Semuanya meninggalkan Jennie seorang diri dikamar Jenlisa, jennie berusaha baik-baik saja namun pada kenyataanya kondisi Jennie sangat mengkhawatirkan. Gadis bermata kucing itu terisak setelah semua sahabatnya meninggalkan dirinya, bahkan hatinya kembali merasa sakit melihat perlakuan Lisa kepadanya.
Biasanya Lisa tak pernah melupakan kecupan di dahi dan memeluknya itu sudah menjadi kebiasaan Jenlisa, namun kini lihatlah Gadis bermata hazel itu tak melakukan itu jelas membuat Jennie merasa sesak di hatinya, gadis bermata kucing itu menyadari akan kesalahannya selalu menyepelekan ucapan lisa, padahal itu untuk kebaikannya. namun gadis mungil itu kembali memaklumi jika perubahan sikap Lisa juga sudah menjadi resikonya bahkan bisa lebih dari itu. mengingat ancaman Kai tentang hubungan keduanya membuat Jennie semakin berpikir keras, ia tidak akan menceritakan apapun kepada sahabatnya demi keselamatan mereka.
Chaeng pov
Sebenarnya apa yang membuat Je sakit seperti ini, sungguh aku akan membunuh orang itu! Mian Je aku tak bisa menahan Lisa untuk tetap disini, dia sudah berubah sejak Kai menyatakan perasaanya padamu.
"By aku cek Jennie dulu ya" Ucapku
"Ne, aku masih mengantuk" sahutnya
"Baiklah, lanjutkan tidur siangmu" Sahutku
"Hmm" Ucapnya lalu kembali terlelap
"Huh, baiklah. Semoga Je sudah membaik" gumamku beranjak menuju kamarnya di sebelah kamar kami
"Mwo, infusannya hampir habis" gumamku segera mengganti dengan infusan baru dan menyuntikan obat berwarna pink agar cepat pemulihannya
"Je, lo- Ya Tuhan Jennieeee" Pekikku histeris saat membalikan tubuh Jennie ia mimisan
"SHIT! Kenapa aku lalai!!!" Gumamku terus mengelap darah yang keluar dari hidungnya
Dengan cepat aku cek suhu tubuhnya membuatku terkejut suhunya 39,9' hampir 40C' pantas saja Jennie mimisan bahkan denyut nadinya sangat lemah dengan segera aku berlari menuju kamar kami dan membangunkan Jisoo.
"Jichuuu bangunnn!!!!!!!!!" Pekikku saat ini membangunkan Jisoo
"Emm kenapa by?" Tanyanya
"Kita bawa Je ke rumah sakit!!! Jennie mimisan dan denyut nadinya sangat lemah" sahutku histeris terisak membuat Jisoo seketika bangun.
"Palii palliiii" Sahut Jisoo langsung menyambar kunci mobil dan menuju kamar Jennie
"Je, please lo kuat" Gumam Chaeng terisak
"Buka pintunya By" suruh Jisoo lalu meletakan Jennie di kursi belakang diikuti olehku
"By, lebih cepat aku takut Je kenapa-napa" ucapku terisak
Mobil kami keluar berpapasan hampir beradu dengan mobil Lisa yang baru saja kembali, aku tak perduli dengannya! Yang penting kondisi Jennie sekarang!
Drttt
Drttt
"Kalian mau kemana? Bisa santai gak bawa mobilnya"
"Apa pedulimu!"
"Yak! Kalian bisa celaka!"
"Kondisi Je lebih penting sekarang manoban!"
"Je? Dia kenapa?"
"Ikuti kami! kalo lo masih peduli dan ingin tau kondisinya"
Tut
Ku lihat Mobil Lisa ternyata memang sudah mengikuti kami menuju rumah sakit. Saat kami parkir di lobby dengan cepat Lisa membuka pintu mobil dan menggendong Jennie yang berada di pangkuanku dan meletakan Jennie di blankar. Jennie langsung memasuki IGD untuk mendapat penanganan pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons For Falling in Love
FanfictionGadis bermata kucing itu bernama Jennie Kim, Gadis mandu itu sangat mudah merajuk karena memang sejak kecil dimajakan oleh keluarga sampai sahabatnya yaitu Kim Jisoo dan Park Chaeyoung. Kehidupan Jennie semakin berwarna ketika mengenal sosok Lalisa...