18

846 60 2
                                    

Bagaikan mimpi buruk untuk Nathan, sejak kejadian tadi kemarin malam dirinya jadi tidak di izinkan tidur sekamar lagi dengan Axel, alhasil Nathan harus numpang tidur satu kamar dengan sang adik

'lagi lagi begini, padahal yang cari gara gara adalah Lala, tapi yang menderita malah aku' batin Nathan meratapi nasibnya sekarang.

"Yang sabar ya bang, btw nanti sore ada perlombaan manjat pinang di balai desa, lu mau ikut kami lomba gak? Atau gak ya jadi penonton pun gpp" ucap ado yang berusaha membangun kembali semangat sang kakak.

"Gak" jawab Nathan singkat, ya iyalah enggak kan masih galau gara gara jauh dari belahan jiwa dan raganya.

"Yakin nih gak mau ikut?" Tanya ado memastikan namun jawaban Nathan masih sama dengan keputusan nya yang tadi.

"Ohh ya udah, gw pamit dulu ya bang. Soalnya Mau ke rumah bang bima" pamit ado sambil beranjak bangun dari duduknya.

"Ngapain?" Bingung nathan menatap sang adik.

"Nyusun strategi buat ngalahin lawan nanti, kan kami satu kelompok. walaupun kurang satu orang sih.... Awal nya aku mau ngajak Abang, tapi karena bang Nathan nolak ya udah kamu berlima cuman bisa berjuang sekuat tenaga" Ucap ado dengan nada memelas berharap suasana hati sang kakak luluh dan ikut mereka dalam perlombaan kali ini.

Tapi sayang beribu sayang, jawaban Nathan malah membuat Ado tidak mempunyai harapan lagi untuk tetap membujuk sang kakak, "ohhh, hati hati di jalan" nasehat nathan setelah itu kembali merenung kan nasip nya.

'.....lha, serius nih gak mau ikut?. Minimal berubah pikiran lha kocak, ini kami kekurangan orang bang, bukan kekurangan nasi' batin Ado kesal setelah itu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata untuk sang kakak 'Kalo kek gini caranya..... kami harus ngajak siapa lagi yak? Biar cukup enam orang' sambung nya lagi ketika sedang di perjalanan menuju arah rumah bima.

Titt titt...

Sebuah klakson mobil dari arah belakang telah mengagetkan Ado yang sedang melamun memikirkan orang tambahan di tim mereka. "Kuyang ngepet" umpat Ado yang dengan reflek melompat ke pinggir jalan.

"gitu aja kaget, dasar lemah" ejek seseorang yang baru turun dari mobil, sambil mendekati ado dengan gaya sok cool dan yang pastinya sangat menyebalkan.

"lu lagi lu lagi,perasaan dari awal kita ketemu sampai sekarang itu muka sering banget muncul di depan mata, bisa gak sih sehariii..... aja gw gak liat muka menyebalkan itu?, lagian lu gak Cape apa gangguin gw mulu?" ucap ado dengan nada kesal.

"enggak, sebelum kau bosan menatap wajah ku" jawab argan sambil melipat kedua tangannya di atas dadanya, menatap adi dengan seksama.

"heh, dari awal kita ketemu gw udah bosan liat muka lu, apa lagi sama bau parfum lu yang menusuk-nusuk lubang hidung. buat perut gw mual tau gak" jawab ado sambil melontarkan tatapan risih. setelah itu ia pergi meninggalkan argan sendirian.

'sebau itu kah parfum ku?' batin argan sambil mencium bajunya sendiri. "aku rasa dia benar, seperti nya aku harus ganti merek parfum lagi agar dia betah di dekat ku'' sambung nya lagi, sambil berjalan menuju arah mobilnya untuk melaju kembali, pergi ke jalan raya menuju toko parfum.

disisi lain, ray yang baru saja pulang kerja dari bengkelnya bang ucap.... langsung di sambut oleh bau yang menurut nya tak asing dari dari arah dapur. setelah di intip ternyata dua sahabat nya lagi mencoba resep masakan baru yang di pelajari lewat internet.

melihat itu.... ray yang memang sudah hafal dengan hasil masakan mereka berdua, langsung lari terbirit-birit. untuk menjauh dari area kos kosan 'sial aku pulang di saat yang tidak tepat' batin ray di sela pelarian nya.

namun di pertengahan jalan, tak sengaja ray bertemu dengan bima yang lagi berjalan menuju arah kosan mereka "etttss mau kemana lu?" tanya ray yang menghalang perjalanan bima.

"ke kosan kalian berdua" jawab bima tanpa ragu.

"Aku saranin jangan sekarang kalo gak mau lidah lu mati rasa" saran Ray sampai melihat sekeliling, memastikan posisi mereka aman.

"Hahhh..? Maksudnya" bingung bima sambil mengerucutkan kedua alisnya secara bersamaan.

"Aduhh..., sekarang bukan waktu yang tepat untuk minta penjelasan, yang terpenting sekarang... Lu kabur bareng gw sampai mereka...-" belum sempat Ray menyudahi kalimatnya.

Dari arah belakang suara axel sudah membuat bulu kuduk nya merinding seperti Habis melihat setan, "RAY, BIMA. KALIAN BERDUA NGAPAIN DI SANA? AYO MASUK SINI, KEBETULAN KAMI BERDUA BARU SELESAI MASAK TADI" teriak Axel dari kejauhan, membuat Ray tak bisa berbuat apa-apa.

'dah lha tamat sudah riwayat ku hari ini, tapi sebelum itu........ izinkan aku mengucapkan kata kata terakhir. selamat tinggal dunia, selamat tinggal pekerjaan, selamat tinggal rumah, selamat tinggal ayah ibu, selamat tinggal Kenji dan selamat tinggal semuanya. Aku Sayang kalian...... tunggu apa yang baru saja aku katakan tadi? Tidak tidak tidak aku yakin pasti ada cara lain untuk menghindari makanan mereka, ya... aku yakin itu' batin Ray yang sudah memasrahkan hidup nya.

bima yang melihat keanehan Ray hanya bisa geleng-geleng kepala tak paham, dengan apa yang terjadi dan bagaimana nasip mereka selanjutnya.

𝐓𝐛𝐜, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢𝐚........

Gara gara tugas sekolah aku jadi melantar kan tugas ku sebagai author, aku harap kalian bisa memaklumi kondisi ku untuk sekarang, tapi aku janji kalau sudah lulus nanti aku akan kembali up seperti biasa.

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 𝑺𝒆𝒂𝒔𝒐𝒏☞︎︎︎2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang