Jangan lupa follow Kaka
Selamat membaca 🥰
Sorry banyak typo,,,Sudah berjalan 2 Minggu dari pertengkaran nya dengan Rendra,dan sampai saat ini haizan masih belum juga bertemu dengan ketiga sahabatnya itu,selain karna dirinya sibuk bekerja,haizan juga enggan mengakui bahwa kini dirinya lelah sebab perlakuan Yuka yang sudah melewati batas,luka pada sudut bibirnya jadi salah satu contohnya,pukulan yang Yuka berikan tempo hari berhasil meninggalkan jejak,hanya karna dirinya enggan membelikan rokok dan lagi saat itu tubuhnya memang sedang tidak baik baik saja,
Mengadu?
Pada siapa?
Devano?sang Abang tengah disibukan dengan urusannya dirumah sakit,sesekali mereka bertemu hanya untuk makan bersama,sengaja haizan tak pernah mengizinkan devano untuk berkunjung ke kostnya,takut takut jika keadaan tidak berpihak padanya,
Hups
Helaan nafas haizan hembuskan,matanya masih fokus mengedar pada parkiran sekolah yang masih ramai,berdiri disamping gerbang sekolah yang dulu pernah dia singgahi untuk menuntut ilmu
Benar
Hari ini haizan memilih menemui ketiga sahabatnya,entah kenapa rasanya haizan sudah ingin bercerita banyak pada ketiganya,haizan rindu Omelan Rendra,haizan rindu rengekan jeno pun dengan perhatian jingga, niatnya hari ini haizan akan meminta maaf dan menceritakan semua hal yang menurutnya bisa dimaafkan ketiga sahabatnya,sampai saat dimana matanya berhasil menemukan atensi ketiga sahabatnya,tangannya melambai guna menunjukan keberadaan nya,senyum pada bibirnya mengembang saat tepat tatap keempatnya berhasil bertemu,mengangkat sekerek pada tangan kirinya yang berisikan beberapa cemilan berharap ketiganya tergiur dengan tawaran yang jarang haizan lakukan,
Sampai pada titik dimana binar matanya meredup lantas bibir itu kembali mengatup melihat bagaimana ketiganya menghindarinya dengan memasuki mobil jeno secara bersamaan tanpa peduli dengan haizan yang kini masih berdiri disana,lagi tatap mereka bertemu sesaat setelah mobil yang dikendarai jeno melintas melewatinya lantas melaju meninggalkan nya,
Loh bukannya dia dikeluarin ya dari sekolah?
Oh dia kan yang gak bayar SPP itu ya
Sekarang sendiri ya, sahabatnya udah pada lupa Sama dia,
Lagi jingga,Rendra sama jeno mana mau temenan sama anak miskin kayak dia
Bau anjir,tuh baju kayaknya gak pernah dicuci,kumel banget
Udah gak diakuin orang tuanya,dibuang temen lagi hahaha,kasian banget hidupnya
Bisikan bisikan yang sialnya dapat haizan dengar itu berhasil meninggalkan sesak Didadanya,kepalanya menunduk guna melihat penampilan nya kali ini,baju lama yang kebesaran,celana selutut nya yang kusam juga sendal jepit yang memperlihatkan kaki kotornya sebab belum sempat bersih bersih setelah tadi selesai bekerja,langkahnya dia bawa berbalik lantas segera pergi dari sana,setelah merasa sudah jauh dirinya melangkah,kakinya dia bawa masuk kedalam gang kecil yang gelap,tubuhnya merosot dengan tangan yang sibuk meremat dadanya yang sesak,tangisnya pecah,membuat siapapun yang mendengar pasti akan ikut menangis,sesakit itu ternyata,dan haizan dapat menahannya sampai saat ini,
Tangannya dia bawa guna membuka keresek yang tadi dia bawa,meraih susu kotak juga roti yang sengaja dia beli menggunakan sisa uangnya hari ini,dengan harapan bisa kembali damai dengan sahabat nya,membuka roti lalu memakannya begitupun dengan susu kotak yang langsung dia minum,
"Enak,,i,,ini,,enak kok,enak banget ,,hiks,,"
Ternyata benar makan dengan disertai tangisan itu tidak enak,padahal haizan sengaja membeli makanan baru,alih alih kembali dengan kebiasaan nya yang membeli barang kadaluwarsa,demi ketiga sahabatnya haizan tak pernah lagi membeli barang kadaluwarsa itu,tapi sayangnya usahanya belum selesai sampai saat ini..
BRAKK
Haizan memejamkan matanya sesat setelah dirinya berhasil mengunci diri dikamar nya,benar sudah jalan 2 Minggu ketiga teman Marsel menjadikannya kacung,tidak hanya lelah tapi juga sakit diseluruh badan akibat perlakuan kasar mereka dapat haizan rasakan,ditengah kost nya kini mereka tengah asyik meminum minuman yang seharusnya dihindari,gedoran pada pintu kamarnya berhasil membuat haizan menggigit bibirnya takut,jika dalam keadaan mabuk seperti sekarang biasanya Yuka dan kedua temannya suka dengan lancang memukul nya,untuk itu bersembunyi adalah pilihan yang baik untuk haizan,
Hening
Haizan rasa Yuka dan kedua temannya sudah pergi,menghela napas lega dengan mata yang masih fokus menatap pintu kamarnya yang tertutup
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu berhasil membuat haizan bangkit dari duduknya, langkahnya dia bawa mendekat pada pintu yang sengaja dia kunci,suara ribut Yuka juga temannya sudah tidak terdengar dan kini ketukan pintu kembali haizan dengar,perlahan tapi pasti haizan mulai memutar kunci pintu kamarnya,lantas dengan perlahan pula dirinya memberanikan diri membuka pintu kamarnya perlahan,
Brak
Pintu kamarnya dibuka paksa,membuat haizan mundur beberapa langkah, menghindari amukan dari orang dihadapannya
"Kenapa dikunci?
Ditempatnya haizan hanya bisa berdiri mematung melihat seseorang yang kini menatapnya tajam, tangannya saling bertaut,matanya mengedar, fikiran nya buyar entah kemana,
"Papa tanya kenapa dikunci haizan?
"Pa,,
"Siapa?siapa yang berani berantakin kost kamu?temen? sahabat?kamu minum?atau kamu sendiri yang berantakin kost kamu?
Haizan menggeleng,lantas tatapnya beralih menatap ranya yang datang dengan beberapa plastik berlogo ayam ditangannya,matanya mengedar tak percaya dengan apa yang dilihatnya,sampai akhirnya mata mereka bertemu,haizan memilih membuang muka lantas kembali menunduk
"Mas?
"Apa anak anak yang baru aja keluar itu temen kamu?
Haizan menggeleng cepat,dengan bibir yang mulai bergetar,jujur saja haizan sedikit takut,ditambah tubuhnya yang memang kelelahan setelah siang tadi dirinya berkerja,dan pulang disambut dengan pukulan juga perintah perintah yang tak penting dari Yuka,
"Lalu siapa mereka?kenapa ada disini?
Ranya yang faham kondisi haizan lantas memilih melerai dengan cara menarik haizan untuk kemudian membawanya masuk kedalam kamar anak itu,haizan sendiri hanya mampu menurut sampai saat dimana ranya memintanya duduk diatas kasur miliknya,
"Mama obatin ya"
Suara lembut itu mengalun dengan tangannya yang mulai sibuk Meraih kotak obat milik haizan,perlahan ranya mulai membersihkan dan mengobati beberapa luka pada wajah dan tangan haizan,mata haizan masih fokus menatap wajah cantik yang selama ini ingin haizan sebut mama jika diizinkan,
"Sudah selesai"
Tepat setelah ucapan ranya terlontar,wajah yang sedari tadi menatapnya kini memilih menunduk enggan untuk kembali menatapnya,tangannya saling bertaut membuat ranya segera menggenggam nya,lantas ikut duduk disamping haizan,
Merasa bingung dengan perlakuan ranya,haizan menatapnya penuh tanya, sementara ranya sendiri malah membalas tatapan itu dengan senyum yang haizan sendiri merasa tenang melihatnya,
"Maafin mama ya,mama telat jemput adek"
✌️😭
Sorry ya lama up nya😅
Ada yang kangen?
Voment nya ramaikan ya biar author semangat💪
Hahah
Bye👋
KAMU SEDANG MEMBACA
aku?ada?
Short Storyyang ada saja belum tentu dianggap,, apalagi aku yang hanya orang baru?