_07_

2.5K 152 3
                                    

Jangan lupa follow Kaka
Selamat membaca 🥰
Sorry banyak typo,,

Pagi ini penghujung bulan Juni,remaja yang seharusnya menimba ilmu di sekolahnya harus merelakan waktunya hanya untuk berdiam diri di kasurnya dengan pandangan yang tak lepas dari jendela kamarnya,hujan,iya benar pagi pagi sekali ibu kota Jakarta ini diguyur hujan yang cukup deras,haizan yang memang tidak ada pilihan lain selain berdiam diri dikos nya sebab percuma jika dia berangkat pun sudah dipastikan baru berapa langkah dari pintu,tubuhnya sudah pasti akan basah,menghela nafas lantas kembali mengecek ponselnya yang sama sekali tidak ada notif dari siapapun,memangnya dia menunggu pesan dari siapa?kenyataannya sahabat sahabat nya pun pasti memilih untuk tidur kembali ketimbang mengabarinya untuk bersekolah,

Beranjak lalu keluar dari kamarnya,berjalan menuju dapur adalah tujuannya,tangannya terangkat guna membuka laci yang biasa dia gunakan untuk menaruh beberapa makanan,kosong,,hanya tersisa 1 mie instan yang sayang nya haizan ragu untuk memakannya,sebab jika dirinya memakan mie itu sekarang maka sudah dipastikan besok dirinya akan kelaparan,uang pemberian ayahnya sudah menipis,bahkan mungkin dalam hitungan hari akan segera habis,meski begitu haizan tetap bersyukur terlebih saat ini dirinya sudah mendapatkan pekerjaan yang menurut nya cukup untuk keseharian nya,benar seminggu lebih ini haizan sudah bekerja di sebuah kedai sederhana,tugasnya hanya mengantarkan makanan,dengan sepeda pemberian ayahnya itu haizan sedikit terbantu,dan untuk gaji haizan sendiri memilih untuk menerima sedikasihnya sebab tidak ada patokan dirinya akan mendapat orderan banyak,sebab kendaraan yang digunakan nya tidak dapat menempuh jarak jauh, sebenarnya lebih pada tubuh haizan sendiri yang menolak untuk mengayuh sepedanya terlalu jauh,

Tok

Tok

Tok

Ketukan pada pintu kamarnya berhasil membuatnya segera beranjak membukakan pintu melihat siapa yang hujan hujan seperti ini datang ke kos nya,

"Nina?

"Hai"

"Kenapa kesini?ini hujan Nina,baju kamu jadi basah"

"Berisik Lo!mending suruh gue masuk dulu,cepetan diluar dingin"

Serobot gadis itu lantas segera memasuki kosan laki laki dihadapannya,tanpa menutup pintu haizan membiarkan gadis itu masuk,menghela nafas lantas bibir itu menyunggingkan senyumnya melihat gadis dihadapannya sibuk dengan ponselnya sendiri,duduk lesehan dengan beralasan karpet tipis, haizan menggelengkan kepalanya heran,sebab gadis itu datang hanya untuk bermain ponsel,

"Siapa kali ini yang buat mood kamu jelek?

Benar,haizan tau kebiasaan gadis itu,jika mood nya sedang tidak baik pasti dirinya akan datang hanya untuk sekedar bermain ponsel bahkan bisa sampai ketiduran,tenang,,tidak sampai menginap kok,sebab haizan selalu memanggil ayah atau kembaran dari gadis itu hanya untuk menjemput,atau kadang kembaran nya sendiri yang akan datang menjemput,

"Chelo,Dady juga momy"

"Semuanya dong?kenapa?

"Mereka pergi gak bilang bilang,ninggalin gue sendiri dirumah"

"Sekarang mereka masih diluar?

"Iya,"

Jawaban singkat tanpa tatap itu berhasil membuat haizan mengangguk lantas ikut duduk disamping si gadis

"Lo gak ada makanan?

"Kamu lapar?

"Make nanya lagi,gue ngomong karna gue laper"

"Aku masakin mie instan mau?

Tawar haizan,melupakan fakta bahwa hanya itu satu satunya bahan makanan yang kini dimilikinya,

"Emang ada?

Pertanyaan Nina berhasil membuat haizan mengangguk,lantas dirinya segera beranjak menuju dapur guna memasak mie instan yang sialnya hanya tinggal satu itu,lalu bagaimana dengan dirinya?tak apa haizan akan memikirkan nya nanti,untuk kali ini biarkan haizan mengembalikan mood gadis itu terlebih dahulu,

Lain haizan lain pula jingga,kini sahabat baik haizan itu tengah sibuk menyiapkan beberapa lauk diatas meja makan,dirinya memasak ditemani sang ayah,guna menyambut calon istri dari sang ayah, sebenarnya hari ini bukan pertemuan pertama jingga dengan calon ibunya,setelah 5 tahun sang bunda meninggal kini ayahnya telah menemukan wanita yang nyatanya berhasil mengambil hatinya,tentu jingga tak ingin menjadi penghalang kebahagiaan sang ayah,untuk itu dirinya menerima setiap hal apapun yang ayahnya beri dan mau,

"Udah selesai?

Suara sang ayah berhasil menginterupsi nya yang tengah sibuk menata lauk yang baru saja selesai dimasak

"Liat yah,rapi kan?dan pastinya enak"

"Pinternya anak ayah,makasih ya,,siap siap gih,Tante Indy sebentar lagi nyampe"

"Mama Indy kan yah bukan Tante lagi"

"Heh,belum sah loh nak,tapi gak papa kalo kamu mau"

"Mau kok yah selagi itu buat ayah bahagia,jingga juga bahagia"

"Syukur kalo gitu,ayah seneng dengernya,udah gih siap siap,nanti bisa bisa ayah dirujak sama Tante Indy karna ngebiarin anaknya masih didapur"

"Iya ayah iya,yaudah jingga naik ya"

Setelah itu jingga memilih untuk membersihkan diri dan mengabari sahabat sahabat nya,hari ini dirinya mengambil libur sehari selain karna hujan juga karna acara keluarga ini,selama mengenal Indy,wanita yang akan menjadi ibu sambungnya jingga rasa tak ada kejanggalan sebab wanita itu sangat amat baik,sudah beberapa kali dirinya bertemu dan menghabiskan waktu bersama dan puncaknya hari ini sebab sang ayah akan membicarakan keseriusannya,dan jika Tante Indy menyetujui nya maka kemungkinan pernikahan pun akan segera dilakukan,untuk ketiga sahabatnya jingga belum sama sekali bercerita entah kenapa tapi jingga rasa hal itu tidak perlu,dan mungkin akan jauh lebih baik memberi kabar dan mengundang mereka nanti saat pernikahan sang ayah,selesai dengan bersih bersihnya jingga kembali turun dan memulai segalanya setelah makan bersama, pembahasan yang hanya mereka mereka saja yang tau..









Sampe sini dulu
Bye👋

Jangan lupa voment nya Kaka🥰

aku?ada?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang