Jangan lupa follow Kaka,,
Selamat membaca 🥰
Sorry banyak typo,,Pagi yang cerah sama seperti gadis yang kini setia menunggu didepan kost milik haizan,gadis itu menggerutu kesal sebab haizan sama sekali tidak merespon panggilan juga ketukan dipintu kostnya,ini sudah hampir terlambat berangkat sekolah tapi Nina masih sibuk mengetuk keras pintu kost milik haizan,lelah dengan apa yang dilakukan nya lantas dengan segera dirinya menghubungi sahabat dari haizan,sengaja sebenarnya sebab tadi sebelumya Rendra iya benar Rendra, meminta dirinya untuk membangunkan haizan tapi sampai sekarang pintu itu masih tertutup dan terkunci rapat,setelah beberapa menit menunggu akhirnya Rendra datang,tidak sendiri sebab jenovan juga ternyata ikut dibelakangnya,
"Gimana nin?
"Gak bisa ren,susah banget dari tadi gak nyaut nyaut"
Tok
Tok
Tok
"Haizan,Lo baik baik aja kan didalem!!
Teriak jenovan,tangannya masih setia mengetuk pintu kost,panik, khawatir menjadi satu, sementara Nina sendiri masih sempat mencuri curi pandang pada Rendra yang kini berdiri disampingnya,jangan salah Nina ternyata selama ini menyukai Rendra, begitupun sebaliknya tapi sayangnya Rendra belum siap jika harus memulai segalanya bersama Nina,dirinya masih memikirkan perasaan haizan yang sialnya dia pun tau jika haizan menyukai gadis yang dia sukai juga,
Balik lagi kecerita saat ini,merasa tidak ada pilihan jenovan hampir saja mendobrak pintu itu jika haizan tidak cepat membukanya,wajah pucat pasi seperti mayat hidup juga mata yang memerah, tangan penuh luka nya setia meremat perut,tubuhnya bersandar pada samping pintu,mata sayu itu menatap ketiga orang didepannya,berbayang sungguh haizan tidak bisa menatap jelas wajah mereka,
"Anjir!!
"Jenovan?
Ucap haizan sembari kembali menutup matanya sebab rasa pusing yang menghampiri nya
"Iya ini gue"
Jenovan maju lalu meraih tangan haizan dan kembali membawanya masuk kedalam kostan nya,
"Tiduran aja,badan Lo panas banget"
"Pusing"
Keluh haizan,membuat jenovan malah tersenyum dibuatnya,
"Gue buatin bubur dulu,nanti makan terus minum obat biar pusingnya hilang"
"Sakit"
"Mana yang sakit?
"Semua,badan aku sakit semua"
Keluhan dengan mata yang terpejam erat itu berhasil meremat dada jenovan juga Rendra yang kini berdiri diambang pintu
"Nanti habis minum obat pasti sembuh"
Rendra maju mendekat lantas mulai menyelimuti tubuh bergetar haizan,kegiatannya terhenti tepat saat dirinya melihat luka pada sikut milik haizan
"Anjir!!kenapa ini?bilang sama gue ini kenapa haizan?
"Motor"
"Siapa?motor apa?bilang sama gue biar gue susul"
"Jangan!!sakit,aku sakit,jangan"
"Sialan emang tuh orang,mana lagi yang luka?
"Lutut
Belum selesai haizan berbicara Rendra sudah dengan cepat membuka kembali selimut yang membungkus tubuh haizan,wajahnya memerah menahan marah begitupun dengan jenovan yang terlihat seperti ingin menonjok seseorang saja,
"Jangan marah,Rendra jenovan jangan marah"
Haizan mendudukkan tubuhnya saat dirasa kedua sahabatnya tidak merespon ucapannya,
"Gue nganterin Nina kesekolah dulu,Jen tolong obatin dulu lukanya,gue nanti balik sekalian beli bubur sama obatnya"
"Rendra,jangan marah
"Gue gak marah sama Lo,gue cuma kecewa sama diri gue sendiri karna gak bisa jaga Lo sebaik gue jaga diri gue,harusnya semalem gue gak biarin Lo pergi gitu aja"
"Bukan salah kamu,ini salah aku karna gak hati hati"
"Jeno
"Sini gue obatin!ren Lo berangkat sana,kasian si Nina nungguin didepan"
"Yaudah gue berangkat dulu,nanti balik lagi"
Hening setelahnya,jenovan sibuk membersihkan luka pada sikut juga lutut haizan,sesekali haizan meringis menahan sakit saat tetes demi tetes obat merah membasahi permukaan lukanya,matanya menatap jenovan yang sama sekali tidak bersuara,
"Jeno
"Udah selesai,tidur dulu aja ya,nanti kalo Rendra udh balik gue bangunin"
"Jangan ikutan marah ya?aku takut"
"Gue gak akan marah,tapi gue gak jamin kalo jingga gak marah"
"Jangan bilang,biarin aja,dia baru aja bahagia jadi jangan ganggu hari bahagia dia"
"Iya iya,udah tidur sana,gue juga mau tidur"
"Kamu gak ke sekolah ?
"Gak,hari ini gue mau bolos"
"Kalo karna jagain aku mending jangan,sekolah aja jeno,aku bisa sendiri "
"Bodo amat gue ngantuk"
Jenovan membaringkan tubuhnya disamping haizan,tidak membiarkan haizan bersuara kembali,
"Tidur!!gue marah kalo Lo gak nurut"
Berhasil,belum selesai jenovan berbicara haizan sudah membaringkan tubuhnya membelakangi jenovan,tak ingin ambil pusing dengan haizan yang terlihat kesal padanya jenovan justru dibuat senyum senyum sendiri melihat haizan yang tertidur dengan mengerucutkan bibirnya,,
"Cepet sembuh,kalo Lo sakit gue harus gimana zan?
Gimana sampe sini?
Jangan lupa voment ya,,Follow akun author juga ya:)
Bye👋
KAMU SEDANG MEMBACA
aku?ada?
Короткий рассказyang ada saja belum tentu dianggap,, apalagi aku yang hanya orang baru?