31

717 52 8
                                    

dua tahun telah berlalu tepatnya setelah paska kelahiran anaknya dan sekarang axel sudah tinggal di jogjakarta bersama si anak dengan membeli rumah sederhana dekat kampus agar ia bisa memantau kerjaan baby sitter dari jarak jauh.

sudah terhitung 10 kali axel Gonta ganti baby sister karena mereka kerja nya kasar dengan anak kecil, si saat axel sedang keluar anak nya akan di pukul dan di cubit jika sedang rewel, bukan hanya itu ada beberapa dari mereka suka sekali meludahi susu anak nya dengan penuh emosi di tambah lagi barang barang axel sering di curi secara diam diam dan axel tidak suka dengan orang yang tak bertanggung jawab dengan pekerjaan nya, padahal mereka semua di bayar tapi kenapa mereka seperti itu?.

namun kali ini axel beruntung karena anak nya di asuh oleh seorang wanita yang suka melihat hubungan sesama jenis tapi gak suka nonton film bl apalagi baca bl, dia cuman suka liat secara langsung. kok axel tau kalo cewek itu suka melihat orang yang gay? ya karena beberapa hari lalu cewek yang kita sebut aja namanya Agatha tanpa sengaja menemukan foto axel bersama Nathan dulu sewaktu beliau sedang hamil lima bulan.

dan semenjak kejadian itu keduanya jadi dekat layaknya keluarga, "pagi boss tumben bangun awal, pasti mau ketemu gebetan nya di kampus" ledek Agatha saat melihat axel yang bangun lebih awal dari biasanya.

"mata mu gebetan, saya bangun gara gara ada jam pagi di kampus," jawab axel dengan wajah khas orang bangun tidur.

"hahah canda boss, tapi kalo ada calon nya langsung gas aja bos jangan kasih peluang kayak dulu lagi, kasihan nanti anak mu gak punya bapak" ledek Agatha lagi sambil tertawa, mendengar itu axel hanya memutar bola matanya malas setelah itu memberi baby noel ke Agatha untuk di rawat.

sedang kan dirinya sendiri pergi bersiap siap untuk berangkat ngampus.

sebelum berangkat axel sempat memberikan ciuman kecil kepada anaknya sebagai bentuk perpisahan sesaat, "noel bareng bibi agatha dulu ya, jangan nakal, jangan rewel" pesan axel sambil mengusap rambut tipis anaknya.

"aman bos, dia gak nakal kok paling iseng doang, di kasih mainan langsung mekar tuh senyum nya" jawab Agatha meyakinkan axel

"bagus lha, btw kalo ada apa apa telpon gw"pesan axel sebelum pergi "gampang itu" jawab agatha, setelah itu axel pun berangkat menggunakan sepeda.

axel yang baru saja tiba di kampus langsung di hampiri oleh ken yang juga sama hal nya dengan dia "kekantin bareng yok" ajak ken dengan senyuman cerah di wajahnya.

"pagi pagi langsung ngajak ke kantin, pasti gak sempat sarapan lagi" tebak axel yang langsung di jawab ken dengan cengiran tak elit

"hah dari cengkraman lu aja gw langsung paham, ya udah lha ayo mumpung masih ada jam sebelum masuk kelas" ucap axel menyetujui ajakan teman nya.

di pertengahan jalan tanpa sengaja axel menabrak tubuh seseorang di koridor kampus saat mereka berdua sedang bercanda, perawakannya besar, tinggi, berotot bagaikan anak gym pada umumnya.

"haiss siapa sih yang ngadang jalan, minimal kalo mau nongkrong cari tempat lain lha....." keluh axel sambil mengusap usap kening nya, namun lengan axel langsung di cubit ken yang malah kelihatan panik, "apa sih" tanya axel dangan tatapan bingung ke arah ken "jaga ucapan mu ell yang kau tabrak itu senior" bisik ken dengan panik.

mendengar itu secara refleks axel menoleh ke arah orang yang ia tabrak dan duar...... nampak sosok manusia yang tak asing bagi axel karena rasanya mereka berdua seperti pernah bertemu di suatu tempat, hanya saja dia mana?.

"hey... yang nabrak siapa yang ngomel siapa, dasar junior gak tau diri" jeletuk salah satu teman laki laki yang di tabrak axel.

"jangan dengarkan ucapan teman ku, dia memang gitu. ngomong ngomong wajah mu nampak gak asing... apakah kita pernah ketemu?" tanya kagan sambil menatap wajah axel di setiap inci tanpa melewatkan apapun.

"ak-...." sebelum axel menyudahi ucapan nya tiba tiba ken menyela omongan mereka berdua sambil menutup mulut axel agar bocah itu tidak sembarangan bicara "haha maaf menyela obrolan tapi sekarang kami masih ada jam kampus, mungkin lagi kali kalian berdua bisa ngobrol panjang lebar di lain waktu" ucap ken sambil menyeret axel pergi dari sana.

"aneh" ucap teman kagan yang bernama valo grahan, sambil memakan kue Snack miliknya yang sudah hilang di ambil axel, "lha kue ku kemana" sambung valo yang baru sadar.

"Gak tau, mungkin di ambil bocah tadi" jawab rekan nya yang bernama Ian

"Sayur asem kenapa gak bisa dari tadi, WOY SNACK GW BALIKIN GAK" teriak valo sambil menunjuk arah Axel dan ken pergi.

"Udah iklasin aja, nih gw ganti" saut kagan sambil mengulurkan uang seratus dolar ke sahabat seperjuangan nya

"Tumben baik biasanya pelit" tanya valo dengan tatapan curiga.

"Mau atau gak nih... Kalo gak mau ya udah ku simpan lagi" jawab kagan sambil menyimpan kembali uangnya

"Etts siapa bilang gak mau ya jelas mau lha..., lagi pula manusia mana sih yang gak suka uang, orang kaya aja masih suka uang" ucap valo sambil merampas uang dari tangan kagan.

"Eh tapi serius deh, tumben lu baik biasanya lu pelit cuy. gak bisa nya lu mau bayarin kue orang lain pasti ada niat tertentu" tebak Ian dengan tatapan serius

"Tau aja" jawab kagan sambil tersenyum.

"Yang mana?, siapa?" Sela Valo penasaran

"Lu bisa gak jangan main sela omongan orang? Gak sopan njir" saut Ian dengan tatapan sinis

"Sttt lu diam, gw lagi kepo cuyy" jawab Valo dengan tangan kirinya menutup mulut Ian

Kagan yang melihat tingkah kedua sahabatnya ini hanya memutar bola matanya malas sebelum ia kembali menatap ke arah Axel yang ada di gedung seberang sana "orang yang ambil Snack lu tadi adalah punya ku, jadi tugas kalian berdua adalah selalu awasi dia apapun yang terjadi" ucap kagan tanpa mengalihkan pandangannya.

𝐓𝐛𝐜, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢𝐚........

Ada yang ingat tinggi badan Nathan gak?? Soalnya author lupa cuyy:')

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 𝑺𝒆𝒂𝒔𝒐𝒏☞︎︎︎2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang