_19_

2.2K 162 31
                                    

Jangan lupa follow Kaka
Selamat membaca 🥰
Sorry banyak typo,,,




Lain haizan lain pula Rendra,laki laki itu kini tengah berfokus pada kedua sahabatnya yang terbaring dibangsal rumah sakit,setelah tadi menyaksikan keduanya berkelahi dengan jigar dan teman temanya kini Rendra menyaksikan kedua sahabatnya yang malah terbaring lemah, kenyataan Menang yang mereka raih tak sebanding dengan luka yang didapatnya,mereka memakai alat untuk melukai untuk itu jingga sekarang terbaring dengan perban pada lengannya,lukanya cukup parah karna jigar melukai tangannya dengan pisau yang entah dapat dari mana,lalu jeno anak itu sebenarnya tidak terluka terlalu parah karna dirinya jago dalam bela diri,karna itu jigar dan temannya berhasil ditumbangkan olehnya,saat ini dirinya memilih untuk tidur sebelum nanti telinganya panas karna omelan dari ayah juga ibunya,

Berbicara soal Rendra yang baik baik saja, sejujurnya itu tidak benar,lukanya tak terlihat tapi batinnya merintih meminta dikasihani,jika saja tadi dirinya tidak memilih pulang hanya untuk menjaga adiknya yang ditinggalkan sang bunda untuk pergi membeli sepatu sang abang mungkin dirinya akan ikut terbaring disini,dan seharusnya dirinya memang  ada disini berbaring dengan nafas yang tidak lagi ada,bodoh memang,tapi Rendra seperti nya sudah berada pada tahap dirinya ingin hidup bebas atau mungkin hidup layaknya seorang anak yang disayangi tanpa orang tua yang pilih kasih.kejadian nya begitu cepat,tadi saat sang adik tidak sengaja memecahkan piring kesayangan bund, dengan lantang bunda berteriak lantas mencubit perutnya kuat,bunda tau itu salah sang adik tapi entah kenapa tetap dirinya yang disalahkan,

"Disuruh jaga dino sebentar aja udah berulah kamu!

"Kalo bukan karna kamu gak becus jaga adik kamu,ini gak bakal terjadi Rendra"

Entah berapa kali dirinya dicubit pada bagian perut nya,panas juga perih dapat Rendra rasakan bahkan kini bekas cubitan sang bunda sudah membiru,

"Bunda cantik,tapi galak"

Lirihan itu mengalun seiiring dengan air matanya yang turun membasahi pipi,tangan nya dia bawa guna mengelus perutnya yang sakit,tatapannya masih kosong dengan fikiran yang penuh,jika difikir sang adik sudah dikatakan besar sebab umurnya sekarang saja sudah 7 tahun,dia juga sudah bisa mengambil uang abangnya tanpa izin dan berakhir dirinya yang disalahkan,lalu kenapa sang bunda masih selalu menitipkan padanya,

"Eunghh"

Lenguhan dari jenovan berhasil membuat Rendra beranjak dan mulai mendekati nya

"Cepet sembuh"

"Anjir!gue baru bangun ege,udah disuruh sembuh aja,nanti ajalah sembuhnya,lumayan bisa bolos sekolah"

"Terus gue sama siapa?

"Apanya?

"Sekolah"

"Haizan

"Dia dikeluarin kalo Lo lupa"

"Anjir!tudepoin,ngapa dah tu muka,se sedih itukah liat kita terbaring lemah seperti ini?

"Enggak!

"Gak seru Lo mah,kayak biasa aja bisa gak?Rendra yang cerewet ngelebihin emaknya kemana?

"Gak ada,ditelen emaknya"

"G****g,sini coba cerita,aw,,sakit anjir,nih luka gak bisa langsung sembuh apa ya"

Desisan jenovan berhasil membuat Rendra terkekeh,dengan jahil dirinya ikut duduk dibangsal lantas mulai memeluk sahabatnya itu

"Sakit Bege,jangan maen peluk peluk aja Lo!

Jitakan berhasil Rendra dapat dari jenovan yang dengan enteng melepas pelukannya,wajah masamnya dia bawa mendekat pada jingga yang nyatanya sedari tadi sudah terbangun dan hanya mentapa keduanya sembari menggeleng geleng kan kepalanya

aku?ada?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang