Mencoba Ikhlas Meski Sulit

505 32 0
                                    

Seorang gadis cantik bermata Hazel tengah berkutat dengan berkas-berkas pasiennya yang baru saja ia tangani dengan baik. Kini ia sudah menjadi CEO disalah satu Rumah sakit terbaik di Seoul, begitupun para sahabat yang menjadi bagian terpenting di bagian Rumah sakit yang bernana JL International Hospital yang didirikan oleh Lalisa Manoban serta kedua sahabatnya yaitu Kim Jisoo dan Park Chaeyoung.

tok

tok

"Masuk" sahutnya ketukan pintu mengalihkan pandangannya.

"Yak! kau sibuk sekali!! sampai gak mengunjungi pasanganmu!" Sahut sahabatnya jengah

"gua baru beres operasi Ji, apa kabar lo baru balik dari kunjungan" Cibir nya

"bedalah! ohh pantesan, tunanganku mengadu padaku katanya lo akhir-akhir ini gak mengunjungi Jennie. Comeon Lisaya, gua jamin Je akan bersedih kalo lo berlarut-larut bersedih" Jelas Jisoo membuat Lisa menghela nafasnya

"ya emang gua belum kesana lagi Ji, banyak sekali tugas yang harus diselesaikan. hmm, sulit Ji untuk menerima kenyataan" Sahut Lisa menundukkan kepalanya

"gua paham Li, sekarang lo kunjungin Jennie sana, gua yakin lo kangen ama dia kan. Biar gua yang handle kerjaan lo." Suruh Jisoo

"oke, nih lanjutin sudah lengkap datanya" Sahut Lisa memberikan berkas kepada Jisoo dan langsung meninggalkan sahabatnya yang terbengong ditempat.

"YAK, MANOBAN BANYAK SEKALI EOH!!!!" Seru Jisoo kesal disambut gelak tawa Lisa

dengan segera Lisa mengunjungi Jennie ia sudah sangat rindu pada gadis kesayangannya itu, walaupun ia hanya bisa bercerita tanpa ada respon apapun setidaknya membuat Lisa lega bahkan menghilangkan rasa lelah yang gadis itu rasakan.

"Hai, maaf baru kesini lagi J"

"kamu pasti marah ya karena aku baru kesini, hmm kamu tau gak? aku tadi menyelamatkan anak kecil dia kecelakan J dan aku mengoperasinya tadi, doakan dia ya Je agar lekas pulih."

"Je kamu gak kangen sama aku? aku kangen banget suara kamu, manjanya kamu, semua yang ada di diri kamu aku rindu Je. aku gak bisa terus kuat, selama 2 tahun ini aku sangat berusaha kuat untukmu tapi pada kenyataannya aku sangat rapuh tanpa kamu Je"

"Baby, aku izin pakaikan Cincin pernikahan kita ya sayang. lekas bangun pasangan hidupku, cintaku, sayangku. mari kita hidup bersama selamanya. aku akan menjagamu sepenuh jiwaku"gumam Lisa lalu mengecup tangan Jennie

"aku, Jisoo dan Chaeng sudah menjadi dokter sesuai impian kita, aku mohon bangunlah Je. aku sangat butuh kamu sekarang, aku ingin saat aku bercerita kamu yang merespon Je bukan bunyi mesin ini. apa yang membuatmu begitu lama terlelap? ayo bangun Je, aku sangat rindu kamu. akku-"

Lisa menangis tersedu-sedu tak bisa melanjutkan kata-katanya karena sesak menyeruak di hatinya, melihat gadis kesayangannya, pujaan hatinya masih terbaring lemah belum ada perubahan yang signifikan sejak kejadian 2 tahun lalu.

Tit Tit

bunyi mesin cukup nyaring membuat Lisa yang tengah menangis langsung mengecek kondisi Jennie yang tiba-tiba menurun.

"Je? kumohon bertahanlah Je" ucap Lisa panik seraya memeriksa kondisi Jennie

"ayo Je, jangan seperti iniiii" Seru Lisa terus memompa dada Jennie agar denyut jantungnya kembali normal

"Jeee, kumohoooonnnn" Seru Lisa lagi air mata mengalir deras tak bisa gadis itu bendung

Tit tit

perlahan Denyut Jantung Jennie kembali normal membuat Lisa menghela nafasnya lalu meluruh ke lantai lalu memeluk lututnya terisak tepat di samping blankar Jennie.

Reasons For Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang