_16_

1.6K 121 10
                                    

Jangan lupa follow Kaka,
Selamat membaca 🥰
Sorry banyak typo,,,





Lain dengan haizan lain pula jingga,anak itu kini tak bisa fokus belajar sebab bangku disebelahnya masih kosong,haizan tadi dipanggil keruangan guru tapi sampai jam kedua anak itu juga belum kembali,entah berapa kali dirinya diam diam mengirim pesan yang semoga segera dibaca oleh haizan,hatinya sedikit khawatir dan kali ini jingga berani bertaruh akan melakukan apapun jika sesuatu terjadi pada haizan,

Tring

Suara notifikasi yang masuk pada ponselnya berhasil menyita perhatian guru didepan,dengan segera jingga menatap fokus berpura pura seolah bukan ponselnya lah yang berbunyi,dirasa aman dirinya segera membuka pesan yang baru saja masuk,dan sayangnya pesan itu berasal dari sang ayah,tak ingin berharap lebih jingga kembali menaruh ponselnya pada laci meja dan lagi lagi niat itu urung saat panggilan masuk berasal dari nomor haizan,dengan segera tanpa memperdulikan peringatan dari guru jingga mengangkat penggilan itu,dan seketika tubuhnya dia bawa lari sekuat tenaga tak sedikitpun menoleh ataupun mengajak kedua sahabatnya yang kebingungan

"Anjir jing,Lo mau kemana?

"Rendra ucapannya!!

Guru memperingati saat Rendra dengan keras memanggil jingga yang sudah berlari keluar kemudian disusul jenovan dan lagi Rendra dibuat heran dengan keduanya

"Pak

"Duduk Rendra,biarin temen kamu kena hukuman nanti"

"Yaudah"

"Kenapa?

"Hehe enggak pak,maksud saya bodo amat dah pak,kasih saya hukuman aja,saya izin keluar ya ngejar dua peliharaan saya"

Ucapan Rendra berhasil membuat teman sekelas mereka tertawa,sementara dalang utama nya sudah berlari mengejar kedua sahabatnya,

"Jing,,ga,sa,,kittt,,gu,,dang,,daa,,rah"

Jingga meremat ponselnya yang masih berada di telinganya,suara nafas haizan yang lemah masih terdengar disana,sungguh siapapun itu jingga berani bersumpah dirinya akan membalas setiap perlakuan yang dilakukannya pada haizan

Brak

"HAIZAN!!

Mata jingga melotot saat melihat haizan yang kini duduk bersandar pada tembok yang dibelakangnya sudah kotor karna darahnya,lantas mata itu mengeder pada betis sahabatnya yang juga mengalirkan darah

"Zan,,Lo

Merobek paksa baju seragamnya jingga dengan segera menahan pendarahan pada belakang kepala haizan,tangan satunya dia gunakan juga untuk menahan darah pada betis sahabatnya dengan sapu tangan yang biasa dia bawa

"Ji,,ngga,hehe,maaf,,nge,,re,,potin"

Lirihan dengan senyum pada bibir pucat itu berhasil membuat jingga segera memeluk tubuh yang kini terasa dingin,air mata jingga menetes seiring dengan pelukannya yang semakin mengerat

"Anjir capek gue ngejar,,BANGSAT!!siapa yang bikin Lo kayak gini?

Jenovan yang baru saja tiba di buat marah melihat haizan yang terluka cukup banyak,juga darahnya yang berada dimana mana

"Siapa?bilang sama gue?AKHHH ANJING!!GAK BAKAL GUE MAAFIN SUMPAH!!

"Kena

Lagi suara Rendra kembali terdengar dirungu haizan yang kesadaran nya menipis,senyum itu masih sama terukir manis pada bibir pucatnya, sementara Rendra sendiri masih mematung ditempatnya

"Ma,,kasih"

Jujur haizan merasa beruntung bisa bertemu dengan tiga orang yang kini menghampirinya,itu tandanya dirinya masih diterima bukan?

"Bangun!bawa ke rumah sakit dulu!

Rendra menarik jingga dari pelukan haizan,tangannya dengan segera membantu jenovan mengangkat haizan guna menaiki punggung jenovan,tanpa menunggu lama jenovan dengan hati hati membawa haizan yang berada digendongannya menuju parkiran sekolah,

"Gue,,ren gue gagal,haizan

"Kita semua gagal bukan?gak cuma Lo jingga,kita bertiga gagal jaga haizan,ayo susul haizan ,dia pasti butuh kita,apalagi elo,stop buat nyalahin diri sendiri,nyata nya kita semua salah jingga"

"Harusnya tadi gue ikut waktu haizan dipanggil

"Telat jingga,kita cari pelakunya kalo bisa gue bunuh sekalian"

"Ayo,kasian haizan"

Dengan paksa Rendra tarik tangan jingga yang sudah dipenuhi darah haizan,langkahnya dia bawa sesegera mungkin, fikirannya berkecamuk kemana mana,tangan satunya mengepal seiring dengan emosi yang memenuhi hatinya,dan saat itu juga langkahnya terhenti saat jingga meraih tangan Rendra membuat rematan tangan itu kembali semula

"Jangan ditahan,kalo mau marah marah aja Rendra"

"Gue mau marah tapi gue gak tau harus marah sama siapa"

"Ayo temuin haizan,kita bicarain semua nya bareng bareng"

Kali ini jingga yang menarik Rendra dan membawanya kembali melangkah guna mengejar jeno yang sudah terlebih dahulu pergi,



Disebuah ruangan yang minim pencerahan beberapa orang tengah berkumpul membahas permasalahan yang tengah mereka hadapi, permasalahan yang sayang nya dibuat sendiri tanpa dirundingkan terlebih dahulu,dan hal itu yang kini menjadi topik utama dalam berkumpulnya Genk yang dikenal menyeramkan sekampus, SCORPION itu nama Genk nya dan Yuda adalah pemimpin dari genknya,masalah kali cukup membuatnya menahan amarah sebab Marsel,anak buahnya yang sangat dia sayangkan bertindak tanpa seiizinnya,dan lebih disayangkan lagi adiknya lah yang menjadi perantara kejahatan yang diminta Marsel

"Gue gak mau tau,kalo sampe adek gue kena,Lo orang pertama yang gue cari"

Suara dingin Yuda berhasil membuat bulu kuduk siapapun berdiri, bagaimanapun Yuda disini adalah ketuanya dan setiap anak buahnya harus selalu melapor padanya dan melakukan apapun atas seiizinnya,kali ini Marsel benar benar membuat Yuda marah,adiknya jigar selama ini dibayar oleh Marsel hanya untuk membuly haizan yang notabennya adalah adik dari Marsel,Yuda pun tak habis fikir dengan itu, meskipun hubunganya dengan jigar tidak baik tetapi jika hal seperti ini bersangkutan dengan sang adik Yuda tidak akan tinggal diam,

"Lagian sel,haizan itu bukannya adek Lo?Setega itu Lo dengan sengaja meminta jigar juga teman temannya yang psikopat itu buat buly adek Lo?

"Dia bukan adek gue"

"Tapi dia masih sedarah sama Lo,harusnya lo bisa lebih berhati hati kalo soal nyawa,adek gue bisa aja langsung bunuh tuh anak kalo dia mau"

"Bunuh aja"

"Lo gak bakal nyesel?dan lagi gue gak mau Genk ini berurusan sama hal hal kayak gitu lagi,

"Berhenti sebelum Lo nyesel

"GAK!!gue gak bakal nyesel,dia emang pantes dapetin itu!!

"Terserah,jangan lupa bayaran adek gue,dan inget orang pertama yang gue cari kalo adek gue kenapa Napa itu Lo!!faham?

"Kosongin markas,gue lagi butuh sendiri"

Dan ya setelah Yuda berucap demikian maka seluruh anggota scorpion segera keluar begitupun dengan Marsel yang keluar dengan tangan yajg mengepal erat,

"Kalo gitu biar gue sendiri yang turun tangan"

Setelahnya Marsel pergi begitu saja,tanpa peduli dengan beberapa pertanyaan dari teman temannya,





Gimana nih?

Sampe sini dulu ya,maaf kalo ngebosenin ya,,

Jangan lupa voment ya,,

Besok author gak janji up ya,,soalnya lagi sibuk nih dikejar kerjaan:)

Bye 👋

aku?ada?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang