LU DEKATI GW' batin Ado berteriak.

"Kok bengong? Ayo buruan jalan" ujar argan yang mau gak mau Ado turuti.

Gak perlu waktu lima menit, empat menit.... Cukup satu detik aja keduanya sudah sampai di rumah argan, karena jarak nya memang sangat dekat kalo di hitung hitung ya.... Paling jarak nya lima puluh meter, itu pun cuman setengah nya doang

"Udah sampai, buruan turun aku mau pulang" ucap ado menyuruh argan turun

"Buru buru amat, gak mau mampir dulu?" Tawar argan yang langsung di tolak mentah mentah sama Ado.

"Enggak makasih, aku mau cepat cepat pulang sebelum hujan makin der-.....as" ujar ado yang sempat terpotong sesaat karena hujan tiba-tiba turun semakin deras, membuat argan senang.

'I love you hujan....' batin argan kegirangan yang artinya Ado mau gak mau ya mampir dulu sampai hujan reda, itupun kalo hujan nya mau berhenti, kalo gak ya harus nginep.

"Yakin gak Mau mampir?" Tanya argan basa basi

"......" Ado terdiam tak menjawab ucapan dari argan 'tuhannn... Kenapa engkau menurunkan hujan deras di saat yang tidak tepat?... Setidaknya izin kan umat mu ini jauh jauh dulu dari manusia titisan iblis satu ini' batin Ado menjerit.

"Udah gak usah malu malu ayo buruan masuk, kita ngobrol ke kamar ku aja, kebetulan ortu ku sedang ada di luar dan mereka akan pulang besok" ucap argan sambil merangkul pundak Ado mengajak nya masuk ke dalam rumah

namun baru saja kakinya melangkah masuk, ado sudah di buat terkesima akan pernak pernik barang mewah yang ada di dalam rumah, dengan dinding bangunan yang warna biru langit ke emasan membuat kesan elegan dan cantik di dalamnya 'buset ini istana atau rumah cok, gak di luar gak di dalam sama aja.... bagus nya gak ketulungan, bahkan rumah bang Nathan dan axel yang ada di kota aja kalah jauh dengan rumah argan' batinnya membandingkan rumah elit yang pernah ia masuki.

Argan yang melihat tatapan polos dari mata sang pujaan hati jelas semakin merasa senang hingga tanpa ragu ia segera mengajak kekasihnya ini masuk lebih dalam mengelilingi sekitaran rumah.

Sekilas Ado melihat ada sebuah bingkai foto yang berukuran sekitar satu meter terpampang jelas menampilkan anggota keluarga yang menempati rumah ini. Dari sana Ado jadi tau kalo argan adalah anak tunggal di keluarga ini. Hingga keduanya berakhir di kamar argan yang terletak di lantai dua pintu ke tiga

"Gan, gw boleh minjem baju lu gak?" Tanya Ado yang langsung di hampiri si pemilik nama untuk mengantar kekasih nya ini untuk memilih baju yang ia di suka.

"Boleh kok, Pilih aja baju yang kamu suka" ujarnya sambil membukakan pintu lemari pakaian besar di kamar nya.

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 𝑺𝒆𝒂𝒔𝒐𝒏☞︎︎︎2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang