28

554 38 0
                                    

penasaran aku mendongak kan kepala ku dan terlihat lah tiga sosok remaja tanggung seperti Nathan sedang berdiri tepat di depan mata ku, "wahhh beruntung sekali kita malam ini, bisa bertemu dengan anak kucing malang yang sedang menangis" ucap seorang remaja yang sedang memakan permen lolipop, kalo di lihat lihat tinggi nya hampir sama dengan ku.

"hitara jaga mulut pedas mu itu, jika tidak aku mencabik cabik nya sekarang" saut remaja di sebelah nya dengan tatapan tajam, membuat keduanya jadi terlibat cekcok yang cukup menegangkan.

beruntung semuanya langsung mereda saat aku mulai buka suara "ekhem... Permisi tuan tuan, di sisi bukan tempat yang panas untuk melakukan debat, jika ingin berdebat maka pergilah ke pengadilan hukum" ucap ku yang malah jadi pusat perhatian mereka bertiga....

Oh tuhan apa yang terjadi, apakah aku salah menyampaikan kata kata?, egghhh ini sangat memalukan sekali.

"Ide yang bagus, ngomong ngomong siapa nama mu?" Jawab remaja yang di panggil hitara dan dia duduk di sebelah ku.

Wow siapa yang mengira jika ucapan ku barusan malah mendapatkan respon Seperti ini? Wkwkwk, "Axel" jawab ku sambil menatap ke arah nya.

"Ohh nama yang bagus, btw kenapa kau nangis tadi? Apa kau baru saja kecurian? Atau mungkin...... Kau di buang keluarga mu" ucap nya yang langsung mendapatkan pukulan dari remaja yang memberikan ku sapu tangan barusan.

huhuhu cukup mengerikan tapi dia layak mendapatkan nya, lagi pula siapa suruh dia mengejek ku sebagai orang buangan meskipun yang dia sampaikan adalah kebenaran. aku baru saja di buang oleh kekasih ku sendiri, orang yang aku sayang dan cintai selama ini sudah pergi jalan jalan menghabiskan waktu bersama wanita lain, padahal aku ada di sana.

"jangan pedulikan dia, ngomong ngomong nama ku kagan dan itu adikku nama egan, sedang kan yang baru saja ku pukul namanya hitara" ucap pria yang memberikan ku sapu tangan tadi sambil memperkenalkan diri.

aku tersenyum ke arah mereka sebagai jawaban senang bertemu dengan kalian, kami bertiga ngomong ngomong sesaat mengenai kenapa aku menangis tadi dan dengan siapa aku kesini, awal nya aku enggan untuk bercerita tapi jika di lihat lihat lagi.... mereka sepertinya orang baik, jadi aku menceritakan semua kronologi dari awal sampai akhir.

tapi aku menyebut kan bahwa Nathan itu adalah sepupu ku bukan kekasihku, agar mereka gak curiga karena hubungan sesama jenis masih di ilegal di sini :)

Lalu Tiba tiba dari kejauhan Nathan berlari ke arah kami lalu menyeret paksa tangan ku secara tidak sopan agar menjauh dari orang orang tadi.... Sebelum benar benar jauh aku sempat kan diri untuk melambangkan tangan ke arah kagan sebagai bentuk selamat tinggal dan tersenyum sebagai isyarat terimakasih.

Author POV:

"Kak kau percaya tidak dengan cerita anak itu? Kalo aku sih enggak, lagian hubungan antar sepupu mana sih yang sedih saat tinggal di mall? Aku aja sering di tipu egan gak pernah nangis tuh, malahan aku ngamuk kedia karena makan terlalu banyak tapi yang harus bayar malah aku" jeletuk hitara saat menatap bayang bayang kepergian Axel.

"Ya... Siapa suruh ngajak aku ke restoran secara tiba-tiba" saut egan yang tak mau di salahkan

"Ch bilang aja kismin makanya gak mampu bayar, iya kan? Btw utang taruhan kemarin belum lu transfer ke rekening gw" ucap hitara sambil melirik sinis ke arah egan.

"Hutang mu sebulan yang lalu dengan dua Minggu yang lalu aja belum kau bayar, gimana aku mau mentransfer uang kepada mu jika uang ku aja belum kau kembalikan " jawab egan tak mau kalah jika bersangkutan dengan hutang dan uang.

"Emm kalo itu tunggu akan ku bayar nanti" jawab hitara sambil memasang cengiran tak elit dengan kedua jari tangan nya membentuk huruf V

"Hah terserah kau saja" jawab egan yang sudah males menghadapi tingkah adik bungsunya ini.

Selagi dua kakak adik yang umur nya cuman Selis satu tahun, sedang memperdebatkan masalah uang dan hutang taruhan mereka masing masing...... Tanpa mereka sadari kagak sebagai kakak kedua mereka diam diam senyum ke arah Axel pergi

'sayang sekali pria manis seperti dia harus mendapatkan orang tak layak di hidup nya, meskipun mereka adalah sepupu... Aku berani bertaruh satu miliar kepada seseorang jika hubungan mereka tidak akan bertahan lama, tak percaya? Kita lihat saja nanti' batin kagan di balik senyuman, setelah itu mengajak kedua adik angkat nya ini pulang ke rumah.

"Kalian berdua duluan aja, aku Masih ada urusan yang harus di selesaikan kan" ucap egan menolak ajakan saudara nya itu.

"Kemana?" Tanya hitara penasaran

"Bukan urusan mu, sana pulang hus hus di cariin ayah kami gak tanggung jawab ya... Ingat kau Masih dalam masa hukuman, kalo gak pulang tepat waktu nanti kau tidur di luar" nasehat egan setelah itu pergi meninggalkan mereka ke arah yang berlawanan.

"Ch gak di kasih tau pun aku juga ingat kali..." Cibir hitara dengan kesal setelah itu berjalan menuju arah parkiran bawah tanah bersama kagan, "btw gan, soal remaja tadi... Kau sadar gak sih kalo perut dia buncit seperti orang hamil?" Tanya nya yang memulai topik obrolan

"Aku tau, tapi aku gak yakin kalo dia sedang hamil, mengingat pria tidak bisa hamil" jawab kagan seadanya

"Iya.. sih tapi bisa aja itu anugerah Tuhan makanya dia bisa hamil"

"Entah lha, aku kurang yakin mengenai hal semacam itu. Habis nya gak masuk logika aja..... Masa cowok bisa hamil ckckck" ucap kagan sambil cekikikan

"Ch terserah kau aja lha, ngomong ngomong di perjalanan nanti kita singgah ke toko kelontong ya..... Tadi ayah chat aku katanya minta beliin teplon, soalnya teplon di rumah sudah penyok di pukulin ke Daddy.

"Ook"

𝐓𝐛𝐜, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢𝐚........

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 𝑺𝒆𝒂𝒔𝒐𝒏☞︎︎︎2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang