57

1K 105 9
                                    

Happy Reading 💙

Duchess rosella dan duke harvey juga matthias dan lily telah meninggalkan pasar raya, ke empatnya saat ini melanjutkan perjalanan ke kerajaan alaida setelah mengambil barang-barang mereka yang ada di penginapan

Setelah kepanikan yang dialami duchess rosella tadi, membuat duke harvey bertanya-tanya ada apa dengan duchess itu. Duchess rosella yang tak ingin suaminya khawatir pun akhirnya menceritakan kepanikan dirinya tadi saat mereka sudah berada di dalam kamar penginapan

"Yang mulia, maafkan aku karna membuatmu khawatir, tapi tadi aku bertemu dengan putra mahkota kerajaan ezensia, dan putra mahkota itu sebenarnya pernah membuatku sangat kesal. Saat itu aku ingin berangkat mencarimu, dan dia tiba-tiba datang mengangguku dan membuatku begitu kesal, jadi karna itu aku mencoba menghindarinya sebab takut dia akan mengenaliku dan akan menganggu ketenangan kita. Bukankah kau sangat tak suka diganggu? akan jadi masalah jika kalian berselisih nanti"

Perkataan dari mulut duchess rosella membuat duke harvey menghela nafas tak percaya, bagaimana tidak hanya karna alasan seperti itu, gadisnya sampai bersembunyi. Bahkan pikirannya pun sudah menerka-nerka sejauh itu

Bukannya marah, duke harvey malah merasa gemas karna melihat sikap polos gadisnya, duke harvey pun kembali menghela nafas lalu tersenyum tipis dan membawa tangannya mengelus pucuk kepala gadisnya

"Lain kali, jika seperti itu tak usah menghindar hm? jika dia berani menganggumu aku akan mematahkan tangannya" sontak duchess rosella melotot tak percaya

"Yang mulia!! yang benar saja huhh..justru karna aku tak ingin kau melakukan itu makanya aku menghindarinya" duke harvey hanya terkekeh melihat wajah istrinya yang terlihat konyol

"Baiklah-baiklah, tapi aku serius sayang, jika dia menganggumu aku tak akan tinggal diam"

Duchess rosella kembali terkejut kali ini karna perkataan sayang yang di ucapkan sang duke membuat dirinya bersemu malu, bahkan kini duchess rosella tak bisa menahan senyum yang akan tercetak di wajah bersemu merahnya itu

"Kau menggemaskan sekali, kemari" duke harvey yang begitu gemas pun terkekeh lalu membawa duchess rosella ke pelukannya. Mereka pun berpelukan dengan nyaman sembari duke harvey sesekali menciumi pucuk kepala duchess rosella

"Yang mulia, sebaiknya kita berangkat ke istana sekarang, aku begitu merindukan orang tua dan kedua kakakku"

Mereka pun telah melepas pelukan dan saat ini duchess rosella telah berdiri ingin bersiap-siap, tapi tarikan tangan dari sang duke membuatnya terduduk kembali. Duchess rosella sedikit tersentak lalu menatap heran ke sang duke yang memasang ekspresi tak terbaca

Duchess rosella yang memperhatikan gerak-gerik suaminya yang nampak sedikit aneh karna sesekali menghela nafas itu pun membuka suara karena seolah bisa menebak ke khawatiran yang di alami suaminya saat ini

"Yang mulia, jangan khawatir aku akan selalu berada di sampingmu saat di istana nanti, aku tau kau menghawatirkan tentang ibu dan ayahku juga kedua kakakku, bukan? tapi tak perlu khawatir mereka begitu baik bahkan sangat baik"

Duke harvey menggeleng pelan dan sesekali menghela nafas akan perkataan itu, karna jujur saja ia memang merasa gugup dan sedikit khawatir, tidak biasanya ia merasa seperti ini bahkan bisa dibilang ia tak pernah merasa gugup untuk bertemu seseorang sebelumnya

Mencoba tak menghiraukan rasa khawatirnya itu, duke harvey pun mengontrol kembali ekspresinya agar terlihat biasa saja, lalu berdehem singkat

"Aku tak khawatir duchess, aku baik-baik saja. Sebaiknya kita berangkat sekarang"

Become The Duchess Of LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang