Kehilangannya?!...

543 36 4
                                    

Gadis bermata hazel itu berusaha untuk menjelaskan tentang kondisi Jennie saat ini, dan yang paling menyakitkan adalah berita yang akan ia ucapkan sekarang. Lisa hanya bisa pasrah dengan reaksi Jennie nanti, karena bagaimanapun kehilangan Bayi bukanlah hal mudah terlebih Baby L itu sangat dinantikan kehadirannya di keluarga kecil Jenlisa. Sahabatnya mengerti dan memberi ruang untuk Lisa agar leluasa memberitahu tentang berita duka ini.

"sini atur dulu posisinya" Sahutku membaringkan diriku dibelakangnya agar menjaga tubuhnya jika memberontak nanti.

"hmm, katakan lili" Suruh Jennie terbata

"aku akan melanjutkannya, tapi kamu harus tenang dan jangan memotong ucapanku" Ucapku

"hmm, katakan lah" Gumam Jennie

"baby J percayalah anak kita akan kembali kepada kita sayang, karena kamu mengalami benturan kemarin hal itu mengakibatkan Baby L berpulang lebih dulu sayang" Jelasku membuat tubuh mungilnya menegang

"sttt atur nafasnya baby, ingat anak kita sekarang sudah tenang disana. maaf aku melakukan tindakan kuretase padamu karena Baby L sudah tidak bernyawa sayang jika terus dibiarkan itu akan mempengaruhi kesehatan dan membahayakan nyawa kamu baby" Lanjutku

"hiks hiks gakkk! gak mungkin lili!"

"NGGGAKKKKKKKKK HIKS HIKS ANAK AKU SEHAT!"

"DIA KUAT LILI KATAKAN ITU PADAKUUUUU!!!!"

"hiks maaf sayang, anak kita tidak sekuat itu baby" Lirihku terisak memeluknya

"AAAARRGHHH HIKS HIKS NGGAKKKK!"

"SELAMATKAN DIA LILI!"

"KAMU DOKTER LILI!!! KAMU AYAHNYAAAA!!"

"AYOO SELAMATKAN BABY L LILIIIIII!!!

"HIKS HIKS AAAARRGHHHHHHH!!!!"

gadis bermata kucing itu sangat histeris terus meracau dalam pelukan Lisa, bahkan infusan dan oksigennya sudah terlepas dari tubuh mungil itu.

"Baby stt, tenang sayangku tenang" Lirihku mengeratkan pelukannya

"HIKS AKU GAK BERGUNA!!!"

"AAARRRGHHHH KARENA MEREKA AKU KEHILANGAN BABY L!"

"AKUUU GAK TERIMAAAAAA LILII!!!!"

"HIKS HIKS GAKKKK!!!"

Deru nafas Gadis mungil itu sangat memburu, amarahnya sangat terpancar di mata indahnya. dengan cepat Lisa menekan tombol penghubung agar para sahabatnya bisa membantunya.

Brugh

"Baby tenang sayang" Ucapku

Gadis bermata hazel itu dibuat panik oleh reaksi Jennie karena diluar prediksinya, gadis mungil itu sangat histeris dalam pelukan lisa. Sebisa mungkin memeluk istri mungilnya agar tidak melakukan hal diluar kendali.

"LEPASSS!! AKU HARUS MEMBUNUH MEREKAAA!!!"

"AAAHH YAAA MEREKA HARUS MATI!"

"ANAKKU MATI KARENA MEREKAAA!"

"AAAARRGHHHHHH"

"hiks hiks, baby tenang sayang biarkan anak kita tenang" Gumamku memeluknya erat

"HIKS HIKS KENAPA HARUS ANAK KITA LILI!!!!"

"KENAPAAAAA!!!!"

Gadis bermata kucing itu terus meracau hilang kendali dalam dekapan Lisa, bahkan Lisa menjadi sasaran empuknya karena melayangkan pukulan demi pukulan bahkan tak segan menyakiti dirinya sendiri.

Brak

"ya tuhan Jeeee" Pekik Chaeso melihat Kondisi Jennie sangat kacau terduduk di lantai bersama Lisa yang terus menenangkannya

Reasons For Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang