Panik Attack

301 21 2
                                    

sesuai dengan rencana Lisa dalam sekejap semuanya sudah siap berkat bantuan para sahabat dan juga Bambam, Jenlisa berangkat langit masih gelap bahkan Gadis mungil itu masih terlelap. karena Lisa tidak ingin mengambil resiko, bisa saja Istri mungilnya itu merasa ketakutan disaat perjalanan mereka di bandara. Jenlisa memakai pesawat Jet pribadi milik rumah sakit Jl Hospital, itu akan lebih tenang untuk kenyamanan istri mungilnya.

"Lisa jaga Je dengan baik, ingat turunkan emosi lo. mending lo mendiamkannya dari pada beradu ucapan" Ucap Jisoo

"lo juga harus lebih peka lagi, kami hanya bisa memantau dari sini. lo akan hidup berdua disana, hibur dan bahagian istri lo" Ucap Chaeng

"lo harus lebih kuat, kami disini. katakan apapun jika lo butuh bantuan kami, bahkan gua juga akan sesekali mampir kesana karena gua juga punya Bar disana" Ucap Bambam

"thank you guys, ne gua akan lebih peka dan semangat untuk membahagiakan Je. Nde gua tunggu kalian disana ne" Sahut Lisa

"itu Bayi lo, gak bangun sama sekali?" Tanya Bambam terkekeh

"Je, tidak akan terusik jika terlelap di dekapan Lisa Bammy" Sahut Chaesoo terkekeh

"haha, ne kalian benar sekali. sekali lag gomawo ne, kami pamit. ingat rencana kita ne, gua akan bantu pantau dari sana" Ucap Lisa di angguki oleh Chaesoo dan Bambam

Lisa berpamitan kepada sahabat dan sepupunya, lalu melangkah menuju pesawat Jet yang memang di dekatnya. karena mereka mengantar Jenlisa sampai parkiran Pesawat Jet dengan menggunakan akses VIP. kepergian Jenlisa tentunya sudah diketahui oleh orang tua Jenlisa yang kebetulan mereka berada di LA, nanti rencananya Lisa akan menceritakan apa yang terjadi sebenarnya kepada mereka semua setelah Jenlisa sampai LA.

"eumhh, laa dingin" Rintahan Jennie terdengar serak

"stt, nde baby" Sahut Lisa dengan sigap menyelimuti istri mungilnya dan memeluknya erat

Gadis bemata hazel itu masih memangku istri mungilnya karena Jet pribadi mereka akan segera lepas landas, setelah pilot mengatakan aman Lisa segera membawa Jennie menuju kamar yang tersedia disana. perlahan gadis bermata hazel itu membaringkan Jennie membuat gadis mungil itu menggeliat mencari dirinya.

"sttt, aku disini baby" Gumam Lisa langsung memposisikan dirinya untuk memeluk Jennie dan benar saja dalam sekejap gadis bermata kucing itu menaiki lisa dan membenamkan wajahnya di lekuk leher milik lisa tak lupa memeluknya erat.

Setelah memastikan istri mungilnya terlelap dengan tenang, gadis bermata hazel juga tak perlu waktu lama ikut terlelap. perjalanan korea menuju LA cukup panjang dan pastinya melelahkan bagi Jenlisa, waktu terus berjalan perlahan gadis mungil itu terbangun karena ingin buang air kecil dan memang sudah waktunya Jennie terbangun karena waktu tidurnya sudah cukup untuknya beristirahat.

Gadis mungil itu mulai mengerjapkan mata kucingnya, karena menurutnya tempat tidur dan semua yang ia lihat sangat asing bagi Jennie. butuh beberapa menit untuk Jennie menyesuaikan diri lalu gadis mungil itu menyadari ini memang bukan berada di penthousenya.

"Mwo, ini dimana?" Gumam Jennie mengedarkan pandangannya

"honey, bangun" Ucap Jennie menepuk Lisa pelan agar terbangun

"hmm, kenapa baby?" Jawab Lisa dengan suara serak seraya menatap istrinya yang sedang kebingungan

"kita dimana? kenapa ini berbeda dengan kamar kita?" tanya Jennie

"kita di pesawat sayang. kenapa terbangun? perjalanan masih sangat lama baby" Ucap Lisa

"aku ingin buang air kecil, jadi aku terbangun" Sahut Jennie mengerucutkan bibirnya

Reasons For Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang