Jangan lupa follow Kaka,,
Selamat membaca 🥰
Sorry banyak typo,,,Hari itu tepat saat haizan jatuh sakit,ketiga sahabatnya memilih menginap dan mengurus haizan,benar ketiganya termasuk jingga,apa kalian tau alasan jingga berada di kost an nya karna ulah siapa?
Nina
Ya gadis itu dengan santainya menjawab pertanyaan jingga yang saat itu heran sebab ketiga sahabatnya tidak masuk bersamaan,dan dengan kabar tersebut juga jingga ikut membolos sampai akhirnya sekarang dia berada disini dikost haizan,
"Makan yang bener!
Mengerucutkan bibirnya haizan dibuat takut oleh jingga yang terlihat masih marah,tadi saat jingga tiba di kostnya tepat pula dengan Rendra yang juga baru sampai membawa bubur miliknya,jenovan juga Rendra habis diomeli jingga begitupun dengan haizan yang sekarang tengah disuapi,
"Jangan marah"
"Lo yang bikin gue marah"
"Aku gak mau ganggu hari bahagia
"Persetan dengan hari bahagia,Lo penting buat gue,dan bisa bisanya Lo diem diem aja lagi sakit begini"
Kesalnya dengan tatapan tajam nya menatap jenovan juga Rendra
"Gue juga marah kali bukan Lo doang"
Sahut Rendra
"Gue lebih marah sama kalian berdua!
"Iya gue udah tau soal itu,tapi ya Jing,gue
Bug
Lemparan bantal berhasil mengenai kepala jenovan,dan itu jingga pelakunya
"Sebut nama gue gitu lagi,abis tuh titid"
"Anjir ngeri ancemannya,iya iya sorry,gue juga gak bakal begini kalo bukan haizan yang minta"
Beralih menatap haizan yang menunduk,jingga dibuat panik seketika saat cairan merah kental keluar dari hidung haizan,
"Dongak zan,,Lo mimisan!
Dan ya,hal itu juga membuat Rendra dan jenovan yang tadinya duduk di bawah segera beranjak guna memeriksa keadaan sahabatnya itu
"Jingga?
"Jangan ngomong,darah nya banyak keluar tuh"
"Maaf"
"Zan?
"Iya aku gak bakal ngomong tapi maafin aku dulu,udah marahnya aku takut"
Ucapnya sembari menatap jingga yang kini juga menatapnya dengan tangan yang masih setia berada dihidup haizan,
Hups
Rendra juga jenovan saling menatap satu sama lain,lantas keduanya memilih segera membantu jingga membersihkan darah yang berada disekitar hidung haizan
"Jangan sekali kali nyembunyiin hal kayak gini lagi,gue juga punya rasa takut,kalian juga,gue gak terima kalo kalian kenapa Napa"
"Iye kita faham,udah ya,,bersih bersih dulu yuk zan,abis itu lanjut makan sama minum obat"
Rendra menimpali lantas membantu haizan beranjak ke kamar mandi,jingga sendiri sibuk menyiapkan obat yang akan diminum haizan,dan jenovan memilih untuk menyiapkan baju ganti haizan,tapi sesuatu yang tersimpan dilemari itu berhasil membuat jenovan menahan amarahnya kembali
"Jen mana baju haizan?
Suara jingga terdengar bersamaan dengan kembalinya haizan juga Rendra dari kamar mandi,mata haizan melotot menatap jenovan yang kini berjalan menghampiri dengan kaos miliknya,apa mungkin jenovan melihat makanan makanan kadaluarsa yang selama ini haizan taruh dilemari?
"Jen
"Nih cepet pake,jingga jangan lupa makanan sama obatnya,gue ada urusan mendadak,nanti kalo sempet gue kesini lagi"
"Urusan apa?
Jingga menjawab sembari membantu haizan untuk kembali ke kasur setelah berganti baju
"Yang pasti bukan urusan Lo"
"Sial,yaudah sana,hati hati,jangan lupa pulang!!
Hening setelahnya,haizan merasa jika jenovan mengetahui sesuatu yang difikirnya,biarkan saja untuk saat ini haizan ingin istirahat terlebih dahulu,nanti jika keadaan nya sudah membaik,dia akan berbicara pada jenovan secara langsung
Ranya menatap makanan dihadapannya tanpa minat,fikirannya melayang pada malam hari itu,dan ini sudah hari ketiga setelah kejadian haizan membantunya,tak bisa ranya pungkiri hatinya terenyuh saat melihat tubuh kurus haizan dihadapkan dengan kerasnya kehidupan,tinggal sendiri, dan membiayai hidupnya sendiri,bahkan ranya Baru saja mendengar jika anak itu sudah dikeluarkan dari sekolah kemarin sebab belum bayar SPP,sedikit rasa bersalah hinggap di hatinya,karna ego dirinya lah sang suami tidak lagi membiayai anak itu,sehingga dia lepas dari pendidikannya,
"Mah?
Suara Marsel berhasil mengambil alih sadarnya,membuat ranya dengan segera menyuap kembali makanan yang anehnya tidak terasa enak dimulutnya
"Makanannya gak enak?
"Hah?enak kok mas,aku tadi cuma lagi kepikiran sesuatu aja"
"Tapi nasi mamah gak berkurang sama sekali"
Marsel menimpali membuat ranya dengan cepat menatap piring yang terlihat nasi juga lauk yang baru di makan sedikit
"Mama lagi gak selera kayaknya"
"Mau periksa?mumpung bang Devan lagi istirahat sekarang!
Ajak Antony,membuat ranya dengan cepat menggeleng,lalu tersenyum palsu
"Gak usah,kasian Abang lagi istirahat,ditidurin juga pasti sembuh,mama naek duluan ya ke atas"
Mengakhiri ucapannya dengan beranjak menuju kamar ranya dibuat kesal sendiri dengan fikiran yang menghantuinya,
Bagaimana kabar anak itu?
Dan sudah pasti kabarnya tidak baik,sebab kehilangan pendidikan yang selama ini dia tempuh dari awal,nasib buruk sudah menjadi sehari hari anak itu,
"Sayang?
Ranya menoleh cepat saat Antony memasuki kamar mereka,matanya memanas dan dengan segera dirinya bangkit untuk memeluk suaminya
"Ada apa?sudah tiga hari ini kamu banyak melamun,ada yang ganggu fikiran kamu?
Anggukan Ranta lakukan membuat Antony menghela nafas lantas membawa tubuh sang istri untuk dia dudukan diatas kasur
"Kenapa sayang?cerita sama mas"
Elusan dikepala ranya Antony berikan,senyum teduh juga Antony sematkan pada bibirnya,membuat ranya dengan segera menceritakan kejadian malam itu juga kayataan pahit yang baru saja anak itu alami
"Aku mau ketemu haizan mas,sumpah aku sakit liat dia begitu"
"Ranya,makasih,makasih karna udah mau menerima hadirnya haizan,dia gak salah ranya,yang perlu disalahkan aku bukan anak itu"
"Haizan mas namanya,dia anak aku juga"
"Makasih sayang,makasih banyak"
"Setelah ini ayok kita jemput haizan mas"
"Iya,nanti kita jemput"
Percakapan itu selesai dengan seseorang yang kini mengepalkan tangannya dibalik pintu kamar yang sedikit terbuka,
"Sialan Lo haizan,jangan harap hidup Lo bisa tenang setelah ini,Lo gak berhak ambil kebahagiaan gue!!
......
Gimana gimana?
Koment ya biar tambah semangat nulisnya:)
bintangnya juga ya Kaka jangan lupa..
Follow akun ku juga ya
Hehe
Banyak sekali mintanya:)
Sudah dulu ya,
Bye👋
KAMU SEDANG MEMBACA
aku?ada?
Short Storyyang ada saja belum tentu dianggap,, apalagi aku yang hanya orang baru?