Aku Menginginkannya!

348 20 0
                                    

Pagi hari yang sangat cerah tidak seperti hari hari sebelumnya, kedua insan yang kelelahan akibat semalam masih terlelap dengan nyenyak bahkan milik keduanya masih menyatu dengan nyaman.

"Eughhh lili" Gumam Jennie terusik karena silau matahari pagi

"stttt, bobo sayang" Sahut Lisa mengeratkan pelukannya

"humm, lili aku laper" Rengek Jennie mulai menggeliat

"stt diam sayang, baby mau makan apa hum?" Tanya Lisa menatap istri mungilnya

"ummh, aku pengen nasi goreng tapi buatan kamu"Jawab Jennie pelan

"buatan aku?" Ucap Lisa sedikit terkejut

"hmm, buatan kamu ayo buatkan lilii" Rengek Jennie

"kita mandi dulu ya? setelah itu baru kita buat nasi goreng bagaimana?" Ajak Lisa

"hmm, tapi itunya lepas dulu ihhhh! aaaaa sakit" Rengek Jennie

"nanti saja lepasnya, yuk aku gendong" Ajak Lisa langsung menggendong gadis bermata kucing itu membuat sang empu memekik terkejut

"hmm, lili apa aku akan mengandung?" Lirih Jennie sendu

"pasti baby, bersabarlah ne. turun dulu yaa kita mandii" Sahut Lisa namun gadis kesayangannya malah mengencangkan lilitan kakinya di pinggul milik lisa

"hmmmm" Gumam Jennie mengeratkan pelukannya

"yaudah, kita berendam otey" Ajak Lisa perlahan memasuki bathtub berisi air hangat

mood sang istri kembali memburuk, entah kenapa gadis bermata kucing itu sangat menginginkan malaikat kecil di tengah kehidupannya. dengan penuh kesabaran Lisa menenangkan pujaan hatinya, agar tidak terlalu berpikir keras. Gadis bermata hazel itu juga menginginkan bayi namun Lisa menyadari jika belum diberikan bukan berarti tidak akan diberikan namun memang Jenlisa harus lebih berusaha dan bersabar lagi.

"emhhh"

"baby cukup sayang, kamu bisa terluka jika seperti ini" Ucap Lisa menahan tubuh mungil itu yang mulai beraksi lagi

"kamu gak mau aku hamil?! kenapa melarang aku?!" Seru Jennie kesal

"bukan seperti itu, milik kamu bisa terluka jika terus bermain sayang" Sahut Lisa

"gak papa! asal sama kamu!" Sahut Jennie

"gak gitu konsepnya baby J, udah ya jangan dipaksakan baby, jika sudah saatnya juga pasti dikasih sayangku" Ucap Lisa mendekap istri mungilnya erat

"tetap saja! aku masih mau main lili! kamu cukup diam!" Suruh Jennie

"ashhh baby kamu nakal sekali"

"hmm, aku ingin bayi lili" Racau Jennie

saking gemesnya dengan tindakan sang istri Gadis Bermata hazel itu kembali menuruti kemauan Jennie, entah berapa lama keduanya bermain di kamar mandi sampai akhirnya Gadis bermata hazel itu memberhentikan dengan paksa karena melihat milik sang istri sudah lecet. Karena tindakannya sukses membuat gadis bermata kucing itu merajuk kesal, Jennie membersihkan diri lalu pergi tanpa menunggu Lisa.

Lalisa Pov

aku paham dengan keinginannya untuk memiliki momongan, tapi jika dilakukan terus menerus juga tidak baik. lihatlah dia merajuk setelah aku paksa berhenti, memangnya tidak sakit jika miliknya lecet, aku memikirkan dampak setelahnya. Bukannya aku menolak sentuhannya, melakukan itu dengannya sangat nikmat bahkan aku sendiri sulit mengontrol diriku jika sudah bermain dengannya, namun Jennie sudah terlalu lelah kita bermain sejak makan malam hingga tengah malam, lalu pagi dilanjutkan lagi. aku tidak ingin dia terluka hanya itu saja tidak ada hal lain.

"babyyyyyyyy" Panggilku namun diabaikan olehnya

dengan secepat kilat aku membersihkan tubuhku, agar cepat menyusulnya.

"Pagi semuanyaaa" Sapaku

"Pagi lili, baby mana sayang?" Tanya Suzy

"baby? aku pikir dia bersama mommy dan Eomma didapur" Jawabku

"tidak ada sayang, kalian bertengkarkah?" Sahut Chittip

"huh, aku bingung. di satu sisi aku juga menginginkan sosok bayi di keluarga ini, namun baby tidak sabar menunggu sehingga kami terus bermain sampai akhirnya aku menyetopnya dengan paksa. karena tindakanku membuatnya merajuk" Jelasku

"Mwo, kemana baby? biar appa dan daddy coba bicara dengannya" Sahut Siwon

"entahlah appa, aku tidak tau' Ucapku

"yaudah sana cari, jangan sampai baby kenapa-kenapa!" Suruh Marco

"nde, aku pamit mencari baby dulu" Sahutku

"setelah berpamitan kepada semuanya aku segera mencari gadis mungilku itu, kemana dia perginya. hah itu dia, sebentar Baby minum apa itu?!" Gumamku dalam hati langsung mempercepat jalanku

srrrrrtttt

Prank

"APA YANG KAMU LAKUKAN JENNIE KIM!" Tanyaku menatap tajam

"JAWAB! KENAPA MENUNDUK!" Tanyaku

"KAMU INGIN MATI LEBIH CEPAT?!! IYA?! KAMU GAK SAYANG SAMA AKU?! JAWAB?!" Sentakku kesal

"hiks hiks hiks hiks"

"AKU TAU KEINGINANMU, AKUPUN SAMA MENGINGINKANNYA! BISAKAH BERSABAR?! JANGAN MELAKUKAN HAL BODOH DENGAN MEMINUM ALKOHOL DI PAGI HARI JENNIE KIM!!!" Sentakku

"LISAAAA ada apa? Jee?" Sahut Jisoo dan Chaeng menghampiri kami

"DIAM! JANGAN ADA YANG MEMBELANYA!" Seruku kesal

"bicarakan baik baik lisa! jangan membentaknya!" Seru Chaeng kesal

"aku sudah cukup bersabar dengan tingkahnya, aku tau Je sangat ingin memiliki anak. bisakah bersabar?! jangan terlalu memaksakan dirinya! lihatlah dia pergi sendirian, lalu membeli alkohol! bagaimana aku tidak marah?! JAWAB?!" Seruku kepada Chaesoo kesal

"by bawa Je ke Villa" Suruh Jisoo

"Kajja ikut bersamaku ne" Ajak Chaeng langsung membawa Jennie yang terisak dalam dekapannya

"lisa" Panggil Jisoo

"hmm" Gumamku menatap laut

"bisakah kontrol emosimu? Je sangat ketakutan lisaya" Ucap Jisoo

"gua tidak akan semarah itu jika dia tidak melewati batas! Lo Ji gua paling gak suka Je minum alkohol! kau tau sendiri bagaimana kesehatan Je sekarang!" Sahutku

"iya gua paham, tapi ini juga gak sepenuhnya salah Je lisa. sekarang lo tenangin Je, dia butuh lo" Ucap Jisoo menepuk bahuku

"hmm, gomawo Ji" Gumamku langsung pergi menyusul Jennie di Villa

Sedangkan di villa sedang terjadi kegaduhan, Chaeng berusaha melindungi Gadis bermata kucing itu namun tetap tidak bisa. Karena Suzy sangat marah kepada putri tunggalnya bahkan Chittip dan yang lainnya tidak bisa menahannya.

gadis bermata hazel itu terdiam saat mendengar perseturuan antara sang istri dengan sang Eomma, Sepertinya Gadis bermata kucing itu tengah diberitahu oleh sang Eomma agar mengerti dan memahami kondisinya sekarang. awalnya Lisa ingin menenangkan kesayangannya, namun melihat pertengkaran itu membuat gadis jangkung itu hanya memperhatikannya dari ujung pintu saja tanpa menghentikan perseturuan itu.

"kamu harusnya paham Jennie! bukan bertingkah seakan kamu ingin membeli baju! bersabarlah! Eomma tau kamu sangat menginginkannya! kamu seharusnya bersabar, lisa juga Eomma rasa akan bersedih jika kamu bersikap seperti itu!" Ucap Suzy

"EOMMA TIDAK MENGERTI BAGAIMANA PERASAANKU?! AKU INGIN BAYI! AKU INGIN MEMBERI KALIAN CUCU! TAPI KENAPA TUHAN TIDAK MEMBERIKANNYA KEPADAKUUU!!!! KENAPAAAAA!!!!!!! HIKS HIKS, AKU SELALU BERDOA! AKU SELALU BERUSAHA! TAPI KENAPA SANGAT SULITTT!!! AKU INGIN MEMBERI LILI KETURUNAN!!!!" Seru Jennie menggelegar di Villa

Plak

semua yang berada di Villa itu dibuat terkejut karena gadis bermata kucing itu mendapatkan sebuah tamparan, karena ucapannya sudah melewati batasnya.

Reasons For Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang